Share

Bab 20

Dengan langkah tergesa, kulangkahkan kaki menuju rumah Mak Ida. Rumah yang hanya berjarak beberapa langkah saja.

"Mak, kembalikan makananku!" Gertakku, langsung masuk ke dapurnya lewat pintu samping.

Mak Ida yang sedang menata piring, kaget bukan kepalang, melihat kedatanganku. Bahkan, piring yang dipegangnya hampir merosot jatuh.

"Mana makanan yang Mak ambil tadi? Demi Allah, aku gak ikhlas."

"Kamu ini, main nyelonong aja. Gak punya sopan santun. Makanan apa yang kamu tuduhkan?" sengitnya.

"Jangan pura-pura deh, Mak. Semua makanan di mejaku, tiba-tiba menghilang. Siapa lagi pelakunya, kalau bukan anda?" tuduhku dengan geram.

Rencananya, sayur dan lauk akan kubuat sampai makan siang. Dengan sesuka hatinya, Mak Ida membawa semuanya.

"Bisa jadi kucing yang makan," belanya tak mau kalah.

"Kucing berkepala manusia?" ejekku. Mak Ida mencebik tak suka.

"Menghina kamu!" Tunjuknya tepat di mukaku.

"Jadi betul kan? Gak mungkin juga, kucing bisa menghabiskan ayam dan sayur bersamaan. Lagian,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status