Share

Bab 8

"Ayolah, Mas. Masa tega biarin aku pulang sendiri?" aku mulai jengkel.

"Lihat nanti saja, ya?" 

"Terserah!"

"Cie, merajuk beneran nih?" Mas Adit malah menggodaku.

" Gak lucu."

"Kamu yang lucu," tersenyum menggoda.

"Tau ah," ku palingkan wajahku keluar jendela. Kini kami melati alun-alun Batu yang masih sepi.

Mas Adit mengarahkan mobilnya menuju Jalan Gajah Mada. Lalu Mas Adit mengambil jalur menuju wisata Selecta. 

"Makin lucu kalau merajuk begitu," candanya membuatku semakin jengkel.

Aku terdiam, malas sekali menanggapinya. 

"Bercanda, Sayang. Mas mana tega biarin kamu pulang sendirian, naik bus pula."

"Bercandanya gak lucu."

"He...he..., maaf deh. Ok?" Mas Adit menggenggam tangan kananku sebagai permohonan maaf.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status