Share

Bab 9

Mas Adit langsung menghentikan aktifitas makannya. Tatapan tak suka ia tujukan pada seniorku.  Sementara aku, masih mencoba mengorek memori, berharap menemukan serpihan nama di masa lalu. Aku benar-benar lupa. 

Kepalaku mendadak pusing. Namun, wajahnya tak asing. Aku ingat semuanya, sekelebat bayangan masa lalu mendesak hadir kembali. Namun, aku tak berhasil menemukan namanya.

"Kita sudah selesai, ayo pulang!" Mas Adit menggandeng tanganku paksa. 

"Mas?" aku meminta jawaban. Dengan terseok, aku berdiri.

Kenapa tiba-tiba sikap Mas Adit berubah. Apa aku melakukan kesalahan?. 

"Pak, ini uangnya," Mas Adit mengeluarkan selembar rupiah bewarna merah dari dompetnya. Dengan langkah lebar, aku berusaha mengimbangi langkahnya.

Aku merasa tak enak dengan kakak seniorku. Dia hanya bengong melihat kami pergi begitu saja.

"Maaf Mas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status