Share

48. RINDU PAPA

Ruth tidak dapat tidur nyenyak saat Elkana mengalami demam seperti saat ini. Ia harus rutin memberi obat, mengukur suhu, serta mengompres Elkana. Sesekali ia tertidur, tetapi sebentar kemudian ia tersentak.

Suhu tubuh Elkana masih berkisar di angka 39. Ruth duduk dan tanpa disadarinya ia menangis menunggu Elkana.

"Maafkan Mama ya, Nak," isaknya. "Apa Elkana merindukan Papa Hizkia?" gumamnya berbisik mengelus perut Elkana yang tidur telentang di ranjang.

Elkana menggeliat, matanya terbuka. Ia terbangun lalu menangis. Ruth kembali menggendongnya sembari terisak juga. "Tidur lagi ya, Nak," lirihnya. Mereka berdua menangis bersama.

Endang terbangun mendengar suara tangis kencang Elkana, begitu pula dengan Ratmi.

"Kenapa Elkana?" tanya Endang agak panik tiba di dalam kamar. Ruth diam saja yang tersisa isakan dari dirinya. Endang mencoba memahami situasi.

"Bu Ratmi, em... boleh istirahat ya. Biar saya sama Mama Elkana saja di sini," perintah Endang.

Ratmi menoleh pada Ruth, perempuan itu me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Shifa chibii
semangat ya pas El buat ngambil hatiny mama El ( ꈍᴗꈍ)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status