Share

SENTUH AKU BANG! BERI AKU NAFKAH BATHIN!
SENTUH AKU BANG! BERI AKU NAFKAH BATHIN!
Penulis: Amie Yasmine

BAB 1 - SENTUH AKU BANG!

"Bang ... sentuh aku beri aku nafkah bathin, kita sudah hampir setahun menikah tapi, kenapa Bang Kay belum juga mau menyentuhku?"ucapku manja sambil bergelayut di bahu Bang Kay yang baru pulang kerja.

"Dek ...." Bang Kay menatapku dengan matanya yang sayu.

"Iya Bang, Adek pengen hamil, adek pengen mengandung zuriatmu."

"Sabar ya sayang! Abang mau mandi dulu. Bau keringat."

"Oh, ya sudah! Tapi kali ini abang harus berjanji untuk menyentuh Maya!"

Lagi-lagi Bang Kaylani menghindar, entah yang keberapa kalinya dia menolakku, Bang Kay mengacuhkan rayuanku, dan aku harus membiarkan Bang Kaylani meninggalkanku dengan hasrat yang menggantung sendiri, bertemankan sepi.

Tinggallah aku yang termenung, menahan sakit kepala yang tidak tertahankan. Bagaimana tidak sakit, otakku tidak mampu menjawab satu pertanyaan, "Kenapa Bang Kaylani tidak mau menyentuhku?"

*****

Bang Kaylani sudah selesai mandi, tapi entah mengapa hasratku ingin memadu kasih kini hilang. Mungkin karena kepalaku sakit parah, dan obat sakit kepala juga habis.

Aku tidur menyamping, menghadap dinding, berusaha rilex menghilangkan sakit kepala yang bagai dipalu. Aku tau Bang Kay saat ini sedang menatapku. Tapi kenapa dia belum juga mendatangiku?"

“Kreeet.” kasurku berderit.

Bang Kaylani sepertinya akan berbaring di belakangku. Kulirik sedikit, siapa tau ia akan memelukku. Tapi ternyata, Ia tidur membelakangiku. Bukannya memelukku, malah dia memeluk bantal gulingnya. Duuh kesal sekali.

*****

Dulu aku adalah gadis cantik yang jadi rebutan semua orang. Dari sejak SMP banyak laki-laki yang mengantri jadi pacarku. Saat aku dewasa tidak terhitung lagi lelaki tampan dan mapan yang datang melamarku. Tapi, aku hanya tertarik pada Bang Kay. Karena sama sepertiku yang banyak laki-laki yang mengagumiku, banyak juga perempuan yang menggandrungi Bang Kaylani. Aku cantik dan Bang Kaylani tampan, tentu saja kami akan jadi pasangan yang sangat serasi.

Lalu tiba-tiba Bang Kaylani datang melamarku, ini seperti mimpi jadi nyata dan langsung saja kuterima. Selain Bang Kaylani idaman semua orang, Bang Kaylani juga anak laki-laki satu-satunya, dan sepertinya akan menjadi pewaris harta keluarganya. Kufikir aku akan bahagia bersama Bang Kaylani selamanya. Aku berharap kami akan menjadi pasangan sempurna.

Tapi, di malam pertama Bang Kaylani tidak menyentuhku. Setiap kali kuajak Bang Kay mendiskusikan hubungan dan masalahnya kenapa sampai sekarang dia tidak mau menghamiliku, dia selalu saja menghindar. Padahal aku akan hidup bertahun-tahun dengannya, betapa menyedihkan jika dalam rumah tangga pasangan suami istri tidak pernah mendiskusikan hubungan mereka.

Kadang-kadang aku berfikir untuk minta pisah saja saja. Tapi, aku masih sayang banget sama Bang Kay. Setiap hari seperti ini. Aku tersiksa bathin dan melamun sampai ke titik ingin meminta cerai saja. Namun ujung-ujungnya hatiku berbisik untuk terus mencoba bertahan dan bersabar.

♥♥♥♥

"Sayang ..." ucapku manja di telinga Bang Kay.

"Apa?"

"Lihat sini lah Yank ...."

"Abang capek Maya."

"Capek kenapa sih Bang? Ada masalah apa sih Abang sebenarnya? Maya yang lebih capek loh Bang. Tiap malam godain Abang. Tapi diacuhkan terus. Apa susahnya sih Bang ngehamilin istri sendiri? Aku ini perempuan loh Bang. Pengen nimang anak seperti teman-teman yang lain."

"Iya Sayang, besok ya."

"Janji Bang?"

"Udah, tidur lagi ya sayang. Besok kita lanjutkan, udah malam."

Lagi-lagi Bang Kay membuatku kesal. Kalau sudah ditolak begitu, mau tidak mau aku harus memejamkan mataku. Percuma juga aku paksakan, yang ada Bang Kaylani semakin menjauh jika dipaksa. Apa lagi sesuatu yang terpaksa selalu tidak baik akibatnya.

♥♥♥♥

"Dek, mau kemana pagi-pagi begini?" tanya Bang Kay kepo padaku. Hari ini hari Ahad, dia tidak bekerja.

"Mau beli sayur Bang, buat sarapan."

"Abang anterin ya sayang!"

"Engga usah Bang, Abang hari ini dirumah aja, Maya tidak akan merepotkan Abang hari ini. Maya akan jadikan Abang Raja sehari. Tapi gantinya nanti malam Abang harus menjadikan Maya permaisuri. Apalah artinya Raja tanpa permaisuri. Yaudah ya sayang, Maya pergi dulu, Assalamualaikum.”

"Waalaikumsalam." jawab Bang Kay sambil geleng-geleng kepala. Entah kenapa suamiku geleng-geleng kepala. Mungkin dia menganggapku sedeng. Woles, aku memang sedeng karena telah mencintainya.

♡♡♡♡

“Kukuruyyuuuuuuuuk.”Suara ayam jago milik tetanggaku seperti biasanya membangunkan kami.

Kubuka gorden kaca jendelaku. Sinar matahari nampak muncul malu-malu, dan sepertinya masih betah bersembunyi di balik awan. Ku lihat Bang Kaylani pergi ke Kamar mandi. Kali itu aku tak lagi mau masuk karena aku tau Bang Kay pasti melarangku.

Setelah mandi, Bang Kay kemudian memintaku mandi, Bang Kay ke Masjid sedangkan aku shalat dirumah. Bang Kay sebenarnya adalah suami yang soleh. Makanya aku keteteran mencintainya. Tapi entah mengapa dia tidak memberiku nafkah bathin. Entah apa alasannya, yang pasti ada sesuatu.

"Sebentar lagi Bang Kaylaniku sayang, rahasiamu akan terbongkar. Jangan panggil aku Maya, jika aku tidak bisa memaksamu menghamiliku." memang sedeng akan cintanya.

♥♥♥♥

"Ipau ... duh Ipaunya pipimu sayang, sini bunda Maya gendong." ucapku pada Beby Rara anak Bu Intan pemilik kedai sayur.

"Duh, makin besar kamu makin comel ya sayang ..." ucapku membelai pipi mungil itu.

"Kayaknya Bu Maya udah ga sabar pengen punya anak. Kok belum hamil sampai sekarang, pakai KB ya?"

"I ... iya Bu, Maya cuma senang sama anak kecil tapi ... belum siap punya anak." ucapku menyembunyikan kebenaran.

"Padahal udah lihai banget loh nimang bayi, itu Beby Rara aja anteng di gendong Maya. Cepetan gih, cabut aja KB-nya. Entar kalau kamu mandul gara-gara pakai KB gimana? Nantiloh kalau anak udah lahir siap ga siap pasti siap."celetuk Bu Nengsih, merasa paling tahu kehidupan orang, ngerasa paling pintar padahal baru aja aku boongin.

"Iya Bu, bentar lagi ku copot KBnya, terus punya anak. Doain ya ibu-ibu ...." jawabku melanjutkan kebohongan yang terjadi.

"Aamiin," sahut Bu Salimah.

Aku jadi tidak mood belanja sayuran. Kuambil Kopi dan pasta gigi lalu kubayar.

Segera ku tancap motorku meninggalkan Ibu-ibu tukang ghibah. Meluncur ke kedai Makan Sop Tunjang Pak Berkah. Sepanjang perjalanan kucoba menata hati yang ingin emosi. Aku tidak mau menunjukkannya kepada Bang Kaylani. Aku tidak mau marah-marah kemudian terlalu menuntutnya untuk menghamiliku. Walau Bang Kay tidak mau membicarakannya, pasti ada alasan serius dibalik ia bersikap begitu.

Jika aku gegabah, khawatirnya Bang Kay menceraikanku, lalu menikah dengan si Rini yang ngefans berat sama suamiku. Maklumlah, Bang Kay ku sayang begitu memikat dan mempesona. si Rini setiap hari mengajakku mengintip Bang Kaylani setiap hari Ahad. Kalau sudah keluar peluh dari pelipis pujaanku itu. Mulutnya langsung mengaga, karena terlalu seksinya Bang Kaylaniku. Aku tidak mau Bang Kay kusayang jatuh ketangan orang lain. Untuk sekarang, lebih baik bersabar.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status