Share

Bab 16 -Geram

Perpaduan gaun putih dengan nuansa gelap nan temaram, sangat serasi, membuat penampilanku menarik sempurna, pasti Bang Kay yang melihatku akan klepek-klepek.

Ckleek, gagang pintu kamar terbuka. Kulihat Bang Kay tersenyum mengembang ke arahku. Dia datang mendekat dan mencium keningku. Sebelum kami betul-betul berbulan madu, aku dan Bang Kay terlebih dahulu saling merayu, dan memuji.

“Indah sekali, matamu ini sayang … bagai bintang berkilau dimalam hari.” ucap Bang Kay.

“Abang juga, semua yang ada pada diri Abang sangat mempesona.” balasku berbisik di telinga Bang Kay.

Suara angin malam masuk dari celah-celah jendela, menambah khidmat nuansa bulan madu kami. Lama sekali malam ini kutunggu-tunggu, akhirnya terjadi juga setelah melalui malam yang panjang. Aku tidak sabar.

“Maya pengen anak berapa dari Abang?” tanya Bang Kay di telingaku, masih sambil merayu.

“2 Bang, kembar.” balasku. “Kalau Abang pengen punya anak berapa?” tanyaku kembali.

“Sebanyak mungkin, Dek Maya, siap mengandung zur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status