Share

Bab 9: Malam Terkutuk

"Kamu kenapa, Sayang? Belakangan ini Mas perhatikan sering uring-uringan. Selalu cari-cari kesalahan Mas. Hal kecil pun menjadi besar dan dipermasalahkan."

Mas Bagas berdiri tepat di depanku. Aku menggubrisnya. Jemariku sibuk kuketukkan di atas meja makan.

"Hanum, Mas lagi ngomong. Kamu jangan begini terus, dong!" Lelaki beralis lebat itu kembali mengajukan protes. Aku hanya melirik sekilas, lalu meraih ponsel dan menyibukkan diri dengan benda pipih tersebut.

"Astaghfirullah, Sayang. Tolong, dong jangan uji kesabaran Mas. Kamu yang Mas kenal nggak begini. Kamu kesambet?" Mas Bagas masih saja cerewet.

"Aku mau sendiri dulu, Mas. Jangan ganggu," ujarku agak katus.

"Lho, Mas dari tadi cuma berdiri di sini, kok. Ngga mengganggu sama sekali."

"Ya, tapi Mas jangan berdiri di situ. Entah ke mana gitu!"

Kutangkap raut keheranan di wajah Mas Bagas. Barangkali dia heran melihat tingkahku. Selama ini aku selalu menurut padanya. Mendengarkan segala ucapnya. Dan sebenarnya aku bukanlah tipe wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status