Share

Bab 15

POV Mutia

Saat pertama kali aku membuka mata, yang pertama kulihat hanyalah dinding yang berwarna putih. Pandanganku masih kabur dan membayang, kulirik keadaan sekitar hanya terlihat gorden berwarna hijau.

Ahh, ya. Ternyata aku di rumah sakit. Pasti Mas Putra yang membawaku ke sini. Aku masih ingat saat berada dalam pelukannya aku kehilangan kesadaran.

Aku pikir aku akan kuat menahannya, ternyata tubuh ini tidak bisa lagi di ajak kompromi. Aku terlalu lemah, atau mungkin penyakit ini sudah semakin tak terkendali.

'Pergi kamu dari sini, aku tidak sudi istriku di tangani olehmu. Masih banyak dokter yang lain 'kan?' Aku sangat tau itu suara Mas Putra. Kenapa dia berteriak seperti itu, dengan siapa pula dia berbicara.

'Mutia pasienku. Dokter yang lain tidak akan mau menanganinya jika bukan aku yang menyuruhnya.' Kini suara itu berganti dengan suara tenang milik Aldiansyah.

Arrgh, mereka memang selalu membuat keributan. Tidak bisakah mereka akur walau hanya sebentar, bahkan ini di rum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Iin Romita
aku Ikut sedih
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
yaa serah kau lh thor,nak kau bikin macam mana ceritanya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status