Home / Romansa / SKANDAL DUA MENANTU / Pesan Dari Erlang

Share

Pesan Dari Erlang

Author: Anna Sahara
last update Last Updated: 2025-11-09 09:30:02

Erlang masih sangat mencintai Zoya. Bahkan setelah Zoya meninggalkannya demi menikahi pria lain, dia masih menjaga cintanya untuk wanita itu.

Erlang tidak menodai cintanya yang suci. Hubungannya dengan Arsyila terjadi karena sebuah jebakan.

Ketika kembali melihat Zoya dan wanita itu mendekat ke arah keluarga inti, Erlang ingin menghampiri wanita itu. Dia merindukan Zoya setelah setahun lamanya terpisah.

Kaki Erlang sudah melangkah, namun seketika terhenti tatkala mendengar pertanyaan ysg keluar dari mulut Rasputin.

"Di mana suamimu? Kenapa kamu hanya turun sendiri?" Rasputin bertanya tanpa ekspresi.

"Arsya menyuruhku untuk turun lebih dulu karena dia masih ada kesibukan, Dad."

"Kesibukan apa lagi?" Jengah, Rasputin berkacak pinggang sembari menatap ke arah pintu masuk. "Semakin hari anak itu semakin berulah saja."

Sejak tiba di ruangan itu, Zoya hanya bisa menundukkan kepala. Alih-alih untuk menyapa Arsyila dan calon suaminya, untuk menatap mertuanya pun dia merasa malu.

Pandangan buruk semua tamu telah mempengaruhi mental Zoya hingga dia tidak berani bertatap muka dengan siapapun.

Suzy berdecih, jijik dengan pemandangan di depan matanya, bersamaan dengan itu, sebuah hinaan terlontar dari mulutnya, "Pakaian ini, kenapa kamu menggunakan pakaian sampah ini, Zoya? Apa kamu buta dan tidak bisa membedakan pakaian formal dan kain lap?"

Zoya mendesah dalam diamnya. Ibu mertuanya benar-benar manipulatif, dan juga bermuka dua. Jelas-jelas Suzy yang menyarankan pakaian itu untuk menutupi bekas luka yang dimiliki Zoya, kenapa sekarang justru menyalahkan Zoya?

"Dasar memalukan!" Suzy kemudian berkata pada suaminya. "Dad, kalau seperti ini, lebih baik anniversary mereka ditunda saja, kalau perlu tidak usah dirayakan, tidak penting juga!"

Setelah mendengar semuanya, barulah Erlang paham. Ternyata pria kaya yang dinikahi Zoya adalah adik kembar Arsyila dan sekarang otomatis mereka menjadi saudara ipar.

Sekarang, Erlang dan Zoya sama-sama menjadi menantu dalam keluarga Bagaskara. Suatu kebetulan yang tidak terduga dan ini sangat mengejutkan.

'Takdir macam apa ini?' pikir Erlang sembari terus mengamati Zoya yang masih setia menundukkan kepala.

"Sudah ... lebih baik kamu temani suamimu saja!" Suzy menyarankan dengan bengisnya. "Jika Arsya saja tidak ada, lalu untuk apa kamu di sini?"

"Biarkan dia di sini, Mom!" Erlang berseru dengan lantang.

Suara familiar Erlang seketika mengejutkan Zoya. Karena mengenal baik suara itu, dia sontak mengangkat wajah untuk memastikan secara langsung.

Jantung Zoya berdetak dengan kencang. 'Erlang ....' Suaranya tercekat di tenggorokan. 'Jadi calon suami Arsyila adalah Erlang?'

"Jika Arsya tidak bisa menghadiri pernikahan kami, aku rasa istrinya sudah cukup untuk mewakili," ucap Erlang dengan niat untuk menahan Zoya. "Bukankah itu lebih bagus, Syila?"

"Yah, of course, Honey." Arsyila menyambut dengan sukacita.

Selama pengucapan janji suci itu, Zoya menahan sesak dalam dadanya. Ketika melihat Erlang berciuman dengan Arsyila, hatinya panas dan matanya memerah.

Zoya meraih tisu dan buru-buru menghapus air mata yang tidak diundang itu. 'Kenapa harus menangis? Bodoh ... bukankah kamu yang telah lebih dulu meninggalkan Erlang?' sesal Zoya dalam hati.

Dari sudut matanya, Erlang dapat melihat betapa terpukulnya Zoya melihat pernikahannya. 'Sepertinya dia masih mencintaiku? Apa dia menyesal sekarang?'

Erlang dan Zoya tidak pernah menyatakan perpisahan secara langsung. Ketika Zoya berencana untuk menikahi pria lain, Erlang memilih untuk meniti karir bersama sahabatnya.

Suzy berdiri di sebelah Zoya. Tatkala melihat ekspresi menantunya itu, dia langsung menyindir. "Kenapa kamu? Apa kamu baru pertama kali melihat pernikahan romantis? Ahhh ... putriku benar-benar beruntung mendapatkan suami yang tampan dan pekerja keras, berbanding terbalik dengan putraku yang sangat sial karena menikahi wanita mandul."

Zoya sudah kenyang dengan hinaan itu. Dia pun sengaja mengabaikan perkataan Suzy karena khawatir terjadi keributan.

Tak berselang lama, Zoya kemudian berpamitan untuk mencari keberadaan orang tuanya yang belum terlihat sejak tadi.

"Ayah ibumu tidak akan datang," Suzy mengucapkannya dengan jelas. "Apa kamu tidak diberitahu oleh mereka?"

"Apa itu?" Zoya bertanya.

"Daddy menawarkan pekerjaan pada ayahmu untuk menangani sebuah proyek di sebuah tempat terpencil, tentu saja ibumu yang mata duitan itu langsung menerima dan dia harus menemaninya ke mana pun ayahmu pergi."

Kekecewaan terlukis jelas di wajahnya, tapi Zoya berusaha untuk berbesar hati.

"Sebaiknya tinggalkan saja pesta ini!" Suzy tak henti-hentinya mengusir Zoya. "Aku pastikan teman-temanmu juga tidak akan ada yang datang. Hah ... aku benar-benar malu jika sampai banyak tamu yang melihat penampilanmu yang norak ini."

Dengan perasaan hancur, Zoya pun memutuskan untuk meninggalkan acara itu. Tidak ada yang mengharapkan kehadirannya. Setelah mengetahui sosok pria yang menjadi suami Arsyila, dia bahkan tidak berani untuk mengucapkan selamat pada kakak iparnya itu.

Zoya khawatir tidak bisa mengontrol perasaannya pada Erlang. Begitu juga sebaliknya.

Biar bagaimanapun, hubungan percintaan Zoya dengan Erlang berlangsung begitu lama. Mereka bahkan pernah bersumpah akan saling mencintai seumur hidup.

6 tahun lamanya Erlang dah Zoya menjalin kasih hingga akhirnya terjadi perjodohan paksa dengan Arsya. Tentu tidak mudah bagi mereka untuk melupakan kenangan-kenangan indah di masa lalu.

Di satu sisi, Erlang sedang mencari cara untuk bertemu secara langsung dengan Zoya. Ada dorongan kuat dalam dirinya untuk mendekati kembali mantan kekasihnya itu.

"Kenapa kamu melihat ke arah Zoya terus?" Biasanya, Arsyila bukan wanita yang mudah cemburu, tapi dengan Erlang, dia berubah posesif. "Apa adik iparku itu menarik perhatianmu?"

"Aku hanya penasaran." Erlang segera mengalihkan pandangannya. "Bagaimana bisa dia menggunakan pakaian seperti itu padahal hari ini adalah hari bahagianya juga?"

"Dia memang agak norak, juga kampungan sih menurutku, padahal sudah menjadi menantu di keluarga Bagaskara. Penampilan Zoya sangat berbeda dengan kakaknya yang sekarang jadi supermodel, aku rasa itu juga salah satu penyebabnya mommy tidak terlalu menyukainya," Arsyila mulai membanding-bandingkan.

Pada akhirnya Zoya memilih pergi ke belakang. Dia lebih nyaman di bagian dapur dan bercerita dengan seorang kepala pelayan wanita bernama Sasmita.

Sasmita, seorang janda tanpa anak itu sudah bekerja puluhan tahun untuk keluarga Bagaskara . Dia sangat baik dan selalu mendengarkan keluh kesah Zoya selama setahun ini.

"Apa tuan Arsya memukulmu lagi?" Sasmita melihat bekas luka di punggung tangan Zoya. "Sini, biar ibu bantu obati!"

"Terima kasih."

Sasmita sudah seperti ibu bagi Zoya. Dia paham jika Zoya tidak bisa melawan karena keluarganya berada di bawah kendali Arsya. Zoya juga dipaksa oleh ibu kandungnya sendiri untuk menikah dengan Arsya karena saat itu kondisi keuangan keluarganya berada di ambang kebangkrutan. Juga sang kakak yang sangat berambisi untuk menjadi supermodel, butuh biaya banyak hingga Zoya harus dikorbankan.

Pada saat bersama Sasmita, perasaan Zoya sedikit tenang. Akan selalu timbul rasa nyaman dan pada akhirnya mereka berbagi cerita hingga tidak terasa hari sudah berganti malam.

Pukul 7 malam, Zoya kembali ke kamarnya. Seperti biasa, dia tidak akan menemukan Arsya di tempat itu. Tidak ada pemberitahuan, tidak ada kabar, tidak ada pesan, dan Zoya juga tidak ingin membuang tenaga untuk memikirkan hal itu lagi.

Tepat ketika Zoya meletakkan ponselnya di atas nakas, layarnya menyala. Ada sebuah pesan masuk dan itu adalah nomor baru.

Tanpa curiga, Zoya segera mengkliknya.

{Zoya, aku mengikutimu, dan aku berdiri tidak jauh dari kamarmu, bisakah kamu keluar sekarang?}

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • SKANDAL DUA MENANTU   Obat Kontrasepsi

    Bathtub telah diisi dengan sabun aromatherapy. Di dalamnya, Erlang dan Zoya berpelukan sembari berciuman. Alih-alih membersihkan diri, keduanya justru sibuk mengulangi percintaan tadi malam.Saking bersemangatnya memadu kasih, busa sabun sampai melimpah ruah, berceceran ke lantai.Erlang mempraktekkan gaya doggy style. Dia masih saja mahir dan berhasil memuaskan Zoya dengan gaya tersebut."Lang, apa Syila gak akan mencarimu?" Zoya yang sudah kelelahan berbalik menatap wajah merah Erlang. "Aku takut dia mencarimu di seluruh tempat."Bukannya menjawab, Erlang malah menyatukan bibir mereka. Lidahnya mulai bermain di dalam mulut Zoya. "Satu kali lagi, Sayang, aku akan selesai," pinta Erlang dengan napas yang memburu.Pukul 6 pagi, Zoya baru kembali ke dalam kamarnya. Wajahnya kambali resah tatkala berhadapan dengan Arsya. Saat itu, Arsya telah berpakaian rapi dan sedang mematut dirinya di hadapan cermin. Dari pantulan kaca, dia melihat istrinya memasuki kamar."Kamu mandi atau sedang ri

  • SKANDAL DUA MENANTU   Mandi Bersama

    Erlang segera meloloskan kaos ketat yang melindungi tubuh athletisnya.Suasana kamar ber AC itu tiba-tiba berubah menjadi panas. Tatapan Erlang dan Zoya dipenuhi dengan hasrat yang kian menggelora."Aku menginginkanmu, Sayang!" Erlang berbisik, meminta persetujuan.Zoya dengan pasrah menganggukkan kepala. "Aku milikmu, Erlang, masih milikmu seperti dulu."Ciuman Erlang langsung jatuh di bibir Zoya dan tangannya mulai berkelana pada bagian tubuh yang lain. Sembari meremas dada Zoya, Erlang memperdalam pagutannya.Dalam sekejap, keduanya sudah saling melepaskan pakaian dan berbaring di atas ranjang berukuran king size itu.Zoya menikmati setiap sentuhan Erlang, tidak sekalipun menolak walaupun dia sadar bahwa ranjang tempat mereka bercinta adalah milik suaminya. Dia membiarkan Erlang menikmati tubuhnya hingga dia mencapai klimaks yang pertama.Erlang melebarkan kaki Zoya dan bersiap untuk memasukinya. "Aku mencintaimu

  • SKANDAL DUA MENANTU   Menolak Istri Demi Selingkuhan

    Erlang sedang mengisi daya ponselnya. Benda itu diletakkan di atas nakas. Tatkala melihat layar ponselnya menyala, dia berpikir jika itu adalah chat dari seseorang.Arsyila masih belum tidur. Wanita itu memeluk Erlang dengan erat. Mau tak mau Erlang pun harus menunggu dengan sabar.Di sebuah klub malam, Arsya dalam suasana hati yang buruk. Seorang teman bernama Aryo menghampiri."Hei, Bro, kamu di sini juga?" Aryo menepuk pundak Arsya. "Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu secepat ini, baru kemarin kamu bilang sedang berada di luar kota, tapi sekarang sudah duduk di klub yang sama."Arsya menyesap minuman dalam gelasnya. "Aku hanya ingin melepas penat saja, banyak masalah dalam pekerjaan akhir-akhir ini, jadi butuh hiburan di malam hari.""Apa yang di rumah saja tidak cukup?" Aryo mengedipkan sebelah matanya. "Kapan kamu akan melepaskan Zoya? Kamu tahu, aku orang pertama yang akan menampungnya jika kamu sudah bosan."Ar

  • SKANDAL DUA MENANTU   Musuh Yang Nyata

    Arsya mengguyur tubuh Zoya dengan air dingin sambil membentak. "Jadi kamu ingin bekerja sekarang? Diam-diam kamu ingin melakukan sesuatu tanpa sepengetahuanku!"Dalam ketidakberdayaannya, Zoya menggelengkan kepala. "Tidak, itu tidak benar, aku tidak ingin bekerja, Arsya, aku hanya ingin membuat kue untuk Arsyila dan suaminya. Semenjak mereka datang, aku belum pernah menemui mereka berdua secara langsung, jadi aku ingin menyajikan kue buatanku sendiri untuk mereka.""Oh ya?" Arsya menyeringai. "Apa menurutmu aku akan percaya?"Arsya segera berdiri dan membuka ikat pinggangnya. Siksaan yang sama baru saja akan dimulai, namun seketika terhenti tatkala ponselnya berdering nyaring.Itu adalah panggilan dari Rasputin. Arsya harus segera menjawabnya. "Kamu bernasib baik kali ini," desisnya pada Zoya.Karena kemejanya terkena percikan air, Arsya mengganti pakaiannya dengan baju casual. Setelah itu, dia melangkah terburu-buru meninggalkan kam

  • SKANDAL DUA MENANTU   Butuh Perlindungan

    "Kamu marah saat aku mencium Syila?" Setelah ciuman itu terlepas, Erlang bertanya kesal. "Apa kamu pernah berpikir bagaimana perasaanku saat membayangkan kamu setiap hari disentuh oleh pria lain?"Zoya terdiam. Menelan kepahitan itu sendiri. Faktanya Arsya tidak menyentuh Zoya seperti yang dibayangkan Erlang.Satu tahun yang Zoya lalui sebagai seorang istri hanya berkisah tentang siksaan, hinaan dan intimidasi dari Arsya. Arsya memperlakukan Zoya seperti istri hanya saat malam pertama mereka. Ketika menyadari Zoya sudah tidak perawan, Arsya yang sudah mengeluarkan banyak uang merasa dirugikan. Dia marah besar dan mengancam bahwa selama pernikahan hanya akan memberikan kehidupan yang buruk pada Zoya.Arsya adalah seorang pendendam. Saat mengatakannya, dia membuktikannya sendiri dengan membuat hidup Zoya seperti di neraka.Sebaliknya, Erlang memiliki perasaan yang tulus pada Zoya. Dia yang pernah dikecewakan justru memilih untuk tidak

  • SKANDAL DUA MENANTU   Butuh Jawaban Jujur

    "Erlang, apa yang kamu lakukan?" Zoya berusaha menahan, tapi mengingat posisi mereka yang mengarah langsung ke kamera ponselnya, dia buru-buru menarik Erlang ke arah ranjang.Di sana, Mikhayla tidak bisa melihat Zoya dan Erlang lagi.[Zoya, siapa pria itu, apa kamu baik-baik saja?] Mikhayla berteriak dan tidak berniat untuk menutup panggilan. Dia tidak sempat melihat dengan jelas wajah pria itu. Kini khawatir dan penasaran menjadi satu. Dia pun menajamkan indra pendengarannya mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.Alih-alih mendapat kejelasan, panggilan itu justru terputus. Erlang yang melakukannya. Setelah menyimpan ponsel itu ke dalam laci meja rias, dia kembali pada Zoya yang tetap setia berdiri di sisi ranjang."Apa kamu bahagia dengan pernikahanmu ini?" Erlang butuh jawaban pasti. "Beritahu dengan jujur, aku tidak ingin mendengar kebohongan dari mulutmu."Zoya sangat takut dengan keberadaan mereka sekarang. Jika Ars

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status