Share

Bab 8. Bak Roller Coaster

Penulis: DNOV
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 09:56:03

"Tunggu disini!" Kenshi menuju meja konter tiket meninggalkan Mayang yang masih terkesan dengan rupa Tokyo Dome.

Sudah lama sekali ia tidak pernah mengunjungi taman hiburan seperti ini. Mungkin terakhir kali sejak SMP dan setelah kedua orang tuanya mulai bepergian keluar negeri menjalankan bisnisnya, ia tak diijinkan pergi ke tempat seperti itu.  

Tak jarang kawan-kawannya mengajaknya pergi, namun keberadaan pak Husen, supir antar jemputnya tentu saja tak mengijinkanny apergi.

"Bagaimana dengan roller coaster?” Tanya Kenshi dalam bahasa Inggris sambil menunjuk langsung ke arah wahana ekstrim itu ketika mereka melewati pemeriksaan tiket.

Mayang langsung membelalakkan matanya.

“Apa? Tidak, tidak, tidak!” Mayang spontan mengangkat tangannya tanda menolak keras sambil terus menggelengkan kepala.

"And then?”

Mayang tanggap mendapat tatapan Kenshi yang menunggu. Jujur saja, semua wahana permainan di tempat itu cukup membuatnya mengernyitkan dahi. 

"Itu?" Mayang asal tunjuk. 

“Emmm!” Suara dehem itu membuat Mayang menoleh dan mendapati pria itu tersenyum sambil mengusap dagunya.

“Silahkan tertawa!” Sahutnya sedikit kesal. Pria itu pasti menertawakan karena menganggap Bianglala lebih cocok untuk anak-anak.

"Ayo!" Kenshi terlihat berjalan lebih dulu. 

Mayang masih berusaha menutupi kegugupannya saat mereka memasuki salah satu kabin dan duduk berhadapan dengan Mayang. Ia masih terlihat was-was dan mencari pegangan kala kabin bergerak.

“Aku hanya mengira, apa nona takut ketinggian?!” Pertanyaan Kenshi itu hanya ditanggapi dengan senyum yang dipaksakan.

“Aku datang ke Jepang naik pesawat, ingatkan?” Sungutnya sambil menutupi kegugupannya. Kenshi terlihat mengangguk lalu sengaja melihat keluar kabin, membiarkan gadis itu menemukan kenyamanan sendiri.

Tak lama Mayang mulai duduk nyaman dan perlahan bergeser ke sisi jendela. Rasa takutnya mulai menghilang tergantikan dengan rasa takjubnya melihat pemandangan di sekitar Tokyo Dome yang bisa ia lihat jelas dari dalam kabin bianglala itu. Keputusannya menaiki bianglala ini sepertinya memang tepat, ia jadi tahu apa saja wahana dan tempat-tempat yang nanti bisa ia sambangi.

Untuk beberapa saat mereka menikmati perjalanan gondola itu dalam sunyi. Tak lupa Mayang mencoba mengabadikannya dalam kamera ponselnya. Ia sempat jengah ketika selfi menyadari sosok yang masih asing ada bersamanya. Kenshi yang sedari tadi mencuri pandang ke arahnya hanya diam dan pura-pura ikut menikmati pemandangan.

Bagi Mayang ini adalah kali pertamanya ia bersama seorang laki-laki yang notabene orang asing di dalam satu ruangan, meski itu hanya sebuah kabin bianglala. Baru beberapa hari ia mengenal pria itu, tapi keberadaannya saat ini sanggup ia terima tanpa alasan. Meski bahasa diantara mereka bercampur namun seperti layaknya kawan.

Mayang masih menganggap Kenshi orang kepercayaan ayahnya jadi tak ada salahnya ia bersikap akrab. Apalagi di negeri asing ini baru Kenshi orang yang ia kenal sekaligus mengerti dengan baik bahasanya, menganggapnya sebagai guide juga bukan ide yang buruk.

“Kenshi!” Serunya pelan. Pria itu sontak menoleh ke arah Mayang heran. Di luar dugaan gadis itu menegurnya lebih dulu.

“Apa kamu sudah lama kenal orang tuaku?”

“Hm, you can say that!” Angguk Kenshi yang duduk tegak sambil melipat kedua tangannya.

“Mereka sudah kuanggap orang tuaku juga, dari negeri sebrang. Kami sering bertemu di restoran hotel. Ayahmu itu pebisnis yang bijaksana.” Terang Kenshi dengan bahasa Indonesia yang hati-hati sambil memperhatikan wajah polos Mayang yang saat itu begitu memperhatikan ucapannya. Mayang sempat terhenyak mendengar pengakuan lelaki itu.

“Begitu, ya! Lalu bagaimana kabar orang tuamu?” Kenshi membalas tatapan Mayang dengan senyum kecilnya membuat Mayang menunduk menghindari tatapannya.

"Mereka dalam keadaan baik dan cukup sibuk.“ Kenshi menanggapi singkat. Ia sebenarnya tak menyangka jika Mayang tiba-tiba menanyakan perihal orang tuanya.

“Oh!” Mayang terlihat hanya mengangguk. Ia masih tak tahu arah pembicaraan ini dan memilih untuk kembali menikmati pemandangan. Berbeda dengan Kenshi yang berharap gadis itu bertanya lagi.

“Apa ada lagi yang ingin kamu tanyakan, Nona?” Pancing Kenshi. Gadis itu terlihat ragu tapi kemudian menggeleng dan berusaha tersenyum datar. “Bagaimana dengan perjodohan itu?”

Pertanyaan Kenshi membuat Mayang tertegun. Ia tak terduga Kenshi tiba-tiba mengungkit hal itu dan tanpa sadar ia menatap dalam pria itu yang juga menatap ke arahnya.

“Maaf, tapi bagaimana kamu...? Oh, ya, kamu pasti tahu dari orang tuaku, ya?” Tebak Mayang dengan raut muka datar lalu seketika berubah sendu. Kenshi menyadari hal itu.

“Apa ada masalah?” Tanyanya Kenshi.

Mayang hanya menunduk lesu diiringi desahan nafas yang berat.

“Saya pikir kedatangan Nona ke Jepang menandakan persetujuan nona atas perjodohan itu. Apa betul seperti itu?” Lanjut Kenshi menunggu jawaban dari gadis di hadapannya.

“Saya pikir juga, ini masalah pribadi dan tidak ada hubungannya dengan Anda Tuan Kenshi! Maksudku, ini semua bukan urusan Anda, kan?” Sahut Mayang sembari mendongakkan kepalanya kesal dengan pertanyaan Kenshi yang memburu itu. Hatinya bergejolak mengingat semua hal tentang perjodohan itu.

“Aku, tidak mungkin semudah itu membicarakan hal seperti ini dengan orang lain!” Lanjut Mayang yang tiba-tiba parau lalu segera memalingkan wajahnya keluar jendela, tanpa mempedulikan reaksi Kenshi.

Kenshi yang menyadari ketidaknyamanan gadis itu mengurungkan niatnya untuk kembali bertanya. Hanya saja kata-kata gadis itu tentang dirinya yang tidak ada hubungannya dengan perjodohan ini cukup mengganggu pikiran jernihnya.

“Orang lain?” Gumamnya tak mengerti. Sesekali dipandanginya gadis itu yang menatap keluar dengan pandangan kosong. Keheningan kembali meliputi kabin hingga gondola sampai kembali ke bawah dan pintu terbuka.

Mayang yang gugup terburu-buru berdiri dan keluar dari pintu gondola tanpa menyadari beberapa anak tangga, membuat tubuhnya langsung oleng seketika. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 24. Reconciliation

    Mayang POVUjung mataku menangkap seseorang ikut duduk di samping bangku yang kutempati. Reflek aku menoleh sekedar mencari tahu.“Kenshi? Apa yang kamu lakukan di sini?”Aku terlonjak kaget menyadari orang disisiku ini adalah Kenshi. Laki-laki yang baru saja ingin kuhilangkan dari pikiranku, ternyata berada disini, tepat di sampingku. Aku pun celingukan heran.“Hanya ingin menghirup udara segar!” Suara Kenshi terdengar datar.Hmm...ya...mungkin dia masih marah. Suaranya masih terdengar dingin seperti kemarin.Walau masih terkejut karena kehadirannya yang tiba-tiba, aku hanya menelan ludah karena tenggorokanku rasanya tercekat.“Apa disini cukup nyaman?” Tanyanya tiba-tiba, masih tanpa menatapku lain dari yang biasa dia lakukan.“Ehm…ya.” Aku pun hanya menjawab sekenanya lalu berpaling darinya.Pertanyaan apa itu? Apa itu semacam perhatian atau hanya basa basi belaka. Sungguh, meski sempat takut, tapi aku sangat ingin melihat wajahnya lagi. Entah perasaan apa lagi ini, aku pun mema

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 23. Runaway

    “Moshi moshi!”“Kenshi...apa Mayang menemuimu?” Kenshi segera menyadari suara diujung telpon.“Ya, Nyonya. Kemarin saya bertemu hanya sebentar. Apa ada masalah?”“Mayang belum kembali ke kamar sejak semalam!” Suara Nyonya Kori terdengar gusar lalu diiringi isak tangisnya.Deg. Dada Kenshi tiba-tiba berdegup kencang.“Semalam?”, Kenshi lantas berdiri dari kursinya,”Apa dia tidak bisa dihubungi?” Tanyanya.“Tidak. Dia tidak membawa ponsel, koper ataupun pakaiannya. Semuanya masih di hotel. Sepertinya dia hanya membawa tas tangan. Kenshi, maaf mengganggumu. Kami pikir, mungkin dia menemuimu.” Suara diujung telepon tiba-tiba terputus.Kenshi mencoba berpikir sejenak. Gadis itu baru pertama kali ke Tokyo, belum banyak tempat yang bisa dia kunjungi, terlebih lagi tidak ada sanak familinya disini.*Kenshi sempat terpukul dengan pembatalan sepihak itu. Bagaimana pun semua kejadian itu tidak terduga. Tak dapat dipungkiri perasaannya yang tidak menentu membuatnya segera menemui sang ayah, oran

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 22. Crisis

    Dalam dunia bisnis menjalin rekanan dengan beberapa perusahaan itu sudah merupakan hal lumrah. Berbagai intervensi dari luar mungkin terjadi, demi memperkuat kondisi perusahaan, selain lewat merger juga melalui jalur pernikahan kedua keluarga. Seperti yang terjadi pada Kenshi dan Mayang. Pertimbangan bisnis lebih diutamakan daripada perasaan.Namun selalu saja ada pihak ketiga yang ingin masuk ke dalam lingkaran itu. Tentu saja untuk mencari keuntungan lewat jalan singkat, dengan cara-cara yang tidak lazim dan licik.Daiguchi adalah salah satunya. Perusahaan itu pernah menjadi rekan bisnis Takeda. Namun dalam perjalanan bisnisnya Daiguchi selalu mencari keuntungan sendiri dan merugikan pihak lain, sehingga Takeda pun memutuskan kerja samanya demi menjaga profesionalitas dan kesinambungan saham dengan pihak lain. Meskipun harus menderita kerugian yang tidak sedikit, hal itu justru menyelamatkan perusahaan, karena tak lama sejak pemutusan kerjasama, Daiguchi menghadapi masalah hukum den

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 21. Open Your Heart

    Mayang POVDisinilah kami, berjalan santai di jalanan plaza sebelum kembali ke hotel."Aku minta maaf, tidak sempat menemanimu. Kebetulan kolega-kolegaku dari Korea datang." Kenshi membuka obrolan."Sinca, aku yang seharusnya minta maaf, tidak bisa ikut menemanimu menemui mereka karena keterbatasanku. Hm, chaebol" Ujarku jujur. Tanpa sadar aku meringis kecil menahan rasa linu di kakiku karena highheels baru."Kamu mengerti, sinca? chaebol??" Kenshi tersenyum penasaran. Aku hanya mengendikkan bahu."You know, some of my friends at the party, they have talked about you. They praised you!""Ha...you must be kidding me!""No, its true. They said, you are really a beautiful Asian woman. I'm obviously jealous.""What? Jealous?""Ya. This is the first time I feel like someone is making me jealous."Keningku mengkerut. Kupercepat langkahku karena kurasakan wajahku mulai memanas."Seriously., I'm not kidding. They said you're pretty, ecotik, proporsional and otentic." "Ish, kamu gombal, Kensh

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 20. RENDESVOUS

    MAYANG POVKenshi mengajakku ikut dalam sebuah acara pertemuan dengan beberapa klien. Awalnya aku ingin menolak, karena kupikir aku belum siap mendampingi Kenshi dalam acara bersifat resmi seperti itu, apalagi aku masih belum berstatus istrinya yang sah. Namun kedua orang tuaku, terutama mama, menyarankan atau lebih tepatnya memaksa untuk menerima ajakan Kenshi itu. Apalagi acara pertemuan itu begitu penting, atau lebih tepatnya pesta perayaan setelah Kenshi berhasil mendapatkan tender besar dari perusahaan Korea yang tempo hari ia temui saat festival Kembang Api.Kenshi menjemputku di lobi hotel dan membawaku bertemu dengan rekan-rekan kerjanya di sebuah pesta kebun."Hello!""Oh, hi!".Aku terkejut ketika seorang wanita semampai menegur di sebelahku saat aku sedang memilih beberapa makanan appetizer."Kimi wa Kenshi no fiansena nda ne (Jadi anda tunangan Kenshi-san)""I'm sorry, miss, I can't speak Japanese," ungkapku jujur."Well...well...well...so you fluent in English. But still

  • SUAMI JEPANGKU TERNYATA PENGAGUM RAHASIAKU   Bab 19. Datangnya Kegusaran

    Suara dering telepon membuat Mayang tergopoh-gopoh keluar dari kamar mandi. "Ya, halo! Assalamualaikum!""Wa'alaikumsalam. Hai, May! Gimana kabarnya?"Deg. Dada Mayang berdegup mendengar suara yang familiar di ujung sana."Ri... Rian!""Iya. Syukur kalo kamu masih inget. Aku dengar kamu di Jepang, ya?""Em, iya. Kamu sendiri, gimana kabarnya? S2 kamu dimana?" Mayang bertanya gugup."Di Jepang. Kamu pasti kaget, kan!”Deg. Mayang menutup matanya seraya menunduk lesu. Rupanya masa lalunya belum benar-benar berlalu.“Kalau waktu itu aku bilang S2 ku ke Jepang, seharusnya kamu gak harus nolak aku kan, May! Kita toh akan ketemu lagi.”Mayang tak berkutik. Ia tak bisa membayangkan jika Rian mengetahui kenyataan yang sebenarnya alasan dirinya berada di Jepang.“Aku tahu kamu masih bimbang. Tapi aku masih di sini, May! Menunggu kamu."Ingatan masa lalunya kembali berkelebat. Saat-saat dimana ia mulai memasuki dunia kampus. Saat-saat dimana ia menikmati kebersamaanya bersama kawan-kawannya di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status