Share

BAB 18

Panggilan telepon dari nomor yang tidak kukenal. Bukan mas Zaki, tadi nomornya sudah kusimpan. Nomor siapa ini? Tanpa curiga kugeser tombol hijau.

“Assalamu’alaikum,” ucapku.

“Wa’alaikumussalam sayang. Alhamdulillah, akhirnya kamu jawab juga telepon dariku Mawar sayang,”

Astaghfirullah, ternyata mas Dani yang menelepon menggunakan nomor baru. Uh … rasanya malah aneh dia memanggilku sayang. Dulu tidak pernah memanggilku dengan sebutan itu.

“Huh … ada perlu apa, Mas?” jawabku malas.

“Kok kamu bertanya begitu? Sudah jelas aku kangen sama kamu, sayang,” Nada bicara mas Dani terdengar begitu menyebalkan di telingaku.

“Sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan, Mas. Sampai bertemu nanti di persidangan,” ucapku ketus.

“Lho, tunggu dulu dong Mawar. Masa kamu tega sekali sama aku. Semua pesanku hanya dibaca saja. Semua teleponku kamu tolak. Aku ini sampai bela-belain keluar uang buat beli nomor baru, supaya kamu mau jawab teleponku. Tolong kamu ingat masa-masa indah saat kita bersama, ya sayan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status