Home / Rumah Tangga / SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU / BAB 5 : MOTIVASI UNTUK BANGKIT

Share

BAB 5 : MOTIVASI UNTUK BANGKIT

last update Huling Na-update: 2022-11-01 15:38:53

"Oh, jadi kau ingin mati?! Apa dengan mati, bisa menyelesaikan semua masalahmu? Apa dengan meninggalkan dunia ini kau bisa menjadi lebih baik? Dan apakah segala urusanmu yang sangat pelik, akan selesai hanya dengan bunuh diri?" cecar Rangga, yang seketika itu membuat Naina terhenyak seketika.

"Sungguh payah sekali! Apa kau rela mengakhiri hidupmu yang memilukan dengan cara yang memilukan juga? Bahkan sangat merugikan dirimu sendiri menurutku!"

Rangga terus saja berbicara, berusaha untuk mempengaruhi Naina, supaya menghentikan apa yang hendak ia lakukan.

"Terus harus apa? Aku sudah tidak sanggup lagi untuk hidup, kenapa pengkhianatan menyakitkan yang harus aku dapatkan! Apa salahku hingga harus menjalani hidup seperti ini?"

Hati Naina terasa semakin sesak akhirnya kembali menangis, air matanya semakin tak terbendung, mengalir dan terus menetes hingga membasahi pipinya.

"Biarkan aku mati saja! Aku sudah lelah dengan semua sakit hati ini, jadi aku tidak ingin merasakannya lebih lama lagi, karena terlalu menyakitkan untuk kurasakan!" keluh Naina.

Rangga mengarahkan tubuh Naina supaya wanita itu bisa menghadap tepat pada wajahnya.

"Dengarkan aku, kalau kau mati, orang yang sudah jahat padamu itu tidak akan mendapat balasan yang setimpal, apa kau ikhlas dia menari-nari bahagia di atas penderitaanmu? Tentu tidak 'kan?! Kau pasti ingin membalaskan sakit hatimu itu!"

Nania mulai memahami perkataan Rangga,

membuat tangisannya terhenti, baru sadar kalau apa yang ia lakukan terlalu ceroboh. Dan dengan membiarkan Aditya bahagia di atas lukanya bukanlah pilihan yang tepat.

"Tidak ada seorangpun yang hidup di dunia ini tanpa kesulitan, semua punya kesulitannya tersendiri dalam menjalani ujian hidup! Jadi sebisa mungkin kau harus bisa bangkit dari semua masalah ini! Sekarang kita kembali saja ke rumah sakit saja, aku ingin mengenalkan dirimu dengan orang yang sudah mendesak aku untuk terus menjagamu!"

Karena sudah tidak punya pilihan yang lain lagi, akhirnya Naina menurut, karena ia sendiri juga penasaran siapa sebenarnya yang telah menyuruh pria tersebut untuk terus mendampinginya.

Padahal mereka tidak saling kenal, tapi pria itu tetap peduli dan berusaha untuk terus menjaganya.

"Dia benar, tidak seharusnya aku mengakhiri hidupku dengan menyedihkan seperti ini, aku harus bisa bangkit, dia sepertinya pria yang baik karena terbukti terus menghalangiku melakukan hal bodoh itu, tapi siapa yang sudah menyuruhnya untuk menjagaku? Semoga setelah ini, aku dikelilingi oleh orang-orang yang baik!" gumam Naina dalam hati.

Setelah sampai di depan ruang perawatanya, terlihat ada seorang wanita paruh baya, sedang menanti kedatangan mereka berdua.

Wanita paruh baya tesebut terus saja tersenyum padanya, Naina sendiri tidak tahu apa alasannya, tapi saat melihat senyumannya, entah kenapa hatinya menjadi lebih tenang, tiba-tiba mengingatkannya pada sang Mama dari tatapannya yang begitu teduh.

"Duduklah Naina!" seru wanita paruh baya itu.

Sukses membuat Naina sangat terkejut, dan bingung darimana wanita tersebut tahu namanya.

"Perkenalkan dia adalah Mamaku, katanya mengenal keluargamu dulu, dan menyuruhku untuk terus melindungimu, jadi kalau kau tidak suka terhadap aku yang terus saja berada didekatmu, salahkan saja dia! Karena dia yang sudah memaksaku untuk terus menjagamu setelah tahu kalau aku menemukanmu di hutan kemarin!" ujar Rangga.

Naina menurut dengan langsung duduk, meskipun pikirannya masih dipenuhi tanda tanya besar sekarang, bagaimana bisa wanita paruh baya itu mengenal keluarganya sedangkan ia sendiri tidak pernah melihatnya atau mungkin memang sudah lupa siapa wanita itu.

"Apa kau masih ingat denganku?"

Naina menggeleng karena memang tidak mengenal sama sekali dengan wanita paruh baya yang sedang berada di hadapannya saat ini.

"Aku Sashmita, sahabat Mamamu! Bahkan dulu saat kalian masih kecil, kita sepakat untuk menjodohkan kalian kalau sudah dewasa, dan sekarang takdir mempertemukan kita lagi!" tutur Sashmita dengan lembut sambil menyunggingkan senyuman.

"Oh, jadi itu alasannya Rangga tidak diperbolehkan berpacaran? Karena hendak menjodohkan putra Mama yang tampan juga mempesona ini, dengan wanita aneh yang selalu saja ingin bunuh diri?!"

Sashmita langsung membulatkan kedua matanya dengan sempurna, tanda tidak menyangka jika Naina ingin mengakhiri hidupnya.

"Naina ingin bunuh diri? Kenapa kamu mau bunuh diri, Nak?" tanya Sashmita.

Naina terdiam, karena masih ragu untuk menceritakan semua yang telah dialaminya kepada orang lain, karena semua ini adalah aib rumah tangganya.

"Semenjak kepergian kami sekeluarga ke luar negeri belasan tahun lamanya, aku dan Mamamu putus komunikasi, bagaimana keadaannya sekarang? Setelah kembali, aku langsung ke rumah kalian, tapi sepertinya kosong dan tidak ditempati ya?"

"Mama sudah meninggal dua tahun yang lalu Tante, karena sakit jantung yang ia idap sejak lama! Dan untuk rumah memang sudah kosong karena semenjak menikah, saya ikut dengan suami," jawab Naina, sembari menunduk dengan sedih.

Sashmita sangat terkejut ketika mendengar kenyataan yang begitu pahit tesebut, namun ia berusaha untuk tetap kuat, supaya Naina tidak ikut bersedih karena mengingat Mamanya kembali.

"Tante turut berduka cita ya! Kamu harus kuat, meskipun sudah tidak didampingi kedua orang tua, kamu harus terus bertahan hidup! Jangan ingin mengakhiri hidup, tidak baik memutuskan kesempatan yang sudah diberikan kepada kita apalagi dengan bunuh diri, suatu hal yang harus dihindari!" tutur Sashmita.

Naina mengangguk pelan sambil menghela nafas panjang.

"Saat Rangga menceritakan kalau ia telah menemukan wanita yang dibuang di hutan, aku langsung penasaran dan datang ke rumah sakit ini untuk melihat keadaannya, tapi karena kamu masih tak sadarkan diri pada waktu itu dan belum boleh dijenguk, aku memilih untuk melihat kartu identitas yang ditemukan pihak kepolisian di pakaianmu!"

"Sangat terkejut karena ternyata namamu adalah Naina Wijaya, aku jadi kepikiran nama anak sahabatku, dan saat memandangi foto identitas tersebut dengan seksama, benar saja kalau kau memang putri Cyntia Wijaya, karena wajah kalian memang sangat mirip!" jelas Sashmita sembari memberikan kartu identitas tersebut kepada Naina.

Ia baru ingat kalau menaruh kartu identitas itu di saku celananya dan tidak di dompet, ia bersyukur karena dengan kartu identitas tersebut ia bisa bertemu dengan orang-orang yang baik dan mengenalinya.

"Maka dari itu aku menyuruh putraku untuk terus menjagamu, supaya tidak terjadi hal yang buruk lagi, sebenarnya apa yang sudah terjadi, bagaimana bisa kamu sampai dibuang di hutan? Katakanlah padaku, kami bukan orang asing, aku begitu mengenal keluargamu dulu!" tutur Sashmita, berusaha untuk meyakinkan Naina.

Karena bagaimanapun, ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan menimpa anak sahabatnya itu.

"Naina wanita yang terlalu percaya kepada cinta, sehingga sangat mudah untuk ditipu, Tante," ungkapnya, kedua matanya berkaca-kaca, air matanya sudah siap untuk mengalir kembali saat mengingat kejadian yang begitu menyakitkan itu.

"Suami Naina berselingkuh dengan sahabat Naina sendiri, setelah dipergoki bukannya sadar tapi justru Naina disakiti dan dibuang di hutan, sudah seperti sampah saja! Itulah yang Naina alami Tante," tambahnya.

Sashmita dibuat geleng-geleng kepala saat mendengar penjelasannya, sangat sulit untuk dipercaya kalau suami Naina bisa sejahat itu.

Sedangkan Rangga masih terlihat serius dan semakin tertarik untuk menyimak penjelasan dari Naina sampai akhir.

"Sebenarnya Naina sangat ingin balas dendam, tapi apakah boleh kita balas dendam kepada orang yang telah menyakiti kita?" tanyanya.

Naina mulai nyaman untuk berbicara dengan mereka, bahkan baginya mereka sudah seperti cahaya penerang, saat hidupnya dalam kondisi sedang gelap gulita seperti sekarang.

"Boleh saja, Nak! Tapi apa kamu yakin dengan balas dendam tidak akan menimbulkan masalah dan membuatmu merasa lebih baik nantinya?"

Naina menjadi bingung, jelas tidak tahu jawabannya nanti ia akan menjadi lebih baik atau justru sebaliknya jika berusaha untuk melakukan balas dendam.

"Kalau kau memang ingin balas dendam kepada suami dan sahabatmu itu, aku akan siap membantumu, tentu saja aku tidak ingin kau menjadi wanita yang sampai akhir hayat terus saja meratapi nasib tanpa melakukan apapun," sahut Rangga semakin mendukung Naina.

"Sepertinya memang harus balas dendam, tapi dengan cara yang cantik! Tidak mengotori tanganku untuk membunuh siapapun, tapi menggunakan rencana yang cerdik untuk membalaskan rasa sakit hati ini," timpal Naina, mengatakan dengan mantap keinginannya.

"Aku ingin mereka merasakan sakit yang telah aku rasakan, ingin melihat Mas Adit bisa merasakan sakitnya dikhianati, begitupun juga dengan mantan sahabatku itu, aku ingin ia bisa merasakan apa yang telah aku alami, yaitu tak diinginkan!" sambungnya, dengan begitu bersemangat.

Melihat keinginan Naina untuk bangkit untuk membalaskan sakit hatinya, Rangga ikut merasa lega dan bahagia, akhirnya pengorbanan juga pertolongan yang sudah ia berikan kepada wanita itu tidak sia-sia dan ada gunanya.

"Rencanamu memang bagus Naina, tapi kalau boleh aku tambahkan sedikit, berpura-puralah untuk hilang ingatan, bertemulah kembali dengannya, supaya pria itu terkejut dan menjadi sangat ketakutan tatkala melihat istrinya yang dianggapnya sudah meninggal ternyata masih hidup, buatlah ia yang sudah tidak mencintaimu memiliki perasaan itu lagi, buatlah ia patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan, buatlah ia menyesal karena sudah menyia-nyiakan istri yang begitu sempurna seperti dirimu!"

Rangga mengajukan usul yang tak kalah cemerlang.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eka Sari
Baru 5 Bab dibuka sdh dikunci aja Bab ke 6.. koin lg ...‍♀️.........
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB. 98 : MALAM PENGANTIN

    Malam harinya di dalam kamar Naina tampak gusar, mondar mandir melangkahkan kaki ke sana ke mari di dalam kamarnya, sesekali menggigit kuku hingga memilin baju akibat gugup.Hingga suara ketukan pintu mengejutkannya sekaligus membuat degup jantungnya berdetak kencang.Segera dibuka pintu kamar hingga kepala Rangga menyembul, semakin mengejutkannya.Rangga berjalan terus mendekat ke arah Naina, membuat wanita itu langsung mundur beberapa langkah.Naina terus saja melangkah mundur hingga terbentur tembok.Rangga semakin mendekat hingga berhasil mengurung dirinya, pria itu tampak menyeringai dan mulai mendekatkan wajahnya."A-pa yang hendak kamu lakukan?" tanya Naina tergagap akibat gugup dan seketika dibuat membeku dengan sikap suaminya."Kenapa, kamu takut? Bukankah kamu sudah tahu kewajiban sebagai seorang istri yang utama? Boleh 'kan aku melakukannya? Aku menginginkanmu malam ini."Naina mengangguk dengan kikuk. "Boleh, tapi pelan-pelan ya.""Tentu saja sayangku, aku akan pelan-pelan

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 97 : HARI PERNIKAHAN

    Tak terasa sudah satu minggu berlalu, pernikahan Naina dan Rangga yang sudah dirancang sedemikian rupa dan jauh-jauh hari sebelumnya akhirnya dilaksanakan juga.Di hari pernikahan, jantung Naina berdebar tak santai, meskipun bukan pengalaman yang pertama untuknyq, tetap saja wanita itu saat ini tengah dirundung kegugupan yang teramat sangat."Naina, lihatlah dirimu Nak! Kamu sungguh cantik sekali!" puji Sashmita begitu bahagia saat mendapati penampilan calon menantunya yang luar biasa.Nauna memandangi dieinya di deoan cermin, sedang dalam keadaan terkejut setelah mendapati penampilannya yang tudak seperti biasanya, sekarang ia tampak lebih cantik juga segar."Anda memang sangat cantik, Nona Naina." Perias yang berada di samping ya tak mau kalau untuk memuji kecantikan Naina yang bisa ia buka dengan polesan make up yang diberikan pada wajahnya."Dengan penampilanmu seperti ini, yakin sekali kalau Rangga pasti akan langsung terpesona dengan kecantikanmu dan tidak bisa melepaskan pandang

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 96 : KEINGINAN GARIENDRA UNTUK BERTEMU NAINA

    Gariendra langsung mengernyit. "Iya, tapi menurut Papa, lebih baik kamu cari yang lain Rangga, karena Papa kurang setuju rasanya jika kamu bersama dengan wanita yang pernah menikah sebelumnya," ungkapnya.Seperti yang sudah Rangga duga sebelumnya, jika Papabya itu tidak akan setuju dengan pernikahannya dengan Naina."Tapi kalau menurut Rangga janda atau tidak sama saja, karena yang paling terpenting adalah hati Naina yang bersih, tidak seperti wanita jahat yang lain," ungkap Rangga, berusaha untuk sesopan dan selembut mungkin saat berkata pada sang Papa.Sedangkan Gariendra sendiri tampak menatap ke arah Sashmita untuk meminta penjelasan, karena selama ia tak ada hanya istrinya itu yang selalu ada dan menjaga putra mereka.Menurutnya sayang sekali jika putra sematawayangnya harus mendapatkan janda tidak seperti yang seharusnya ia dapatkan."Kamu belum bertemu dengannya Pah, Mama jamin setelah bertemu dengannya nanti, kamu akan bangga karena Rangga bisa dapatkan wanita sebaik Naina!"Me

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 95 : BERJUANG DAPAT RESTU

    Mendengar pertanyaan dari Rangga, Sashmita langsung diam tak berkutik, baru sadar kalau suaminya belum tahu status Naina yang sebenarnya."Entahlah, Mama juga batu sadar kalau Papamu tak tahu soal statusnya, Mama juga tidak bisa menjamin Papamu bisa menerima Naina jika mengetahui yang sebenarnya," ungkap Sashmita semakin membebani pikiran Rangga.Bagaimana tidak, kalau Papanya tidak setuju, makan rencana pernikahannya dengan Naina pasti gagal dilaksanakan.Mereka jadi dirundung kepanikan yang sangat, entah kenapa tiba-tiba merasa ketakutan kalau Garuendra akan marah besar jika mengetahui calon menantunya sebelumnya pernah menikah."Apa sebaiknya kita sembunyikan status Naina yang sebenarnya dari Papa ya, Mah?"Sashmita terdiam sejenak lanjut menggeleng pelan untuk menolaknya."Sebaiknya jangan karena yang namanya menyembunyikan sebuah kebenaran itu tidaklah dibenarkan, katakan saja sejujurnya pada Papamu, beri alasan kuat kamu menikahi Naina agar bisa menerimanya," ungkap Sashmita.Uca

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 94 : RINDU BERAT

    Pagi harinya, Rangga sangat bersemangat untuk menuju ke meja makan, dengan terus melebarkan senyuman seperti sedang menunggu kedatangan seseorang hingga datang Mamanya."Tumben habis bangun langsung ke sini?" tanya Sashmita yang sudah menaruh curiga.Karena sebagai orang yang paling dekat dengan Rangga, Sashmita paham betul dengan kebiasaan anak laki-lakinya itu yang selalu datang telat jika sarapan karena susah untuk bangun."Mana Naina Ma?" tanya Rangga semakin penasaran.Sashmita tersemyum lebar sembari duduk tepat di hadapannya Rangga."Naina sedang berada di resort sekarang, pagi-pagi sekali Mama menyuruhnya untuk berangkat, sengaja memang agar kamu tidak membuat drama lagi," ungkap Sashmita.Mendengar pertanyaan yang baru saja terlontar dari mulut anaknya, Sashmita jadi paham jika alasan utama Rangga bangun pagi hanya karena ingin melihat Naina, sungguh anak laki-lakinya memang sifatnya jadi berubah drastis saat sudah jadi budak cinta.Mendengar kenyataan yang tidak diinginkannya

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 93 : PASRAH TIDAK BERTEMU NAINA

    "Hanya bercanda Ma! Tak sungguhan, " ucapnya seraya melebarkan senyumnya dengan sangat ke arah Sashmita yang ternyata sedari tadi belum benar-benar pergi dari sana.Meskipun ekspresi wajahnya masih kocak seperti biasanya, tapi sebetulnya Rangga teramat malu setelah kepergok Sashmita sedang menggoda Naina.Sedangkan Naina sendiri terlihat sedang menertawakannya seolah ia adalah badut yang sudah menghiburnya di malam yang seharusnya menyipitkan kedua mata karena mengantuk kini menjadi terbuka lebar karena efek tertawa."Apa yang kamu katakan Rangga? Ayo ulangi?"Sashmita terlihat sangat menyeramkan, sedamgkan Rangga terlihat semakin ketakutan karena tak biasanya Mamanya seperti itu."Mama ingin dengar apa yang kamu bicarakan tadi? Berani ya berkata seperti itu padahal posisi kalian belum menikah?!" Rangga langsung mengernyitkan dahinya dibuat tak paham dengan ibunya yang menganggap hal itu sebagai keinginannya sungguhan padahal yang sebenarnya tadi hanya sebuah bercandaan."Astaga, Mama

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 92 : DIPINGIT

    Rangga mengernyit untuk menanggapi ucapan Mamanya yang terdengar aneh di telinga, seumur hidup tak oernah Rangga mendengar ketakutan Sashmita sebekumnya, entah apa yang Mamanya takutkan, tapi dengan pertanyaan itu justru membuat Rangga jadi bersedih.Baru menyadari jika sudah menikah dengan Naina, otomatis ia akan meninggalkan kekuarganya, sehingga wajar saja kalau Sashmita berpikiran seperti itu. Mungkin takut kesepian karena akan ia tinggal di rumah terpisah."Tentu masih boleh meluk dong! Bagaimana bisa Mama berkata seperti itu? Jangan berpikiran sempit Ma, karena sampai kapanpun Rangga akan dekat terus dengan Mama kerena setelah menikah kita akan tinggal di sini bersama kalian," ungkap Rangga membuat Sashmita langsung lega.Akhirnya anak laki-lakinya itu tahu penyebab ia bersedih seperti ini karena apa, sehingga memutuskan untuk tinggal di rumah yang sama setelsh menikah dengan Naina."Nah! Begitu dong, kalau kalian tinggal di rumah ini 'kan jadi rame nanti belum lagi kalau sudah

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 91 : MENENTUKAN WAKTU PERNIKAHAN

    "Bagaimana Naina, kamu maunya acara pernikahan kita dilangsungkan kapan? Secepatnya 'kan? Kalau besok bagaimana? Hari ini jug aku akan mempersiapkan semuanya!"Naina masih terdiam sembari menatap heran pada Rangga, betapa semangatnya pria itu hendak menjadikannya istri secepatnya, terlihat sekali sudah sangat tidak sabar."Naina memang wanita yang kau cinta dan ingin kau nikahi secepatnya, tapi tidak besok juga! Kau pikir menikah itu cuma pakai ucapan? Tentu saja harus ada persiapan!"Sashmita yang tidak setuju langsung buka mulut, cukup tergelitik dengan ucapan Rangga, yang mengira melangsungkan acara pernikahan bisa secepat itu tanpa persiapan apapun. Padahal Sashmita inginnya pernikahan anak sematawayangnya dikaksanan secara meriah dan diketahui banyak orang."Kamu bersabarlah sedikit, jangan terburu-buru karena yang namanya terburu-buru tidak baik, jalani dengan biasa saja tapi fokus pada tujuan."Rangga menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung hendak mengatakan apa, tap

  • SUAMI YANG DIREBUT SAHABATKU   BAB 90 : BENAR-BENAR MENCINTAI

    Mendengar pertanyaan dari Naina yang tidak pernah ada dalam pikirannya, membuat Rangga saat itu juga menjadi tersedak akibat makanan yang masih ada dalam mulutnya.Naina tentu tahu respon yang baru saja Rangga berikan merupakan sebuah keterkejutannya saat mendengar apa yang baru saja ia ungkapkan."Minum dahulu, kemudiwn coba untuk rileks dan setenang mungkin. Jangan sampai karena pertanyaanku tadi kamu menjadi terkejut," ujar Naina dengan segera mengambilkan segelas air minum untuk Rangga.Setelah tenggorokannya lega, Rangga kembali menggenggam kedua tangan Naina, sedang dalam keadaan menenangkan wanita itu dari ketidakkepercayaannya pada dirinya sendiri."Sekarang dengarkan perkataanku ini baik-baik Naina, jangan terlalu berpikir buruk pada dirimu sendiri, memangnya kenapa kalau aku mssih muda dan punya segalanya? Lagipula umur kita juga tidak terlalu terpaut jauh, kamu lebih dewasa dua tahun di atasku dan untuk punya segalanya, itu tidaklah benar!""Karena aku belum mendapatkan kamu

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status