Share

Bab 12b

"Bunda, nanti di rumah nenek, Ilham mau mancing ikan sama kakek, ya. Mau ngasih makan ayam. Mau ikut kakek juga ke kebun. Ilham mau nangkap capung sama kodok," tutur Ilham dengan mata berbinar.

"Emang Ilham gak takut sama kodok?" tanyaku sambil tersenyum kecil.

"Enggak dong. Tapi kodoknya yang kecil. Keciiil banget," jawab Ilham menggemaskan.

"Itu sih anak kodok," balasku.

"Tapi kata kakek, tetep saja kodok namanya," sahut Ilham tak mau kalah.

"Iya, deh. Tapi Ilham harus janji. Ilham gak boleh main panas-panasan apalagi lari-lari. Nanti asma Ilham kambuh. Oke?" Aku mengulurkan jari kelingking ke hadapannya.

"Siap, Bunda." Ilham mengaitkan jari kelingkingnya di jariku tanda berjanji.

"Anak pintar. Sini peluk dulu!" Aku meraih tubuh Ilham dan memeluknya erat. Tak lupa kucium ubun-ubun kepalanya sambil melangitkan doa. Semoga saja Ilham tetap bahagia dan ceria seperti ini meskipun harus terpisah dengan ayahnya.

"Anaknya, ya, Mbak?" tanya sopir dengan kepala sedikit menoleh ke bel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
jawabanmu mantab zara
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status