Share

Bab 21b

Jarum jam bergerak terasa cepat. Bahkan kini malam sudah merangkak larut. Tapi kedua mataku tak jua mau terpejam. Bayangan Mas Hilman dan Anita yang bergvmul membuatku dadaku kian sesak.

Mas Hilman memang tidak mengiyakan saat aku bertanya kemarin. Tapi aku berani bertaruh, dia memang sudah melakukannya hingga bertekad untuk menikahi Anita. Dia sudah mengkhianati janji suci pernikahan kami. Dia mengotori sakralnya ikatan kami.

Tanpa sadar, aku merem4s seprai bewarna putih itu kuat-kuat. Menyalurkan rasa sakit yang begitu mengh4ntam dada. Tak akan ada lagi kata maaf untuknya. Semuanya berakhir. Semuanya sudah berakhir.

***

Cahaya matahari pagi menerobos lewat celah gorden yang sedikit terbuka. Aku membuka mata pelan, dan langsung terperanjat saat melihat jam dinding sudah hampir pukul enam pagi.

"Astaghfirullah. Aku belum solat subuh. Ini semua gara-gara aku tidur larut malam. Jadinya terlambat bangun."

Aku terus menggerutu sambil berjalan menuju kamar mandi. Lalu mengambil air w
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
berhematlah terus zara dan jgn perhatikan penampilanmu. siapa tau diluar sana ada yg berminat sama kamu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status