Share

Saatnya Waktu Bersama Reza

"Sarah, yakinlah aku pasti akan sembuh." Sebuah suara mirip suara Mas Ari terdengar di telingaku. Suara itu meyakinkanku kalau suamiku pasti akan sembuh.

Dari situ, aku kembali bangkit untuk menghadapi semua kemungkinan yang terjadi. Mas Ari yang masih belum mengingatku, beberapa kali membuatku patah hati. Ia merasa yang paling menderita. Padahal justru ia yang membuatku memikirkannya.

Lalu aku menitipkan pesan pada Ayah yang akan menemui Mas Ari. Kuhubungi Ayah melalui sambungan telepon.

"Yah, titip pesan buat Mas Ari kalau aku mencintainya," sahutku melalui sambungan telepon.

"Baiklah, nanti Ayah sampaikan."

Aku bersiap untuk menemani Reza ke sekolahnya. Anakku masih belum bangun juga pagi ini. Segera aku membangunkannya.

"Eza, ayo kita berangkat ke sekolah!" ucapku.

"Ayo! Mama yan antar ya!"

"Iya, Mama antar ke sekolah. Kamu seneng?"

"Seneng, Ma."

Reza kumandikan dan kami berangkat pagi-pagi sekali karena aku takut terlambat ke sekolah.

"Eza, seneng nggak diantar sama Mama?"

"Senen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status