SUAMIKU MENIKAH LAGI DIAM-DIAM

SUAMIKU MENIKAH LAGI DIAM-DIAM

By:  Fetina  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings
68Chapters
41.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sarah baru mengetahui kalau suaminya sudah menikah lagi diam-diam karena ada informasi dari penjaga rumahnya di Bogor kalau istri kedua suaminya menempati rumahnya di sana. Bagaimana tindakan Sarah selanjutnya? Sebelumnya subscribe dulu, jangan lupa beri rating di cerita ini. Terima kasih

View More
SUAMIKU MENIKAH LAGI DIAM-DIAM Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
Si anjeyantuy Hilih
Keren ceritanya
2023-07-10 19:04:46
0
user avatar
Diganti Mawaddah
Ayo update yang rajin kak.
2023-07-04 10:53:33
0
user avatar
Amih Lilis
Wah keren ceritanya. gas kak updatenya
2023-07-04 10:15:34
0
user avatar
Isabella
Seruh ceritanya kutunggu thoer
2023-06-03 23:31:25
1
68 Chapters
Kabar yang Mengejutkan
"Apa? Jadi di rumahku di Bogor ada yang menempati?" tanyaku pada Agung--penjaga rumah kami di Bogor.Aku terperanjat mendengar kabar yang mengejutkan."Iya, Bu. Sudah sebulan. Wanita itu ... Istri kedua Bapak. Ia tinggal dengan adik dan ibunya. Sebenarnya, saya tak boleh bilang ini sama ibu. Saya diancam oleh Pak Dafa jika membocorkan semuanya sama ibu."Ini yang lebih membuatku syok. Istri kedua? Sejak kapan Mas Dafa menikah lagi?"Baiklah, terima kasih atas semua keteranganmu. Saya jamin, kamu tetap bekerja di sana nanti," ucapku."Baiklah, Bu. Terima kasih. Saat ini, Bu Ranti sedang hamil, Bu," katanya.Hamil? Mengapa aku sama sekali dan tak mencium perselingkuhan suamiku. Sampai ia menikah dengan Ranti aku tak tau.Tapi memang, Mas Dafa izin padaku untuk pulang ke rumah orang tuanya di Bogor. Mertua katanya sedang sakit, aku tak bisa ikut karena anak semata wayang kami juga sedang sakit.Mungkin saat itu ia menikahi Ranti. Aku tau Ranti, ia adalah salah satu karyawan di percetakan
Read more
Aku Sudah Tau, Mas!
Bab 2"Apa? Mengapa kamu menjualnya?" Mas Dafa membulatkan matanya padaku.Aku hanya tertawa dalam hati. Dengan begini saja kamu begitu kaget, Mas?"Ya ... karena aku telah tertarik bisnis kos-kosan di dekat kampus di Bogor. Nanti uangnya aku belikan kost-kostan ya ng lebih menguntungkan, pastinya," jawabku."Harga kost-kostan justru pasti lebih mahal, Dek! Lagipula yang mengontrak bagaimana?" kata Mas Dafa."Betul, Mas. Ayahku bersedia meminjamkan dana segar untuk ini, nanti kubayar dari pembayaran kost para mahasiswa. Buat yang mengontrak, besok akan kuberi pengertian baik-baik, biar mereka pergi baik-baik juga. Kamu kembalikan nanti kerugian mereka," jawabku."Ah ... kamu ini sok tau. Nanti kalau kostnya nggak laku gimana? Kita harus benar-benar punya pertimbangan matang untuk buka sebuah kost-kostan. Trus kamu tega sekali mengusir yang ngontrak," kata Mas Dafa.Pinter sekali dia ngeles. Padahal ia takut istri keduanya jadi gembel kalau nggak tinggal di rumah kami. Pokoknya aku har
Read more
Bertemu Teman Ayah
Bab 3Kemana Agung? Harusnya ia mengangkat teleponku dan tidak seperti ini.Lalu aku janjian dengan temannya Ayah yang akan menempati rumah Bogor. Kata Ayah, Ia adalah teman lamanya, yang ingin tinggal sementara di Bogor. Namanya Om Agus dan Tante Tari. Kami janjian di lokasi.***Aku tiba di rumah Bogor. Rumahnya nampak sepi. Tapi kulihat rumah ini seperti baru ditinggal pengisinya. Agung pun tak ada di sini, rumahnya dekat sini padahal.Aku coba mencari Agung di rumahnya. Ternyata ia luka-luka. Ketika kubertanya mengapa? Ia bilang dipukuli oleh orang-orang yang tak dikenal."Apa mungkin Mas Dafa curiga kamu membocorkan keberadaan mereka?" tanyaku."Bisa jadi, Bu. Tapi Pak Dafa tak punya bukti. Ponsel saya sampai rusak memang, mereka mencari sesuatu di ponsel ini. Untungnya semua riwayat sudah dihapus, Bu," jawabnya."Ya Allah, maafkan saya ya, Gung. Semoga kamu cepet sembuh, ini uang buat berobat kamu, ya!" Aku pamit dari rumah Agung. Ia sudah memiliki istri dan seorang anak."Terim
Read more
Kebohongan yang Kurasakan
Bab 4"Maaf, itu suara istri kakakku. Mereka baru saja tiba," katanya.Aku tau kamu berbohong, Mas! Kucoba menenangkan diri, lalu aku berkata lagi dengan tenang."Oh iya, Mas. Maaf ya, aku belum bisa jenguk Ibu mertua. Padahal kamu tadi hubungi aku. Kan aku sedang ke Bogor juga," kataku."Harusnya kamu tau diri, sebagai menantu rajin-rajinlah menengok Mertua. Tapi kamunya lupa, ya sudah lah!" katanya."Mas Dafa!" Ada suara yang memanggil suamiku.Mungkin itu si Ranti, karyawan tak tau diri! Besok aku akan mulai ngantor di percetakan. Biar kutau kemana Ranti berada. Apa yang akan dikatakan karyawan yang lai tentang wanita itu?"Maaf, Sayang. Aku dipanggil Kakak Ipar. Ibu katanya memanggilku," katanya."Baiklah, Mas. Kamu datangi saja ibumu. Kasihan dia," jawabku.Dasar laki-laki tak tau diri. Sudah diberi hati, minta jantung. Semoga aku masih bisa bertahan. Kamu tega khianati aku dan Reza, Mas!***Pagi-pagi sekali aku berangkat ke kantor. Reza aku titip lagi di rumah Ibu. Aku tak perc
Read more
Turun Jabatan
Bab 5Kami mengakhiri rapat. Para karyawan kembali ke tempat masing-masing. Aku, Mas Dafa dan Ayah masih di ruangan rapat."Dafa, saya rasa saat ini kembali ke jabatan awal bisa membuatmu semakin berkembang nanti. Semoga omset usaha percetakan kita naik karena orang-orang di bagian produksi yang memiliki keterampilan dan kecekatan dalam bekerja," ucap Ayah tanpa menghakimi.Ayah memposisikan dirinya netral. Ia menurunkan jabatan Mas Dafa tanpa mengumbar aib laki-laki itu. Walau menurutku ini sudah membuat mental Mas Dafa down. Aku tau bagaimana karakter Ayah, ia bisa melawan lawan tanpa harus membuatnya jelek di depan banyak orang. Saat ini pun, ia tak berusaha memojokkan Mas Dafa. "Terima kasih, Yah. Aku akan berusaha menjalankan amanah pekerjaan baruku dengan baik. Mohon bimbingan dari Bu Sarah," katanya. Ia berkata sembari membulatkan matanya."Okey. Akupun jika butuh masukan darimu, mohon untuk dibantu ya, Pak Dafa!" jawabku dengan serius."Okey, silahkan kalian berperan dalam p
Read more
Kekurangan Sarah
Bab 6DafaPernikahanku dengan Sarah cukup bahagia. Ia merupakan wanita yang cantik dan baik, anak kami baru satu berumur empat tahun. Pernikahan kami nyaris sempurna.Namun, aku tak suka dengan dirinya yang semakin kurus saat ini. Entah mengapa sejak melahirkan Reza, ia malah semakin kurus. Padahal aku suka wanita berisi.Aku selalu memintanya untuk banyak makan, tapi ia bilang sudah kenyang. Padahal anak kami cukup berisi, ia sangat telaten mengurusnya. Tapi, mengurus dirinya ia tak becus. Ia tak pernah mau berdandan untukku.Saat aku pulang, ia sangat hobi pakai daster. Padahal aku tak menyukainya. Di rumah pun sudah ada asisten rumah tangga untuk mengerjakan kerjaan rumah, tapi ia tak ada keinginan untuk memperbaiki dandanan saat dirumah. Ia akan berdandan, jika akan pergi saja. Itu sama saja bohong, karena jika diluar rumah, dandanannya dinikmati banyak orang, bukan hanya untukku.Sementara di kantor, para karyawan wanita itu terlihat bening dan berkilau. Apalagi ada satu orang
Read more
Membuat Ibunya Ranti Percaya
Bab 7DafaAku memutuskan untuk menyewa seorang perempuan berpura-pura menjadi istriku. Saat aku ke rumah Ranti membawa perempuan sewaanku, ibunya percaya. Ia sangat senang karena aku diizinkan menikah lagi oleh istriku.Sementara Ranti yang tau siapa istriku tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya diam dan sesekali berbicara. Mungkin karena rasa cintanya yang besar terhadapku, akhirnya ia menyetujui caraku ini.Dalam pertemuan itu, direncanakan tanggal pernikahan aku dan Ranti. Pernikahan akan diadakan pekan depan dengan mengundang warga sekitar saja. Aku rasa semua aman, karena di daerah Ranti tak ada yang mengenalku.Saat akan pulang, Ranti merasa khawatir mengenai ide gil*ku saat ini."Mas, hati-hati di jalan ya! Semoga caramu ini tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," katanya.Aku hanya tersenyum dan pulang bersama wanita sewaanku malam itu.***Sebelum pernikahan, aku mengganti semua furniture di rumah Ranti. Akupun membeli ranjang baru untuknya karena itu pun untuk kenyamanank
Read more
Membaca Pesan di Ponsel Mas Dafa
Bab 8Seperti biasa, aku harus ke kantor hari ini juga. Kami akan mengadakan rapat dalam proyek percetakan cabang Bogor. Pagi ini, saat Mas Dafa mandi, kulihat ponselnya tergeletak di ranjang.Aku tertarik untuk membuka ponsel Mas Dafa, karena selama ini aku tak pernah sekalipun membukanya. Jadi, aku tak tau apa yang ia sembunyikan.Kucoba buka aplikasi hijaunya karena banyak pesan di layar.Ada pesan dari Agung.[Pak Dafa, anda salah tak memberikan uang lagi padaku. Sudah kulaporkan perbuatanmu pada Bu Sarah. Drama dipukuli sudah berhasil, bapak lihat saja nanti Bu Sarah pasti akan menindak Bapak.]Aku terkejut dengan Agung yang ternyata malah minta uang dan bilang kalau aku sudah tau. Segera kuhapus dan kublokir saja sekalian nomor Agung dari sini.Ternyata ia bermuka dua, bilang padaku kalau ia dipukuli Mas Dafa. Tapi ada benarnya juga ia memberitahuku karena kalau tak ada info darinya, aku tak tau apapun yang dilakukan Mas Dafa di luar.Lalu aku beranjak ke pesan berikutnya, di si
Read more
Ranti Minta Tas
Dafa"Gimana, Sar? Kamu mau bantu kan?" tanyaku.Sarah tak mau menjawabku, ia sibuk dengan dirinya sendiri."Gimana mau bantu, buat kost-kostan aja aku masih kurang. Apalagi cuma sekedar buat tas yang nggak penting gitu. Kakakmu aneh, masa permintaan aneh gitu mau diturutin? Bilang sama kakakmu, Mas. Kalau beli apa-apa sesuai kemampuan. Kalau kita nggak mampu, ya jangan usaha buat beli, sampe mau pinjem segala." Ia tertawa puas.Seenaknya saja ia bicara seperti itu. Salahku juga sih pake bawa-bawa kakakku. Padahal kakakku tak mungkin istrinya ngidam begituan. Ia hanya seorang guru honorer, tak mungkin istrinya minta tas mahal.Ini permintaan istriku tercinta--Ranti. Aku ingin memanjakannya. Namun apadaya, uang yang kupunya ternyata cuma sejuta lagi. Gara-gara Sarah juga pake minta tambahin segala. Tanpa pikir panjang, akupun memberikan uangku tadi pagi.Sekarang aku kelimpungan saat Ranti minta tas branded KW. Walaupun KW, pasti harganya sekitar lima juta. Aku harus cari uang dimana l
Read more
Rencana Ayah Mertua
"Kenapa harus dengan Sarah, Yah?" tanyaku heran."Karena Sarah juga sedang butuh uang."Tanpa pikir panjang, aku keluar dan mendatangi ruangan Sarah."Sar, dipanggil sama Ayah. Beliau ada di ruanganku."Sarah sedang fokus di laptopnya, ia menoleh sebentar, lalu fokus lagi ke laptopnya."Sar, ayo. Temui Ayahmu dulu!" kataku."Oke, sebentar," katanya.Lalu ia dan aku menuju ruanganku yang sempit dan hanya difasilitasi kipas angin saja. Berbeda dengan ruangan yang dipakai Sarah sekarang. Setibanya di ruanganku, kami duduk berdampingan. Ayah mulai berbicara."Begini, saat ini Ayah tau kamu masih butuh uang untuk menutupi harga kost-kostan yang akan kau beli. Ayah sebenarnya ingin menambahkan, tapi ini kan bisnis. Bagaimana jika semua tambahan biaya akan ayah tanggung, tapi ditukar dengan rumah dan salah satu mobil kalian pada Ayah!" Aku melongo dengan pernyataan Ayah mertuaku. Sarah bilang, Ayahnya yang akan menanggung kekurangannya. Ternyata ia tak mau rugi juga, minta rumah yang kami
Read more
DMCA.com Protection Status