Share

13. Potongan kenangan buruk

Devan mengerjapkan mata dan mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan asing tempatnya terbaring lemas.

Wajah pucat dan keringat dingin mulai mengucur deras membasahi pelipis pria itu.

Nafas Devan mulai tersengal dan tenggorokannya mendadak tercekat. Hatinya menjerit, namun mulutnya tak sanggup mengeluarkan suara sedikitpun.

Manik mata Devan melotot ke arah remaja laki-laki yang tergeletak tak jauh darinya. Darah yang mengalir deras di lantai membuat tubuh pria itu bergetar hebat dilanda kepanikan.

"I-ibu ... aku takut!" gumam Devan lirih.

"Aku takut!" gumamnya lagi diiringi air mata yang sudah mengalir membasahi pipi.

"Kenapa dengan pria ini?" gumam Berlin menatap Devan yang mengingau dengan tubuh berkeringat dingin.

Ternyata kepanikan dan ketakutan Devan hanyalah sebuah mimpi buruk yang menyapanya dengan kenangan kelam yang pernah dilaluinya dulu.

Devan terus meracau tidak jelas dengan mata tertutup, sementa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Meilina07
duh ngakak pdhl ini romantis2nya hhh
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status