Share

Marahnya Orang Pendiam

POV Denis

"Dek ...."

"Diam kamu, Mas! Kamu tidak punya hak untuk bicara!" Aruna menyela ucapanku, sebelum aku sempat bicara. "Biar aku yang sekarang bicara!"

Pandangan Aruna berubah tajam padaku.

"Sandiwara kalian sungguh luar biasa, sampai-sampai bisa menipuku dan Mama selama hampir setahun," ucapnya kemudian. "Sejak awal mendekatiku, mengambil hatiku, lalu menikahiku hanya karena ingin mendapatkan hartaku saja. Bahkan diam-diam membubuhkan racun dalam makananku agar aku mati pelan-pelan. Sungguh licik!"

"Dek, kamu salah paham. Tidak ada yang meracunimu," ucapku, menyangkal.

Aruna tersenyum miring, lalu menatapku lagi.

"Aku sudah mendapatkan sampel makanan beracun yang setiap hari aku makan, rekaman percakapanmu dengan Mama atas rencana kalian, sidik jarimu dalam botol racun, dan saksi ahli atas semua itu. Kamu mau menyangkal apa lagi, Mas?"

Aku terdiam seraya menelan saliva mendengar ucapan Aruna.

"Mungkin Mamamu masih bisa lepas dari jeratan hukum, tapi kamu tidak akan bisa lepas l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status