Share

Saat Aku Bukan Lagi Pilihanmu
Saat Aku Bukan Lagi Pilihanmu
Author: Yosefa

Bab 1

Author: Yosefa
Demi menguji kesetiaan Bram, Wenny memberinya obat, lalu mendorongku masuk ke dalam kamarnya.

"Anita … " Bram terengah pelan dan matanya kabur saat menatapku.

Aku tahu, Bram selalu menyukai Wenny.

Namun, sebelum menikah, Bram tidak tega menyentuh Wenny.

Demi bertahan hidup, Bram hanya bisa mundur selangkah dan mengorbankanku.

Di kehidupan sebelumnya, aku tidak mampu menahan perasaan yang aku pendam terhadap Bram sejak kecil. Akhirnya aku dan Bram memadu kasih semalam.

Keesokan paginya, ketika Wenny melihat bekas ciuman di leherku, dia menangis, dan tidak ingin nikah lagi selamanya.

Setelah dicegah, Wenny pun marah, dan menikah dengan bos mafia dari Negara H.

Tidak lama kemudian, dia menjadi istri keempat yang wafat di tangan pria itu.

Setelah aku hamil, Bram menikahiku hanya untuk bertanggung jawab. Dia memperlakukanku dan anakku seperti orang asing.

Aku tahu Bram marah padaku karena membiarkan Wenny mengetahui kejadian malam itu.

Apabila Wenny tidak tahu, dia tidak akan pergi.

Setelah teringat akan hal itu, aku mengambil penawar, dan segelas air dingin. Aku memberikannya pada Bram dan mengompres dahinya.

Lagi pula, di kehidupan sebelumnya Bram mengorbankan nyawanya demi melindungiku. Jadi aku akan membalas kebaikannya.

"Di mana Wenny?"

Kesadaran Bram mulai pulih setelah diberi obat penawar dan dikompres.

Bram tidak memanggil namaku dengan terengah-engah lagi. Begitu membuka mata, dia langsung menanyakan Wenny dengan cemas.

"Nggak perlu khawatir. Sopir sudah antar Wenny pulang."

"Oke. Kejadian malam ini … "

"Tenang saja. Aku nggak akan mengatakannya pada siapa pun. Lagi pula, kita juga nggak melakukan apa-apa, 'kan?"

Tatapan Bram kepadaku dipenuhi keheranan. Karena dia tahu, aku bukanlah orang yang seperti ini.

Aku adalah seorang gadis kecil yang selalu mengekor di belakangnya, sambil memanggil "Kak Bram" dengan manja.

Dua puluh tahun berlalu dalam sekejap dan kami pun tumbuh dewasa.

Namun, aku tidak pernah menyembunyikan rasa sukaku pada Bram.

Sikap dingin dan kemampuanku menahan diri malam ini benar-benar melampaui perkiraan Bram.

Melihat aku tidak antusias dan aktif seperti dulu, Bram berbalik dengan kesal.

Aku pun meninggalkan kamar dan memberi tahu pelayan Bram untuk merawatnya.

Begitu sampai di rumah, Wenny sedang sibuk memilih gaun baru musim ini.

Begitu melihatku pulang, Wenny tersenyum penuh penuh arti. "Kak, Kak Bram nggak menahanmu, 'kan?"

"Jangan memanggilku seperti itu." Aku menjawab dengan dingin.

Seakan sudah tahu aku akan berkata seperti itu, Wenny melangkah mendekat ke arahku, dan berbisik dengan pelan, "Aku panggil kamu begitu untuk menghormatimu. Terus kenapa kalau kamu itu putri sulung Keluarga Limbardi? Ibumu sudah mati, ayahmu nggak sayang sama kamu. Aku dan ibuku adalah penguasa rumah ini."

"Dan Bram. Kamu sangat menyukainya, 'kan? Malam ini kamu bahkan dikirim ke hadapannya. Tapi jadi penawarnya pun, kamu nggak pantas."

"Emang apa yang bisa kamu gunakan buat melawanku?"

Aku menatap wajah angkuh Wenny dan tersenyum samar.

"Aku nggak perlu bersaing sama kamu. Semua yang kamu miliki, semuanya berasal dariku."

Tiba-tiba terdengar suara dari pintu. Ayah sudah pulang.

Wenny langsung menutupi ekspresi penuh kebencian di wajahnya. Dia menampar dirinya sendiri dengan keras hingga terjatuh ke lantai.

Ketika Ayah masuk dan melihat kejadian itu, dia langsung menganggap aku menindas Wenny.

"Anita, sampai kapan kamu akan bersikap keras kepala? Beberapa tahun ini, kamu nggak pernah membuatku tenang!"

"Tenang? Sejak dia dan ibunya masuk ke rumah ini dan memaksa ibuku mati, rumah ini nggak akan pernah membuatmu tenang."

Ayah tidak menghiraukan air mataku. Dia justru membantu Wenny berdiri dengan iba.

"Aku akan menikah dengan bos mafia Negara H." Aku menyerahkan surat perjodohanku pada Ayah.

"Aku sudah menulis namaku di atasnya. Ayah nggak perlu cari cara agar aku pergi."

Ayah menatapku dengan gembira dan terkejut.

Kekuatan mafia Negara H sangat besar. Ayah tidak berani melanggar perjanjian itu, tetapi dia juga tidak rela putri bungsu kesayangannya menikah dengan bos mafia yang sudah kehilangan tiga istri.

Wenny menatapku dengan penuh kebencian.

Seperti biasa, Wenny ingin mengejar kekuasaan dan kemewahan, tetapi dia tidak mau menanggung risiko apa pun.

Wenny berkata dengan penuh kepiluan, "Ayah, Kakak nggak benar-benar mau pergi menikah ke Negara H. Semalam, aku lihat dia kasih Kak Bram obat, lalu di kamar yang sama mereka berdua … "

Aku baru saja hendak membantah, tamparan Ayah yang keras sudah mendarat di pipiku.

"Nggak terjadi apa-apa antara aku sama Bram."

"Anita, jangan kira aku nggak tahu apa yang ada dalam hatimu. Kepergianmu menikah di Negara H sudah jadi keputusan yang nggak bisa diubah. Jangan berpikir untuk membatalkan hal itu dengan menggunakan Bram. Lagi pula, Bram sedari awal tidak pernah menyukaimu."

Wenny melirikku dengan penuh kemenangan.

"Karena kamu begitu nggak tahu malu, hadapi hukuman keluarga."

Aku membawa surat perjodohan, berlutut di depan pintu vila, dan membiarkan teriknya matahari membakar tubuhku.

Menurut aturan Keluarga Limbardi, apabila mengakui kesalahan harus berlutut selama dua jam, apabila tidak mengakui kesalahan, hukumannya adalah seharian penuh.

Ketika lututku perih terbakar, Bram datang dengan tergesa-gesa. Dia melirikku sekilas, dan masuk.

Ketika dia keluar, ekspresi Bram tidak sepanik tadi. Dia justru berlutut di sampingku.

"Anita, aku tahu tahu ibumu dan ibuku sudah menjodohkan kita sejak kecil."

"Tapi saat ini, aku nggak bisa menikah sama kamu. Aku nggak bisa biarkan Wenny pergi ke Negara H."

Aku hanya bisa tertawa getir dalam hati. Ternyata dia masih belum tahu bahwa orang yang akan menikah di luar negeri itu aku?

"Kalau dia nggak pergi, maka akulah yang akan pergi."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Saat Aku Bukan Lagi Pilihanmu   Bab 7

    "Karena kamu nggak pernah melukaiku."Beberapa hari terakhir, aku pun berulang kali menanyakan hal yang sama pada diriku sendiri. Mengapa aku rela menyelamatkan tunangan yang baru aku kenal sebulan ini?Mungkin karena Henry bisa membuatku tidur tenang, meski tubuhku penuh luka dan hatiku merasa lelah.Mungkin setiap senyuman Henry, perlahan-lahan sudah menghangatkan hatiku.Beberapa hari berikutnya, anak buah Henry terkejut.Bos mafia yang dulu dikenal kejam dan berdarah dingin menolak semua jamuan dan urusan bisnis hanya untuk menemaniku di ruang perawatan setiap hari.Henry membacakan puisi untukku. Dia juga belajar mengupas apel dengan canggung.Henry bahkan memberiku bros bunga iris yang melambangkan identitas keluarga.Ketika aku keluar dari rumah sakit, Henry membawaku ke pantai.Matahari terbenam membuat permukaan laut berwarna keemasan. Henry tiba-tiba berlutut dengan satu kaki sambil memegang cincin warisan keluarga yang paling berharga."Anita, dulu aku menikah karena tuntuta

  • Saat Aku Bukan Lagi Pilihanmu   Bab 6

    "Cepat lihat. Bukankah itu putri sulung Keluarga Limbardi, Anita?""Dia lagi diculik, 'kan? Dia bahkan diceburkan ke dalam air! Pantas saja hanya Bu Wenny yang muncul hari ini.""Kejam sekali. Di video itu, Bu Anita sudah hampir kehabisan napas."Wajah Robert menjadi pucat pasi, sementara itu, kilatan kebencian muncul di mata Wenny."Para hadirin sekalian, ini pasti salah paham. Ada orang yang sengaja ingin merusak nama baik Keluarga Limbardi.""Putri sulungku saat ini sedang berada di luar negeri. Nggak mengalami kejadian buruk apa pun!"Namun tidak lama kemudian, kebenaran seolah menampar wajah Robert.Rekaman Wenny yang menyuap para penculik diputar dengan jelas di depan semua orang."Buat Anita semenderita mungkin. Biarkan dia seolah-olah kehilangan setengah nyawanya agar dia tidak bisa pulang dari luar negeri.""Beraninya mencuri sesuatu dariku. Dia pikir dia itu siapa?""Akhirnya, dia akan bernasib sama dengan ibunya. Didorong hingga putus asa dan bunuh diri."Semua ruangan pun h

  • Saat Aku Bukan Lagi Pilihanmu   Bab 5

    "Tapi, kami gelap mata! Putri kedua Keluarga Limbardi mencari kami. Dia memberi uang dalam jumlah besar dan menyuruh kami … ""Menyuruh kalian apa?!" Bram membentak dan kedua matanya memerah."Dia bilang putri sulung Keluarga Limbardi waktu kecil pernah hampir tenggelam dan sangat takut sama air. Dia suruh kami ikat si putri sulung, menceburkannya ke dalam air, tetapi jangan sampai meninggal."Tatapan Bram sangat dingin seperti ingin membunuh orang. Si asisten segera menggeledah orang yang ketakutan itu dan menemukan rekaman video.Itu adalah rekaman penyiksaan Anita malam itu. Mereka mengirimkan video itu pada Wenny sebagai barang bukti.Bram menontonnya dan hatinya tercabik-cabik."Dia kasih kalian berapa?""10 miliar … "Bram harusnya bisa menyadari lebih awal.Robert memperlakukan kedua putrinya secara berbeda.Setelah Anita pergi dari rumah, dia hanya bisa tinggal di sebuah apartemen kecil di kota.Sementara Wenny, dia bisa mengeluarkan uang 10 miliar dengan begitu saja untuk mela

  • Saat Aku Bukan Lagi Pilihanmu   Bab 4

    "Oh. Bram. Kamu ternyata belum tahu.""Hari itu, Wenny yang datang sendiri memohon padaku. Dia bersedia pergi keluar negeri untuk menikah. Waktu itu kalian berdua sama-sama berlutut di depan pintu. Kalian anak muda memang selalu gegabah.""Aku kira Anita sudah memberitahumu. Gimanapun, ini masalah besar."Ketika Robert mengatakan hal itu, tiada sedikit pun tanda-tanda kesedihan atas kepergian putrinya.Tidak lama kemudian, Robert pun memanggil Wenny keluar. "Bram, aku rasa kamu punya perasaan yang berbeda sama Wenny. Kali ini, biarkan aku menjodohkanmu dan Wenny."Bram sering membayangkan, apabila dia tidak terikat pertunangan, orang yang akan dia nikahi pastilah Wenny.Namun, Bram tidak sanggup mendengar sepatah kata pun sekarang. Dia bergegas keluar dan membanting pintu.Sekarang kepala Bram dipenuhi dengan satu hal. Anita sudah meninggalkannya.Bukannya Bram menyukai Wenny? Dia dan Anita hanya dijodohkan saat kecil, bukan?Namun sekarang, mengapa hatinya sangat sakit, seolah-olah ke

  • Saat Aku Bukan Lagi Pilihanmu   Bab 3

    Ketika aku kembali tersadar, mataku sudah ditutup kain hitam. Aku tidak bisa melihat cahaya sedikit pun.Kaki dan tanganku diikat. Rasa sakit yang tajam menyebar di punggungku.Ketika tali di belakang tubuhku ditarik, kedua kakiku pun masuk ke dalam air yang sangat dingin.Air itu perlahan-lahan naik hingga melewati dadaku, akhirnya kepalaku pun tenggelam.Aku tidak bisa bernapas. Suara untuk meminta tolong pun tidak bisa keluar.Ketika aku berjuang dengan seluruh tenaga, tali itu ditarik lagi ke atas.Aku menghirup udara dalam-dalam dan batuk tanpa mengeluarkan suara. Setelah itu, orang di tepi berbicara dengan perlahan-lahan."Kamu baru saja menyinggung orang yang nggak seharusnya kamu singgung. Jadi, seseorang mengirimku untuk menyiksamu."Tanpa menungguku berbicara, tubuhku dihempaskan kembali ke air yang dalam.Ini dilakukan berkali-kali. Setiap kali aku hampir tenggelam, aku ditarik kembali ke permukaan.Akhirnya, aku pun dilempar ke tepi. Orang yang ada di tepi menelepon, "Bos,

  • Saat Aku Bukan Lagi Pilihanmu   Bab 2

    "Aku akan berlutut di sini dan memohon sama Paman. Keluarga Gunawan akan berusaha sebaik mungkin agar urusan ini bisa diselesaikan dengan cara lain."Ketika Bram melihat surat perjodohan yang ada di tanganku, dia tersenyum. "Anita, kamu ingin memohon Paman menikahkanmu denganku? Paman pasti kesal dan menyuruhmu berlutut.""Pulanglah. Setelah aku berhasil melindungi Wenny, aku akan menepati janji pernikahan kita.""Kamu nggak perlu mengkhawatirkan hal ini lagi."Usai mengatakan itu, Bram menatapku dan menepuk punggung tanganku dengan lembut.Sama seperti waktu kita masih kecil.Ketika kami tumbuh bersama, Bram mungkin pernah menyukaiku meski hanya sesaat.Namun, apabila tidak pernah menjalani kehidupan sebelumnya, aku mungkin tidak tahu bahwa cinta sejati Bram adalah Wenny.Kami pun akhirnya saling menyakiti dan tidak ada yang berakhir bahagia."Kamu nggak perlu khawatirkan masalahku." Aku menyingkirkan tangannya.Bram mengerutkan kening. Dia berusaha mengambil surat perjodohan yang ada

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status