Sore ini di pinggir pantai, Raisa Prawira dan Arman Dirga menggelar pernikahan secara tertutup. Hanya dihadiri oleh Arman Dirga, Raisa Prawira, Pejabat yang berwenang untuk menikahkan, dan dua orang saksi. Saksi dari pihak Arman Dirga adalah Reyhan dan seorang lagi saksi dari Raisa Prawira. Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan untuk Arman Dirga karena Armand Dirga akan menikah dengan seorang wanita yang bernama Raisa Prawira, wanita yang sangat dicintainya. Wanita yang sudah menjadi takdir bagi Armand Dirga karena Raisa Prawira salah masuk ke kamar Armand Dirga, malam itu. Malam itu adalah malam kebersamaan antara Armand Dirga dan Raisa Prawira yang terjadi akibat salah kamar. Pertemuan Armand Dirga dan Raisa Prawira sudah menjadi takdir Armand Dirga dan Raisa Prawira."Sah," ucap saksi dari pihak Armand Dirga dan saksi dari pihak Raisa Prawira. Armand Dirga dalam setelan jas putih memandangi Raisa Prawira yang memakai gaun pengantin putih, Raisa tampak sangat cantik dan el
Arman Dirga dan Raisa Prawira yang telah sah menikah sore tadi sudah masuk ke dalam kamar pengantin mereka yang mereka pesan khusus untuk hari pernikahan. Kamar yang berbeda dengan kamar yang mereka pesan kemarin. Tempat tidur berukuran king Size dengan taburan kelopak bunga Mawar. Armand Dirga menatap Raisa Prawira, malam ini malam kebersamaan antara Armand Dirga dan Raisa Prawira, setelah sah menjadi suami istri. Kebersamaan yang kedua setelah kebersamaan akibat salah kamar.Raisa Prawira yang ditatap oleh Arman Dirga menjadi salah tingkah. Raisa Prawira sangat memahami setelah menikah, Raisa Prawira harus menjalankan kewajibannya sebagai istri Armand Dirga. Selama Raisa Prawira menjadi istri Armand Dirga, Raisa Prawira akan menjalankan kewajibannya dengan baik."Aku siap Armand Dirga," ujar Raisa memberitahukan kepada Armand Dirga.Armand Dirga mengecup bibir Raisa Prawira dengan lembut dan Raisa Prawira juga membalas ciuman Armand Dirga. Sesaat kemudian Arman Dirga dengan wajah p
Desahan, lenguhan Windy memenuhi kamar, tubuh Windy berada di bawah kungkungan tubuh Kevin. Windy sangat menikmati percintaan antara dirinya dan Kevin. Kevin membuatnya lupa dan menikmati rasa yang ditimbulkan oleh Kevin. Windy sudah berkali-kali menikmati permainan intim dengan Kevin. Perselingkuhan itu sudah berjalan selama setahun lamanya. Windy dan Kevin menikmati permainan intim ini di belakang Raisa Prawira. Windy dan Kevin terkadang melakukannya di hotel atau di apartemen Kevin. Sampai Raisa memergoki perselingkuhan antara dirinya dan Kevin.Windy terengah-engah dan mendesah lepas ketika gelombang puncak kenikmatan itu datang, tangan Windy meremas pundak Kevin dengan keras.Kevin sedang membayangkan Raisa sedang bersamanya. Raisa yang sangat dirindukannya. Sudah seminggu ini Raisa Prawira selalu muncul di pikiran dan di hati Kevin. Raisa Prawira yang sedang berada di bawah tubuhnya menikmati kebersamaan intim dengan Kevin."Raisa," sebuah nama terlepas keluar dari mulut Kevin ke
Kevin sangat menyesal setelah hubungan Kevin dan Raisa berakhir. Kevin menginginkan Pernikahan Kevin dan Raisa yang akan berlangsung beberapa hari ke depan, masih dapat dilaksanakan. Kevin yang awalnya berselingkuh dengan Windy mendadak kehilangan rasa setelah berhubungan terlalu jauh dengan Windy. Kevin yang pada saat tertangkap basah oleh Raisa Prawira ketika sedang berselingkuh dengan Windy, langsung mengambil langkah memutuskan hubungan dengan Raisa Prawira dan memutuskan tidak akan menikah dengan Raisa Prawira. Kevin akhirnya terkena batunya, Kevin yang yakin bisa hidup tanpa Raisa Prawira dan Kevin yang yakin cintanya untuk Windy Wina ternyata akhirnya malah selalu teringat kepada Raisa Prawira. Raisa Prawira selalu membayangi Kevin, dan Kevin selalu teringat kenangan-kenangannya bersama Raisa Prawira. Kevin bahkan membayangkan Raisa Prawira ketika sedang bersama Windy bahkan dalam aktivitas yang paling intim dengan Windy, Kevin selalu membayangkan Raisa Prawira, Raisa Prawira y
Armand Dirga tertidur setelah menghabiskan malam pertama dengan Raisa Prawira. Raisa Rawira yang belum bisa tidur akhirnya tertidur juga dalam pelukan Armand Dirga. Pagi-pagi Armand Dirga terbangun dan melihat istrinya Raisa Prawira tertidur dalam pelukannya. Armand Dirga menatap wajah Raisa Prawira yang sedang tertidur, wajah cantik Raisa Prawira sangat menggemaskan di kala sedang tertidur lelap. "Aku akan membawamu pulang ke rumahku hari ini Raisa Prawira," batin Arman Dirga. "Aku akan membuat kau jatuh cinta kepadaku dan melupakan Kevin," batin Armand Dirga di dalam hatinya. Armand Dirga melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan kemudian mandi dengan menggunakan shower dan air yang hangat, Armand Dirga membasahi rambutnya dengan shampoo dan menyabuni tubuhnya dengan sabun dan kemudian membilas tubuhnya dengan air hangat di bawah shower. Setelah selesai mandi, Armand Dirga bergegas mengeringkan tubuhnya dengan sebuah handuk dan kemudian dengan handuk melilit di pinggangnya, Armand
"Armand, aku merapikan koper ya," ujar Raisa Prawira."Ya, aku mau membaca koran sebentar sambil menunggu Raisa packing," ujar Armand Dirga."Iya," jawab Raisa Prawira.Raisa Prawira jemudian merapikan kopernya setelah selesai berdandan. Segala perlengkapan pribadi Raisa Prawira dan baju-baju Raisa Prawira dimasukkan oleh Raisa Prawira ke dalam koper. Sebentar saja sudah selesai dan rapi semuanya dan Raisa Prawira menarik resleting kopernya ketika semuanya sudah selesai dimasukkan ke dalam koper."Beres sudah," batin Raisa Prawira. "Armand, koper kepunyaanku sudah selesai kubereskan," ujar Raisa Prawira. "Iya, kalau begitu kita sarapan dulu di hotel baru kemudian kita check out dari hotel dan langsung ke bandara," ujar Armand Dirga."Iya," jawab Raisa Prawira, sambil mengambil Sling bag dan memakai sling bag itu di pundak Raisa. Raisa Prawira dan Armand Dirga kemudian berjalan keluar dari kamar hotel tempat mereka menginap selama ini dan masuk ke dalam lift.Lift membawa Armand Dir
Raisa Prawira dan Armand Dirga telah selesai sarapan pagi di restoran yang berada di hotel tempat mereka menginap. Hari ini mereka akan pulang ke kota tempat tinggal Armand Dirga dan Raisa Prawira.Raisa Prawira dan Armand Dirga meninggalkan restoran hotel. Armand Dirga dan Raisa Prawira meminta bantuan kepada seorang pegawai hotel untuk membawa koper milik Raisa Prawira dan Armand Dirga ke bawah. Raisa Prawira dan Armand Dirga berjalan ke arah lift. Tujuan Raisa Prawira dan Armand Dirga adalah kamar hotel mereka. Raisa Prawira dan Armand Dirga memasuki lift dan Armand Dirga menekan nomor lantai tempat kamar Raisa Prawira dan Armand Dirga berada. Lift berhenti di lantai yang dituju oleh Armand Dirga dan Raisa Prawira. Raisa Prawira dan Armand Dirga bergegas keluar dari lift dan menuju ke kamar mereka. Raisa Prawira dan Armand Dirga masuk ke dalam kamar hotel dan mengambil koper mereka masing-masing."Masih ada yang tertinggal Raisa?" tanya Armand Dirga. "Tidak ada," ujar Raisa Prawir
Kevin mencoba kembali untuk menelfon ke nomor handphone Raisa Prawira. Lusa adalah hari pernikahannya dengan Raisa Prawira. Kevin menginginkan Raisa Prawira bisa kembali ke dalam pelukannya dan mau menikah dengannya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Raisa Prawira mau menjadi Nyonya Kevin. Kevin sangat gembira ketika akhirnya dapat menghubungi nomor handphone Raisa Prawira. Tetapi kegembiraan Kevin pupus karena Raisa Prawira sama sekali tidak mengangkat telfon dari Kevin. Kevin mencoba berulang-ulang kali tetapi tetap saja Raisa Prawira tidak mengangkat telfon darinya. Kevin menelfon berulang-ulang ke nomor Raisa Prawira dan hampir tidak terhitung berapa puluh kali Kevin menelfon ke nomor handphone Raisa Prawira tetapi panggilan Kevin tidak dijawab. "Raisa, angkat telfonnya," batin Kevin di dalam hatinya sambil menatap layar handphone. Kevin merasa frustasi karena telfon Kevin tidak pernah diangkat oleh Raisa Prawira. Jari Kevin kembali mengetik pesan untuk Raisa Prawira dan menge