Share

Memergoki

Pov Rizal

Rutinitas kantor sering kali membuatku jenuh. Semenjak Alia di rumah, semangatku ke kantor seakan hilang. Meski sebenarnya aku sendiri yang menginginkan ini.

Aku tersentak mendengar nada dering panggilan masuk.

"Assala ...."

"Zal, makan siang bareng, yuk!" Bisma memotong salam yang hendak aku ucapakan.

Anak itu memang selalu lupa mengucapkan salam ketika menelepon. Berulang kali aku ingatkan tetapi selalu dianggap angin lalu. Akhirnya aku menyerah.

Kepribadian dan watak seseorang memang sulit dirubah. Namun memberi motivasi agar mereka berubah tidak salah, kan? Justru itu sebuah keharusan.

"Oke, baiklah. Kirim saja alamatnya."

"Siap, Bro!"

Panggilan dimatikan sepihak, lagi dan lagi tak ada kalimat salam diakhir percakapan.

Tanpa menunggu lama sebuah pesan masuk, alamat restoran sudah kudapatkan. Saatnya mengistirahatkan pikiran walau sejenak.

"Mia, aku keluar dulu."

"Bang Rizal... Eh, Pak Rizal mau ke mana?"

Anak ini sudah kukatakan berulang kali untuk memanggilku Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Winangsi Rahim
yaaaa dikit amat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status