Share

Rizal Turun Tangan

Kriiingg....

Ponsel di atas meja berbunyi nyaring. Bang Rizal segera mengambil benda pipih itu dan menempelkan di telinga kanan.

"Bagus, ikuti dia terus! Jangan sampai lepas!"

Siapa yang sedang menelepon Bang Rizal?

"Kenapa lihat seperti itu? Baru tahu kalau abangmu ini tampan memesona?" Aku mencebik. Bisa-bisanya dia besar kepala disaat yang tidak tepat.

"Kalau abang memesona, kenapa masih jomblo sampai saat ini?"

Bang Rizal diam, lelaki itu justru mengalihkan pandangan. Apa aku salah bicara? Seingatku Bang Rizal tak pernah menceritakan tentang wanita yang ia sukai.Bahkan ia tak pernah membawa teman wanitanya ke rumah. Apa tak ada wanita yang menyukainya? Ah, rasanya tak mungkin. Bang Rizal tampan, perhatian dan beruang. Tak ada wanita yang mampu menolak pesonanya.

"Alia salah bicara ya, Bang?"

"Tak, kamu benar, abang ini jomblo karatan. Hahaha ...." Bang Rizal tertawa, tapi terkesan di paksakan. Pasti ada alasan kakakku tak juga menikah. Mungkin rasa trauma atas kegagalan cin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status