Share

bab 13

Kubopong Sindi, ia sudah lemas bibirnya pucat. "Auh... Sakit." Sindi memegangi perutnya.

"Sin, buka matamu! Sadar, Sin." Jujur aku sangat panik melihat Sindi seperti ini.

"Sin!" Teriakanku keras mengundang penghuni rumah keluar dari tempat tidur masing-masing.

"Sindi kenapa?" Ayu keluar disusul juga suaminya.

"Kenapa, Dia?" Ayah bersama ibu juga menghampiri kami.

"Kamu apakan istriku, mas!" Bima mencengkeram kera bajuku aku mencoba tenang, buakannya dibawa lari ke RS, justru Abidin memarahiku membuang waktu saja.

"Kamu apakan istriku, Mas!" Kata Abidin lagi.

"Matamu tidak melihat atau memang kamu buta, istrimu sedang sekarat bukan langsung diangkat justru kamu Marah tidak jelas."

Bug...

Abidin memukulku lagi emosiku semakin memuncak aku tersunggur jatuh menindihi Sindi, Abidin mengangkatku lalu memukulku lagi.

Bug... Bug... Bug...

Pipi kiri-kanan Abidin memukuliku lagi, aku masih terdiam setelah emosiku memuncak kubalas pukulan tadi mendarat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status