Home / Fantasi / Sang Penentang Aturan / menggunakan senjata rahasia untuk pertama kalinya dalam pertarungan nyata.

Share

menggunakan senjata rahasia untuk pertama kalinya dalam pertarungan nyata.

Author: Mr.Xg
last update Last Updated: 2025-11-18 08:06:57

Wo Long dan Thanzi kini malah terseret ke tengah arena pertempuran. Ratusan kultivator Ranah Langit yang marah dari Kekaisaran Cahaya dan Kekaisaran Pedang mengalihkan fokus mereka, menganggap keduanya sebagai ancaman atau mata-mata.

“Tangkap mereka! Mereka pasti mata-mata dari Kekaisaran Pedang!” teriak seorang kultivator Kekaisaran Cahaya, meluncurkan bilah Chi emas ke arah Thanzi.

Thanzi, yang berada di Ranahnya Raja, dengan mudah dirinya menghindari serangan itu dengan Gerakan Bayangan yang membuat tubuhnya terlihat bergeser tanpa benar-benar bergerak.

“Kami bukan dari Kekaisaran Pedang!” seru Wo Long, mencoba menenangkan.

Namun, penyangkalan itu justru memicu amarah pihak lain.

“Jangan percaya! Mereka pasti mata-mata Kekaisaran Cahaya!” teriak seorang kultivator Kekaisaran Pedang, ikut meluncurkan tombak Chi perak ke arah Wo Long. “Mereka hanya sedang mencari kesempatan!”

Seketika, situasi Wo Long dan Thanzi menjadi jauh lebih buruk daripada menghadapi Song Kang. Mere
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sang Penentang Aturan   Ketenangan sejenak

    Cahaya emas yang terpancar dari tubuh Wo Long bukan lagi sekadar energi Qi biasa, itu adalah manifestasi dari kehendak yang murni, sebuah resonansi yang hanya dimiliki oleh mereka yang ditakdirkan untuk menyeimbangkan dunia. Di bawah kakinya, tanah halaman utama sekte yang tadinya hitam pekat akibat racun spiritual Gui Mo, perlahan mulai kembali ke warna aslinya saat energi emas itu menyentuh setiap butir debu. Gui Mo terengah-engah. Empat Jenderal Raja Puncak yang tadinya begitu angkuh kini terkapar di berbagai sudut halaman, tubuh mereka melemah bukan karena serangan luka fisik, melainkan karena energi mereka dikosongkan secara paksa oleh teknik Wo Long. "Ini tidak mungkin... kau hanyalah bocah dari kelas buangan!" raung Gui Mo. Suaranya pecah, bercampur dengan isak tangis keputusasaan. "Kekuatan ini... ini adalah kekuatan yang seharusnya tidak ada di tangan manusia rendahan sepertimu!" Wo Long tidak menjawab. Ia melangkah maju dengan tenang. Di belakangnya, murid-murid Kelas B

  • Sang Penentang Aturan   Sekte kecil yang akan menyerang balik

    Angin malam di daerah perbatasan antara dua Kekaisaran tidak pernah terasa sedingin ini. Di bawah naungan pepohonan yang meranggas, Wo Long yang duduk terdiam, hanya mampu menatap hamparan tanah yang seolah-olah telah dikutuk. Di belakangnya, Komandan Ren dan sepuluh prajurit elit Sekte Ilusi yang tatapannya tidak pernah lepas dari punggung pemuda itu. "Komandan, sebenarnya sekuat apa Tuan Muda Wo Long?" tanya salah satu prajurit pada Komandan Ren. Komandan Ren menggeleng "Aku juga tidak tahu, karena kemampuannya itu di luar pemikiran orang-orang seperti kita. Aku yakin bahkan seorang kultivator di ranah Langit, Raja, atau Ranah Kaisar sekalipun tidak akan sanggup melakukan apa yang telah Wo Long lakukan." Mendengar ucapan seperti itu dari sang Komandan, mereka kini menganggp Wo Long bukan lagi hanya sekadar tamu yang sedang membantu mereka menangani masalah sekte, tetapi lebih dari itu. Ketangguhannya yang rela melakukan hal berbahaya demi menyelamatkan nyawa orang lain itu s

  • Sang Penentang Aturan   Menyelamatkan desa

    Malam di wilayah Kerajaan Angin tidak pernah benar-benar tenang. Setelah debu pertempuran di dalam Sekte Ilusi mulai mengendap dengan tertangkapnya Elder Lin, suasana justru terasa semakin mencekik. Wo Long berdiri di gerbang megah sekte ilusi, dia tengah menatap kegelapan hutan yang terbentang di hadapannya. Komandan Ren mendekat dan berdiri di samping Wo Long, dia mengenakan baju besi hitamnya yang kini terlihat lecet akibat benturan energi spiritual sebelumnya. Di belakangnya, sepuluh prajurit elit Sekte Ilusi berdiri dalam formasi sempurna. Mata mereka memancarkan tekad, namun ada guratan kelelahan yang tak bisa disembunyikan. "Tuan Muda Wo Long, jalan menuju desa akan jauh lebih berbahaya sekarang," ujar Komandan Ren, suaranya berat dan serak. "Elder Lin pasti tidak bekerja sendirian. Jika kabar penangkapannya telah sampai ke telinga sekutunya melalui transmisi spiritual, mereka pasti akan datang , dan mungkin saja akan menghabat perjalanan kita dengan memasang peran

  • Sang Penentang Aturan   Terbongkarnya kebususkan Tetua Elder Lin.

    Kepala Sekte membawa Komandan Ren, Tetua Bao Li, dan Tetua Zee menuju ruangannya, yang terletak di lantai atas bangunan utama Sekte. Di koridor, aura Kepala Sekte terasa berat, dipenuhi campuran kemarahan terpendam dan kekhawatiran mendalam. “Para Tetua yang terhomat, Komandan Ren,” ujar Kepala Sekte setelah mereka semua duduk di ruangan yang dihiasi ukiran naga dari giok putih itu. “Saya tidak percaya ini bisa terjadi. Saya telah mengisolasi Sekte ini selama bertahun-tahun untuk menghindari konflik dunia kultivasi. Saya tidak menyangka ada pengkhianat di dalam barisan kita.” Komandan Ren, dengan wajah yang masih memancarkan kemarahan, segera mengeluarkan gulungan yang ditemukan di desa. “Kepala Sekte, lihatlah ini. Ini adalah bukti yang tak terbantahkan. Perjanjian berdarah dengan pejabat Kerajaan Angin untuk menukar nyawa warga desa demi kekuasaan. Dan tanda tangan di bawah ini…” Kepala Sekte mengambil gulungan itu. Saat dirinya membaca isinya dan melihat tulisan tangan da

  • Sang Penentang Aturan   Bertemu kepala Sekte

    Di rumah batu giok sebelah, keributan segera mereda setelah Wo Long pergi. Si Wuya, Roou, Lin Xuan, Jun-Jun, Hanzo, dan Wu Xia, dengan wajah yang masih setengah mengantuk, akhirnya menyelesaikan ritual membersihkan diri mereka. Roou dan Si Wuya saling melirik sinis sejenak, masih mengingat posisi tidur mereka yang memalukan tadi, tetapi segera melupakan pertengkaran kecil itu ketika aroma makanan yang menggugah selera menusuk hidung mereka. Mereka pun masuk ke dalam rumah sebelah dengan suara yang ramai dan langkah tergesa-gesa. Begitu mata mereka tertuju pada meja makan yang besar, yang di atasnya penuh dengan berbagai jenis makanan yang baru selesai dimasak dan terlihat sangat menggoda, raut wajah mereka langsung berubah menjadi gembira. “Woah! Ini terlihat seperti pesta!” seru Jun-Jun, matanya berbinar. “Kalian benar-benar koki yang luar biasa!” puji Hanzo, menghirup aroma sup herbal dengan mata tertutup. Mei-Mei, yang sudah duduk di kursinya, segera menyuruh mereka duduk d

  • Sang Penentang Aturan   pembagian tempat tinggal

    Untungnya, perjalanan malam itu berjalan tanpa hambatan berarti. Suatu keajaiban yang mrmbuat Komandan pasukannya merasa heran, dan hal itu berkat aroma yang berasal dari tubuh Wo Long dan yang lainnya, membuat hewan-hewan mistis buas yang berkeliaran di hutan pun memilih untuk menjauh dan tidak berani mendekati rombongan tersebut. Membuat malam itu perjalanan mereka terasa aman dalam keheningan hutan yang biasanya terasa mencekam. Setelah berjam-jam berjalan, samar-samar mereka mulai melihat cahaya rembulan yang memantul dari struktur banguna di kejauhan, dan tak lama kemudian, merekapun tiba di depan gerbang. Gerbang Sekte Ilusi terlihat sangat megah dan besar, jauh melebihi apa yang dibayangkan untuk sebuah sekte kecil yang tidak dikenal banyak orang. Dengan sekte itu yang berada di tempat terpencil, membuat arsitekturnya memancarkan aura kuno yang mendalam dan seperti tersimpan sebuah kekuatan tersembunyi. Tetua Bao Li dan Tetua Zee, yang kini telah mengetahui sejarah k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status