Share

SP ~ 73

“Segara Cakrawala.” Fika menatap bayi mungil yang sedang tertidur di samping Bening. “Jadi ingat pak Pras.”

“Kenapa pak Pras? Bukan pak Raja?” tanya Aga yang baru saja keluar dari kamar mandi. “Padahal yang jadi gubernur itu pak Raja, tapi orang-orang selalu ingatnya sama Pras.”

“Serius masih tanya masalah itu, Ga?” tanya Abi sambil terus menatap wajah mungil putra Aga, yang masih tidur dengan pulas. Melihatnya, Abi jadi tidak sabar ingin menimang bayinya sendiri. “Pras itu—”

“Pak Pras itu ganteng,” celetuk Bening sembari bangkit dengan perlahan setelah melihat Aga. Suaminya itu memberi respons dengan menggeleng kepala, ketika mendengar Bening memuji Pras. “Tapi, ya, gitu! Kayak batu. Mending es batu bisa cair, lah dia?”

“Serem!” timpal Fika dengan anggukan setuju. Namun, Fika masih tidak mendapatkan jawaban mengenai pertanyaannya barusan. Mengapa nama anak Bening dan Aga harus “Segara”?

Aga menarik napas panjang lalu menghela. Ia berdiri di samping Fika, kemudian mengangkat Gara
Kanietha

Cuma satuk, nggak boleh lebih ~o~

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
emaknya bel
suka mbk Ning yg nyablak...apalagi klu jiwa matrenya keluar wkwkwk
goodnovel comment avatar
Elly Sunarjati
fika terlalu kekanakan ... kasian Abi juga lama²
goodnovel comment avatar
virnaputriberliani
Papa Aga bilang sama mama ning, mobil sportnya bisa dpt 2, satu lg klo ntr lahir anak perempuan hahahha... aduh mami Fika merasa tersisih kah??? sabar mi, gantian yaa.. ntr giliran mami lahiran mama clara psti yg nemenin.. ga kebayang anak manja punya anak hahahha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status