Share

Bab 7 || Kekuatan Freya Yang Sebenarnya

Melihat reaksi Ryder, perempuan itu tersenyum senang karena mendapat respons seperti yang dia inginkan. Sejak Natalia melihat Ryder di perpustakaan akademi, Natalia terus mengikuti kemanapun Ryder pergi.

"Bagus, Ryder telah masuk ke dalam jebakanku," gumam Natalia.

Freya yang mendengar hal itu, dengan cepat menarik lengan Natalia paksa.

"Apa yang kamu rencanakan?" tanya Freya.

"Hahaha, santailah sedikit nona penyihir, aku hanya ingin bermain-main denganmu sebentar saja," jawab Natalia.

Freya menggeram kesal, lalu meninju perut Natalia keras hingga terjatuh. Badan Natalia serasa remuk dengan pukulan Freya. Tak sepantasnya Natalia menganggap Freya remeh, namun karena melihat kondisi Freya yang sedang menahan sakit Natalia harus melancarkan satu serangan yang bisa menumbangkan Freya.

Natalia mengeluarkan seluruh tenaga dalamnya, menarik napas dengan pelan dan melesat dengan cepat ke belakang Freya. Freya yang sangat terkejut tak sempat menghindar, pukulan keras di punggung Freya. Darah segar mengucur di lengan Freya, dia sudah tak bisa menahan sakit dari lukanya. Freya berusaha berdiri, lengannya menarik sebuah pedang dan menghunuskannya ke arah Natalia.

"Aku… Tidak akan kalah," teriak Freya.

Sihir api keluar menyelimuti pedang yang digunakan Freya, Natalia terkejut melihat kekuatan Freya yang besar meskipun dia terluka parah.

Freya mengayunkan pedangnya dengan asal karena terluka, tetapi berkat api yang menyelimuti pedang itu Natalia tidak bisa berkutik sedikitpun selain menghindar terus menerus. Natalia yang sangat kesal, dengan cepat dia berpindah tempat sekali lagi untuk menghajar luka Freya. Dua kali pukulan, membuat Freya berteriak begitu keras karena kesakitan.

Ryder yang sejak tadi berdiri, ingin menghentikan Freya, tetapi Ryder tidak ingin melukai Natalia. Melihat beberapa kali Natalia terkena serangan api dari Freya membuat kesabaran Ryder  habis.  Saat Ryder ingin berlari ke arah mereka, Freya berhenti di tempatnya. Pedang di tangan Freya pun jatuh ke tanah, semua orang terdiam. Tubuh Freya tumbang begitu saja, tanpa perlawanan sedikitpun.

Laila yang melihat sahabatnya jatuh ke tanah begitu saja, segera berlari sambil menarik mina bersamanya.

"Freyaaaa!!" teriak Laila.

Pandangan Freya makin memudar, tampak dari jauh Ryder menghampiri Natalia membuat Freya kesal. Laila dan Mina yang tengah membantu Freya berdiri terjatuh karena dorongan dari tangan Freya yang begitu kuat.

Kekuatan sihir Freya meluap, badannya seketika sembuh total dan kobaran api besar menyelimuti badannya. Tanah bergoyang begitu dahsyat, kekuatan yang selama ini Freya sembunyikan telah berhasil keluar.

Para guru segera mengumumkan pemberhentian duel selama dua hari kedepan, seluruh siswa berlarian keluar arena. Ryder, Evan, Natalia, Daren dan para guru masih berada dalam arena. 

"Zack, pasang alat pengekang di tubuh Freya sekarang," perintah Alice.

Zack mengangguk paham, dengan sihir berpindah tempat, akhirnya dia bisa mendekati Freya dalam sekejap. Namun, Zack tidak mampu menahan kekuatan Freya yang makin menguat sehingga alat pengekang tidak berhasil dipasangkan pada Freya.

"Ryder bawa Natalia pergi, Evan panggil kepala akademi sekarang dan Daren cepat pasang pelindung khusus arena ini," seru Alice.

"Baik bu," patuh mereka.

Alice sangat terkejut melihat kekuatan Freya yang begitu menakutkan, tak ada yang bisa menahan Freya, selain kepala akademi. Evan dengan cepat berlari menuju ruang kepala akademi dan memberitahukan keadaan darurat tingkat pertama.

Freya merasa seluruh darahnya mendidih karena panas api yang dikeluarkan sihirnya, hal itu membuat Freya kehilangan kesadaran dan di kontrol oleh alam bawah sadarnya.

Ryder segera menarik Natalia menjauh, perubahan kekuatan yang luar biasa dilakukan oleh Freya. 

"Aku tidak menyangka dia memiliki kekuatan sebesar itu," gumam Ryder.

"Ryder? Lama tidak bertemu, aku sangat merindukanmu," ucap Natalia memeluk Ryder.

"Tidak ada waktu untuk membicarakan itu di sini, ayo kita segera pergi," ajak Ryder.

Melihat bayangan Ryder menghampiri Natalia, alam bawah sadar Freya makin mengamuk.Freya berteriak keras, membuat Ryder berhenti dan menatap Freya dari jauh. Ryder mendengar suara yang begitu sedih dan marah dari teriakan Freya tadi. Dengan langkah cepat Ryder melepaskan tangan Natalia dan berlari ke arah Freya yang terus mengamuk sejak tadi.

"Ryder, jangan ke sana bahaya," teriak Natalia.

Pandangan Ryder terus tertuju pada Freya, bahkan teriakan Natalia tidak membuatnya berhenti. Ryder terus berlari ke tengah arena dan berdiri tepat di depan Freya. Zack, Damian dan Alice meminta Ryder untuk menjauh tetapi Ryder tidak bergeming sedikitpun.

"Aku tidak tahu apa yang membuatmu lepas kendali, tetapi berhentilah bersikap keras kepala dan kembali menjadi dirimu seperti biasa," ucap Ryder.

Mata Freya bergetar dan melemparkan api ke arah Ryder, namun Ryder bisa menangkis api itu dengan mudah. Ryder memutar kedua pedangnya dengan cepat dan berhasil mendekati Freya. Ryder membulatkan matanya, Wajah Freya yang terus menangis membuatnya terkejut. Perempuan itu tampak menahan rasa sakit yang begitu berat baginya, Ryder mengulurkan tangannya meskipun terkena api yang panas, dia tetap maju dan memegang pipi Freya sambil mengusap air matanya.

"Kembalilah, Freya," bisik Ryder.

Mendengar suara Ryder yang begitu tulus untuknya, Freya mendapatkan kembali kesadarannya. Seluruh api yang menyelimuti dirinya menghilang dalam sekejap. Kepala akademi yang baru saja tiba, takjub dengan kekuatan Ryder yang mampu menahan amukan Freya. 

Freya pun pingsan dalam pelukan Ryder, Zack segera menggendong Freya dan Alice membantu menyembuhkan luka bakar akibat api yang mengenai tangannya.

"Perempuan itu bisa menangis, meskipun api mengelilinginya," ucap Ryder.

Perkataan Ryder barusan membuat Natalia kesal, rencananya untuk merebut Ryder telah gagal. Bayangan wajah Freya masih membekas di benak Ryder, bagaimana tidak Api yang besar jelas bisa membuat air mengering, namun air mata Freya bisa mengalir begitu saja di tengah kobaran api yang menyelimuti badannya.

"Ryder, ayo kita pergi," ajak Natalia.

"Baiklah," ucap Ryder.

"Tunggu, aku ingin berbicara berdua denganmu. Apakah kamu bisa ikut denganku," Pinta kapala akademi.

Ryder menatap Natalia, lalu mengangguk pelan dan pergi mengikuti kepala akademi menuju ruangannya meninggalkan Natalia.

"Sial, aku tidak bisa berbuat apa-apa," gerutu Natalia lalu pergi meninggalkan arena.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
keren....makin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status