Share

Empat Puluh

Bulan madu? Hah, benar juga, seharusnya ini adalah hari-hari bulan madu sepasang pengantin. Akan tetapi sepertinya itu tidak akan berlaku baginya.

Jono termenung, memikirkan perkataan Laila yang sempat ia dengar dari gadis itu.

__"Aku mungkin menyedihkan, tapi aku tidak akan menjalani hidup yang lebih menyedihkan bersamamu. Aku sungguh ingin terlepas dari beban ini," katanya dengan raut yang murung.

"Kau mau apa? Mau uang, mobil atau apa? Aku akan membantumu memiliki semua itu tapi jangan hidup menyedihkan. Seolah kau tidak membutuhkan semua ini tapi kau malah bekerja dengan pekerjaan kotor."

"Akan tetapi bukan itu yang kubutuhkan, apakah kau tidak mengerti?" lirih Laila dengan mata yang berkaca-kaca.

"Lalu apa memangnya yang kau butuhkan?"

"Aku... aku butuh ketulusan... aku butuh seseorang yang melihatku dengan hatinya. Aku tau sekarang bahwa seseorang itu bukanlah orang sepertimu," ujarnya dan buliran air mata mulai menetes di pipinya.___

"Perempuan gila itu berharap ketulusan darik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status