Share

Menebas Bayangan Hitam

Dinding bangunan yang urung rampung itu kian bopeng serupa hamparan wajah rembulan acapkali pecah diletup batang-batang kunai — pisau lempar bergagang silindris yang terbang menancap lalu meletus bak granat muncrat, lantang kendati luput menggapai sasaran utama, seorang lelaki bermandikan riak petir membiru yang ringan berlari mempecundangi.

Lelaki berkemeja setengah kusut mengedarkan kerlingan kepada musuhnya, lalu kepada ancaman yang dilepas kepadanya, senyum miring tercetak teriring detap langkah sedang lanskap di balik punggung seperti bertih dirundung mercon, dunia baginya tengah berkisar dalam kala yang lambat.

Sepasang yang terakhir meledak lebih lantap ketimbang yang lain, meski percuma saja, lagi-lagi Wira sudah minggat menumpang petir kebiruan. Akan tetapi seolah memiliki kantong tak berdasar, sosok Ninja yang trengginas melontarkan kunai granat itu sekarang ganti menghamburkan setangkupan shuriken —senjata lempar berbentuk bintang dalam tiap tari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status