Share

Perdebatan

Seberapa pun kerasnya Bening menahan senyumnya di depan Sinta, tetap saja wanita tua itu tahu, kalau perasaan sang cucu kini sedang berbunga-bunga.

“Belum gajian, kan?” sindir Sinta. “Atau lagi dapat arisan?”

Akhirnya, wajah yang masih terlihat pucat itu meringis lebar, dan meletakkan sendoknya sebentar untuk meminum air hangatnya.

“Gimana suratnya tadi, Ti? Sudah dibaca semua?” Bening mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

Sinta mengangguk kecil dengan penuh rasa curiga, jika Bening telah menyembunyikan sesuatu darinya. “Sudah oke. Jadi, nanti tolong hubungi pak Rohit, biar Uti bisa tanda tangan semuanya besok siang.”

Bening balas mengangguk. “Oke, Ti, habis makan aku langsung telepon, pak Rohit.”

Keduanya kembali menikmati makan malam dengan beberapa perbincangan kecil nan hangat. Namun, ketika makan malam telah selesai, Sinta melihat ada sesuatu yang terselip di jemari tangan kiri cucunya itu, ketika hendak membawa piring dan gelas

Kanietha

Moon maap kalau saia ada salah tulis nama yakk ... otaknya lagi muter sampe ketuker dengan nama yang di sebelah, ekekek ... Udah diedit kok tinggal tunggu approve ... and thanks a bunch udah diingeti... ihihihi ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
nanti kamu bakalan menyesql ning sudah bikin uti sakit hanya demi christ
goodnovel comment avatar
Dite
demi cinta ampe bikin neneknya mati.
goodnovel comment avatar
tralala
Udah ning, nurut aja sm uti, cuman uti yg peduli sm kamu sedari kecil bahkan ortumu aja ga peduli drpd nyesel :(
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status