Share

Pembunuhan si Guru Tari (bagian 1)

Ray Wish Jenggala memutuskan untuk mengikutinya lagi.

Tampak Yongki Yamato langsung menerjang masuk ke sebuah ruangan dengan nama Jordan Saturnus Jr. yang tertempel di pintu. Pintu ruangan dibiarkannya menganga begitu saja sehingga Ray Wish Jenggala berkesempatan menguping pembicaraan yang tengah terjadi di dalam.

“Katakan apa maksudmu dengan ini!” Yongki Yamato menaikkan nada suaranya sembari melemparkan koran hari itu ke meja kerja Jordan Saturnus Jr.

Jordan Saturnus Jr. melirik headline berita di koran itu sejenak. Isi berita memberi ucapan selamat kepada Jordan Saturnus Jr. karena telah berhasil mengeluarkan sebuah album baru dengan berisikan sepuluh lagu baru.

“Aku berhasil merajai tangga lagu Indonesia dengan single terbaruku yang berjudul Angin dan Matahari. Seharusnya kau memberiku ucapan selamat juga dong…” Jordan Saturnus Jr. menyodorkan sekaleng bir ke tangan Yongki Yamato. Tampak senyuman sinisnya yang menjijikan.

Kontan Yongki Yamato menyiramkan isi kaleng tersebut ke wajah Jordan Saturnus Jr.

“Aku begitu mempercayaimu selama ini! Tidak kusangka kau akan menusukku dari belakang! Diam-diam kau menghancurkanku dari belakang! Aku akan membongkar semua kedokmu! Aku akan membongkar semua kebohongan ini! Kita akan lihat kau masih bisa tertawa sambil berdiri di atas angin seperti sekarang ini atau tidak!”

“Kau hanya membantuku dalam menulis dan menciptakan kesepuluh lagu dalam album baru ini, Yongki! Camkan itu! Aku sudah memberimu bayaran yang setimpal! Kau sudah menerima kompensasi yang pantas. Kenapa kau malah marah-marah padaku begini! Kau sudah gila ya!” Jordan Saturnus Jr. mengelap wajahnya dengan selembar tisu.

“Sejak awal kau mengajakku bergabung dalam perilisan album baru ini karena kau melihat aku adalah seseorang yang bisa diperalat ya! Begitu kan!” Yongki Yamato meledak dalam tawa sinisnya sejenak. “Kau sudah salah menilaiku, Jordan!”

“Jadi… Apa yang akan kaulakukan sekarang?” tanya Jordan Saturnus Jr. dengan pandangan menantang. “Kau ingin membongkar semua rahasia ini kepada media? Kau memiliki bukti bahwasanya kau yang menulis dan menciptakan kesepuluh lagu dalam album ini?”

“Kau benar-benar yakin aku akan diam saja dan tidak berani bersuara?” tanya Yongki Yamato sekali lagi memberikan sebuah ketakutan ke dalam padang sanubari Jordan Saturnus Jr.

“Kau sama sekali tidak punya kuasa di perusahaan ini! Pamanku yang mendirikan perusahaan ini dan aku lebih berkuasa! Tentu saja pamanku akan lebih mempercayaiku daripada kau! Kau bukan siapa-siapa di sini! Kau tidak punya uang dan kuasa apa pun! Kau sudah bertengkar habis-habisan dengan ayahmu dan meninggalkan rumah guna mewujudkan ambisimu yang lemah nan tidak bertenaga ini! Kau tidak bisa menuntut apa-apa selain terima saja uang itu dan lanjutkan saja tugasmu sebagai salah satu pengarang lagu bayangan di sini!”

“Apa kau bilang?” Yongki Yamato tersentak kaget tatkala Jordan Saturnus Jr. menunjukkan taring-taringnya yang sebenarnya.

Tampak Jordan Saturnus Jr. tersenyum sinis kali ini. “Kenapa? Tidak suka? Kau bisa segera angkat kaki dari sini jika itu yang kaumau. Aku bisa menemukan banyak pengarang lagu lainnya yang jauh lebih bertalenta daripada kau dan tentunya bayaran mereka juga lebih murah.”

“Kau akan menyesal telah berurusan denganku!” kata Yongki Yamato dengan gigi-giginya yang bergemeretak.

Aku sudah membongkar seluruh isi apartemennya dan aku tidak menemukan salinan lagu-lagu itu lagi. Salinan aslinya saja sudah berada dalam genggaman tanganku sekarang. Kok dia tampak yakin sekali seolah-olah dia memiliki bukti yang bisa menjatuhkan aku? Haruskah… Haruskah… Haruskah kusingkirkan saja dia? Jordan Saturnus Jr. mulai merasa bimbang di dalam pikirannya.

“Kau mulai ragu?” tantang Yongki Yamato dengan sebersit senyuman sinisnya.

“Kau memang pernah masuk ke dalam apartemenku dan melakukan pembongkaran. Salinan asli lagu-lagu itu lenyap tak berbekas. Kau membuatnya seolah-olah terjadi pencurian di dalam apartemenku. Oke… Sejak awal aku memang sudah menduga kau adalah manusia yang serakah. Tidakkah kau berpikir aku sudah mempersiapkan sebuah langkah pencegahan?”

Jordan Saturnus Jr. kali ini benar-benar berkeringat dingin. Gantian gigi-giginya yang bergemeretak serta otot-otot leher dan wajahnya yang bergelugut.

“Kau mengancamku ya?”

“Kau yang duluan memulai permainan ini! Untuk menghadapi kelicikan, aku harus sepuluh kali lipat lebih licik bukan?”

“Masih ada salinan lagu-lagu itu padamu ya? Kau simpan di mana?” Sorot mata Jordan Saturnus Jr. terlihat mengancam.

“Kau kira aku akan memberitahumu? Aku simpan di suatu tempat yang sungguh tak kausangka-sangka!”

Kini tampak Jordan Saturnus Jr. tersenyum mengerikan. “Kau memang bandel dan tidak bisa dibilang ya! Oke… Jangan salahkan aku jika aku menggunakan cara lain untuk membungkam mulutmu itu!”

Mendadak saja Jordan Saturnus Jr. menekan sebuah tombol merah di atas meja kerjanya. Dari sebuah pintu di belakang meja kerjanya, muncullah para bodyguard berbadan tinggi nan bedegap. Tak ayal lagi, mereka langsung mengeroyok Yongki Yamato. Dalam sekejap, Yongki Yamato roboh ke lantai dengan darah merah segar yang menetes-netes dari mulut dan wajahnya. Beberapa pukulan dan tendangan terus didaratkan pada sekujur tubuh Yongki Yamato. Yongki Yamato hanya bisa terbujur tidak berdaya di lantai menerima serangan mematikan yang bertubi-tubi.

“Bagaimana? Masih ingin kaurahasiakan di mana kau menyimpan salinan lagu-lagu itu?” tanya Jordan Saturnus Jr. berlutut di depan Yongki Yamato yang kini tampak terbatuk-batuk parah dan muntah darah.

“Kau takkan menang semudah ini. Kau akan menerima ganjarannya. Kau berada di jalan yang salah dan kau takkan menang.” Kali ini, darah merah segar muncrat dan menodai sebagian kecil wajah Jordan Saturnus Jr.

Ray Wish Jenggala terperanjat bukan main menyaksikan adegan yang terjadi di dalam ruangan tersebut. Dia membelalakkan matanya dan menutup mulutnya dengan kedua tangan supaya pekikannya tidak meluncur keluar.

Seorang anak buah Jordan Saturnus menyerahkan sebuah berita online kepada Jordan Saturnus. Jordan Saturnus membaca tulisan-tulisan yang tertera pada layar ponsel tersebut. Isi album baru Virgo Music Life karangan Jordan Saturnus Jr. dipertanyakan. Ditemukan salinan asli yang sebenarnya – ada 11 lagu di rumah pengarang lagu Yongki Yamato.

Kontan ponsel tersebut dicampakkan ke dinding dan hancur berantakan di lantai. Jordan Saturnus Jr. menjambak rambut Yongki Yamato dengan kasar.

“Kau mau bilang tidak di mana kausimpan salinan asli lagu-lagu itu! Kau serahkan ke aku hanya 10 lagu. Ternyata masih ada satu lagu yang kaurahasiakan dariku! Kau kira kau bisa melewati semua ini dengan aman tenteram!” Suara Jordan Saturnus Jr. meninggi dua oktaf.

“Takkan kuserahkan ke tangan seorang manusia tamak sepertimu! Kau sama sekali tidak cocok menjadi seorang seniman! Kau sama sekali tidak memahami dan menghargai seni!”

Jordan Saturnus Jr. memberdirikan Yongki Yamato dan mendaratkan tinju serta tendangan bertubi-tubi ke tubuh Yongki Yamato. Gantian para bodyguard Jordan Saturnus juga mendaratkan pukulan dan tendangan ke sekujur tubuh Yongki Yamato. Akhirnya, dengan satu tendangan telak dari salah satu bodyguard Jordan Saturnus, kepala Yongki Yamato membentur jendela kaca. Kaca hancur berkeping-keping di lantai. Tubuh Yongki Yamato perlahan-lahan melorot keluar jendela.  

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status