Share

Chapter 6

Julian Narendra tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Senyum yang tidak pernah luntur serta bunga mawar berwarna merah di tangannya adalah bentuk dari rasa bahagia itu. Kebahagiaan Julian semakin lengkap ketika melihat sosok yang sangat ia rindukan sedang duduk di sofa tunggal sambil menikmati secangkir teh hangat.

Dengan langkah pelan Julian mendekatinya dan langsung memeluk wanita itu dari belakang.

"Astaga!" sosok itu terperajak ketika tangan Julian melingkar di lehernya. "Julian!" katanya saat melihat pria itu.

"Aku merindukanmu, Sayang," gumam Julian pelan lalu mencium pipi wanita itu lembut. Dia beranjak duduk di samping wanita itu lalu memberikan bunga mawar tadi padanya. Bunga favorit sang istri.

Anita menerima bunga itu lalu mencium aroma wangi yang menyeruak. Dia sangat menyukainya namun lebih menyukai sosok di hadapannya.

"Aku juga merindukanmu, Julian," kata Anita memeluk pria itu erat seakan meluangkan segala rasa rindu yang membuncah di hatinya.

Setelahnya tidak ad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status