Sebatas Istri Bayaran

Sebatas Istri Bayaran

By:  Rara  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings
49Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Tuntutan keluarga Anita Artemio agar wanita itu segera memiliki anak membuatnya mengambil jalan pintas. Dengan menyuruh Julian Narendra, sang suami menikahi wanita lain. Reyna Anindira menjadi wanita pilihan Anita. Gaya hidup glamor serta gengsi yang tinggi membuat Reyna setuju untuk menikah dengan Julian dan melahirkan anak untuk mereka. Namun perasaan lain justru timbul di hati Reyna, di mana dia tidak hanya menginginkan harta Julian dan Anita namun juga ingin memiliki Julian seutuhnya. "Aku ingin kau menjadi suamiku seutuhnya!" bentak Rey. "Tapi aku hanya mencintai Anita. Tolong mengertilah," bujuk Julian.

View More
Sebatas Istri Bayaran Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Rara
udah update lagi yah. Selamat membaca
2022-12-08 14:25:22
0
user avatar
Rara
Yuk mampir di ceritaku.
2022-12-02 16:25:35
0
user avatar
Ayu Jarian Se
This is nice story.....semangat kakak ...
2022-05-27 13:22:07
0
user avatar
Rara
selamat datang di cerita pertamaku. semoga kalian suka yah
2022-05-27 12:08:47
0
49 Chapters
Chapter 1
Kedua iris berwarna coklat itu terbuka saat mendengar suara mobil dari luar. Reyna Anindira bangun dari tempat tidur kemudian berjalan menuju jendela besar yang berada di sebelah kanan tempat tidurnya. Dari lantai dua dia melihat mobil berwarna hitam itu berlalu meninggalkan pekarangan rumah.Seharusnya wanita dengan rambut sebahu itu tidak perlu mengikuti sang pria. Namun ego sebagai seorang istri lebih tinggi hingga Rey; nama panggilan wanita itu, tanpa pikir panjang mengikuti mobil sang suami."Sudah kuduga dia akan datang kemari," lirih Rey melihat mobil suaminya terparkir dengan epik di sebuah rumah berlantai tiga. Tujuan sang suami jika tidak bersamanya.Rey turun dari mobil lalu melangkah dengan pelan masuk ke dalam rumah. Dia masih mengingat dengan jelas kode pintu rumah itu dan ternyata sang pemilik rumah pun tidak pernah menggantinya.Langkahnya begitu pelan menuju lantai dua rumah itu di mana suaminya berada. Seakan wanita itu begitu takut orang yang sedang dia ikuti menyad
Read more
Chapter 2
Semuanya dimulai hari itu di mana Rey duduk terdiam di depan dua peti mati yang berisi tubuh kaku kedua orang tuanya. Tidak ada kata yang keluar dari bibirnya yang pucat dan kering itu. Hanya terus menatap kosong dengan raut wajah kacau.Wanita dengan rambut sebahu itu bahkan tidak menangis sedikit pun namun semua orang tahu jika rasa sakit yang dirasakannya lebih dari siapa pun yang ada dalam ruangan itu. Bagaimana tidak, dia ditinggalkan oleh dua orang yang menjadi sandarannya secara bersamaan.Masih hangat dalam ingatan Rey di mana pagi ini kedua orangnya pamit untuk keluar kota. "Kau sungguh akan baik-baik saja sendirian di rumah?" tanya sang ibu menatap putrinya yang sedang asyik dengan ponselnya."Aku sudah biasa sendiri," ujar Rey tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sedang memutar video anime Jepang. Kalimat itu secara tidak langsung menyindir pasangan suami istri itu. Mereka terlalu sibuk dengan profesi sebagai seorang polisi yang harus siap siaga dalam keadaan a
Read more
Chapter 3
Beberapa pasang mata menatap wanita dengan t-shirt putih yang di balut jaket bernilai ratusan dollar itu saat memasuki area kampus. Bukan karena kagum seperti biasanya. Maklum Rey adalah salah satu mahasiswa cukup terkenal di kampus. Bukan hanya terkenal cantik dengan pakaian mahal yang selalu membalut tubuh indahnya. Namun juga Rey terkenal sebagai gadis bar-bar dengan emosi tak terkontrol.Menjadi pusat perhatian sudah biasa untuk Rey. Tapi kali ini ada yang berbeda. Tak hanya menatap, beberapa ada yang berbisik membicarakannya."Bukankah orang tuanya baru saja meninggal?" "Kau benar. Dasar wanita tak berperasaan!""Aku dengar dia memang membenci orang tuanya.""Tapi haruskah sampai seperti itu?""Dia sungguh sangat mengerikan."Rey terus melanjutkan langkahnya menuju ruang kelas. Saat sampai di sana pun pandangan kaget serta bisik-bisik tentang dirinya masih dia terima. Apakah seaneh itu Rey datang ke kampus sehari setelah kematian orang tuanya? Seperti dia baru saja melakukan kej
Read more
Chapter 4
Kepala Rey berdenyut sakit saat ia mencoba membuka mata. Padahal dia tidak minum alkohol tapi rasa pusing yang ia rasakan seperti orang yang habis mabuk berat."Akh!" ringis Rey saat tangannya tak sengaja menyentuh kepalanya. Ternyata pusing yang dirasakan wanita itu bukan karena pengaruh minuman atau sejenisnya. Tangan Rey berlumuran darah yang telah mengering. Dengan cepat wanita itu bangkit menuju cermin untuk melihat pantulan bayangannya."Kenapa kepalaku bisa terluka?" lirih Rey mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam.Flashback.Adit menarik sebelah kaki Rey untuk melingkar di pinggangnya. Tangan besar pria itu pun tidak tinggal diam. Menjelajah tubuh Rey yang begitu halus dan kencang. Satu tali baju Rey telah jatuh ke samping akibat dari perbuatan pria itu.Ciuman itu panas Adit beralih ke leher jenjang Rey. Hingga menimbulkan desahan pelan dari mulut wanita itu.Adit yang sudah dikuasai nafsu terus menjelajah hingga tangannya sampai di dada Rey. Remasan pertama mem
Read more
Chapter 5
Rey tersenyum miris sesaat setelah pria itu pergi meninggalkan rumah. Dia sudah punya firasat jika pria dengan senyum ramah itu tidak datang membawa kabar baik. Buktinya sekarang dia malah harus berpikir keras karena rumah yang ia tempati bukan lagi miliknya. Wanita itu sudah tidak punya pilihan lain lagi kecuali segera berkemas dan mencari tempat tinggal."Sepertinya nasibku tidak akan membaik," keluh Rey beranjak dari sana.Sebenarnya sangat sulit untuk meninggalkan rumah itu. Mungkin Rey tidak memiliki banyak kenangan indah bersama orang tuanya di rumah ini namun tetap saja sulit rasanya untuk beranjak.Rey menghela napas berat sesaat setelah menyeret kopernya keluar dari rumah. Dia sengaja pergi meninggalkan rumah itu di malam hari. Takut ada yang melihatnya.Hei! Rey tidak mau ada yang tahu jika sekarang dia tidak punya apa-apa lagi. Harga dirinya adalah yang paling penting. Karena hanya itu yang Rey punya saat ini.Pilihan Rey jatuh pada rumah kecil di pinggir kota. Harga sewany
Read more
Chapter 6
Julian Narendra tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Senyum yang tidak pernah luntur serta bunga mawar berwarna merah di tangannya adalah bentuk dari rasa bahagia itu. Kebahagiaan Julian semakin lengkap ketika melihat sosok yang sangat ia rindukan sedang duduk di sofa tunggal sambil menikmati secangkir teh hangat. Dengan langkah pelan Julian mendekatinya dan langsung memeluk wanita itu dari belakang."Astaga!" sosok itu terperajak ketika tangan Julian melingkar di lehernya. "Julian!" katanya saat melihat pria itu."Aku merindukanmu, Sayang," gumam Julian pelan lalu mencium pipi wanita itu lembut. Dia beranjak duduk di samping wanita itu lalu memberikan bunga mawar tadi padanya. Bunga favorit sang istri.Anita menerima bunga itu lalu mencium aroma wangi yang menyeruak. Dia sangat menyukainya namun lebih menyukai sosok di hadapannya."Aku juga merindukanmu, Julian," kata Anita memeluk pria itu erat seakan meluangkan segala rasa rindu yang membuncah di hatinya.Setelahnya tidak ad
Read more
Chapter 7
Hamil.Anita pernah merasakan sosok malaikat kecil menghuni rahimnya. Pernah merasakan bagaimana tidak enaknya saat dia tertidur pulas di pagi hari namun harus bangun karena perutnya bergejolak. Atau saat dia begitu sensitif dengan aroma yang selama ini tidak pernah mengganggunya."Aku hamil?" Satu pertanyaan yang dijawab anggukan oleh seorang dokter bagai sihir yang mengubah hidup Anita. Dia tidak bisa menggambarkan bagaimana bahagianya ia saat itu. Apa lagi saat dia memberitahu sang suami."Aku hamil, Julian," kata Anita seraya menyodorkan surat hasil pemeriksaan dari dokter."Benarkah?" tanya Julian masih tak percaya. "Iya," jawab Anita mengangguk dengan senyum lebar di wajahnya. Julian langsung menghamburkan pelukan hangat pada sang istri. "Aku akan jadi seorang ayah, Sayang. Aku akan jadi seorang ayah!" kata Julian mengekspresikan rasa bahagianya.Namun kenyataan jika tidak ada yang abadi di dunia ini akhirnya merenggut kebahagian itu.Anita kehilangan janin yang baru saja men
Read more
Chapter 8
"Berdoalah agar anak yang kukandung sekarang itu perempuan," kata Anggun membuat Anita bergeming dengan mata membulat kaget. Namun itu tidak bertahan lama, sebisa mungkin Anita tidak menampakkan rasa gelisah dan takutnya dengan menarik dua sudut bibirnya membetuk sebuah senyuman."Jadi kau sudah hamil?" tanya Anita tenang."Ya. Usianya sudah menginjak tiga minggu." Begitu angkuh nada suara wanita itu bahkan dia dengan sengaja mengelus perutnya yang masih rata."Baguslah. Jaga kandunganmu baik-baik kalau begitu, Anggun. Aku harap kau tidak mengalami hal mengerikan seperti yang ku alami," kata Anita kemudian berlalu setelah mengelus pundak adik tirinya itu lembut.Anggun mengerutkan keningnya bingung. Reaksi Anita sungguh di luar ekspektasinya. Dia pikir wanita itu akan marah atau apa, yang bisa menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya."Kenapa dia terlihat sangat tenang? Sial!" umpat Anggun kecewa. Ternyata sandiwara Anita bisa dengan baik menipu Anggun.Wanita dengan tubuh lebih kurus
Read more
Chapter 9
Julian membolakan matanya. Sungguh terkejut dengan ucapan spontan sang istri. Dan yang lebih membuatnya tidak habis pikir, raut wajah Anita yang tampak tak berdosa sama sekali setelah mengatakan hal itu."Apa kau sadar dengan apa yang kau katakan tadi, Anita?" tanya Julian masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar."Hanya dengan cara itu kita bisa memiliki anak sesuai dengan yang aku inginkan, Julian," kata Anita.Julian bangkit dari tempat duduknya. "Jangan gila, Anita! Sampai kapanpun aku tidak akan menikahi wanita lain selain dirimu!" tolak Julian dengan keras. Baginya dia hanya akan menikah sekali seumur hidup. Dan itu hanya bersama Anita.Anita sudah menduga jika reaksi Julian akan seperti itu."Tapi aku tidak bisa mengadopsi anak itu juga. Dia tidak mempunyai hubungan darah dengan kita. Sekalipun itu bukan anakku setidaknya dia masih anakmu," kata Anita masih kekeh dengan keputusannya.Julian mengerang frustasi. "Apakah
Read more
Chapter 10
"Jadi dia wanita yang kau pilih?" tanya Julian sambil menatap foto seorang gadis berumur sekitar dua puluh tahun ke atas."Ya. Namanya Reyna Anindira. Dia seorang mahasiswa jurusan seni," kata Anita."Apa kau yakin dia mau? Dia masih sangat muda dan punya masa depan yang bisa lebih baik dari pada menjadi wanita yang disewa untuk melahirkan anak kita," kata Julian berpendapat."Masa depan?" Anita terkekeh. "Masa depan seperti apa yang bisa dimiliki seorang wanita yatim piatu sepertinya?" lanjutnya dengan nada remeh.Julian terdiam. Ternyata itu alasan Anita memilih wanita ini. Dengan memanfaatkan keadaannya yang sebatang kara."Kita yang akan menjamin masa depannya, Julian. Dia tidak mungkin menolak," kata Anita lagi meyakinkan sang suami.Julian tersenyum kecil. "Baiklah. Jadi kapan aku akan menemuinya?" tanyanya kemudian."Kau bisa mengintainya terlebih dahulu. Ini jadwal kegiatannya. Kau bisa menemukan waktu yang tepat
Read more
DMCA.com Protection Status