Share

Part 17. Rencana

Kali ini pria yang turun dari mobil tampak berantakan, ada luka memar di wajahnya dan juga bibirnya.

"Maaf, Pak. Ijin bertanya, di daerah sini apakah ada penginapan?" tanya pria itu yang tak lain adalah Hanzel.

Handoko tampak berpikir, sebelum kemudian dia menjawab pertanyaan pemuda itu.

"Kalo di sini ga ada penginapan, Nak," jawab Handoko.

Hanzel tampak menghembuskan napas pasrah. Mungkin memang sebaiknya dia putar balik, dirinya juga tidak tahu kenapa tadi Hanzel ingin belok ke arah sini. Padahal jauh dari jalan utama. 

Dia hanya mengikuti perasaannya saja, berharap jika mobil yang membawa Anne memang ke arah sini.

"Huft."

"Baiklah, terima kasih, Pak. Mungkin saya kembali ke arah jalan utama saja," pamit Hanzel, kemudian melangkah menuju mobilnya.

"Nak, jika berkenan dengan rumah Abah yang sederhana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status