Nalla menutup bukunya,lalu menata beberapa buku di depannya
"Minggu depan latihan ulangan ya La ...."
"Iya bu, makasih untuk hari ini,"ucap Nalla pada guru pembimbingnya yang datang ke rumah setiap 3 hari sekali.
"Sama-sama La, kamu anak pintar sayang kalau sampai harus putus sekolah."
Nalla hanya tersenyum tipis, lalu memainkan pulpen di tangannya, dia termasuk beruntung karena papa dan mamanya bisa mengupayakan agar dia tetap bisa sekolah meski melalui home schooling, tapi bagaimana jika apa yang di alaminya juga di alami orang lain, hamil di luar nikah.
Bukan hanya edukasi pentingnya menghindari pergaulan bebas, tapi penting juga mendampingi korban pelecehan seksual apa lagi yang
"Apa benar jika kak Kenzo terpaksa untuk bertanggung jawab padaku?"lirih Nalla di sela tangisnya."Hiks ...."Kenzo yang sudah berdiri di belakang Nalla hanya bisa mengepalkan tangannya, entah apa yang sudah di katakan oleh kakak beradik itu pada Nalla hingga istrinya itu bisa menangis seperti itu.Tak tahan melihat kerapuhan istrinya, Kenzo mendekat lalu memeluk istrinya"Eh ...."Buru-buru Nalla menghapus air matanya."Kak ... Kak Kenzo ....""Iya sayang, ini aku ... suamimu. "Nalla mengatur nafasnya, lalu melepas pelukan Kenzo padanya dan memberanikan diri menatap Kenzo sendu."K
Zavin menghentikan mobilnya tak jauh dari rumah Narra,Teringat kembali apa yang Kenzo katakan padanya tadi."Tolong jika pada akhirnya kalian berpisah, berpisahlah baik-baik,agar Narra tak kecewa dengan yang namanya cinta."Zavin menenggelamkan wajahnya pada kemudi.'Ya Tuhan, apa keputusanku salah?'batin Zavin."Zavin, mommy mohon rubahlah isi hatimu, demi mommy sayang."Zavin lalu mengambil ponselnya, menyandarkan punggungnya pada kursi kemudinya,ia menscrol isi ponselnya."Memang apa yang salah dengan apa yang ku rasakan?"gumamnya."Aku tak merugikan siapapun.""Aaarggghh ... sial ...,"kesalnya memukul kemudi di depannya.Narra, gadis cantik yang selalu menampilkan kesan juteknya itu memang menarik perhatiannya sejak pertama mereka bertemu.Narra, membuatnya penasaran,Zavin merasa begitu tertantang untuk melalui hari dengan Narra yang menurutnya begitu rumit, Narra selalu memiliki kejutan untuknya.
Meski hubungan Kenzo dan papa Keano sudah kembali membaik, tapi tetap saja tak merubah kemauan Kenzo untuk mandiri, terbukti dengan seminggu kemudian dia membawa Nalla kembali ke apartemennya."Tidak apa kan kita kembali tinggal di sini?"tanya Kenzo sambil memeluk Nalla dari belakang begitu mereka memasuki apartemen."Hemm ... tapi ini kok sudah bersih?"Kenzo melepas pelukannya lalu menuntun Nalla menuju kamar."Kemarin aku bersihkan."Ceklek... Memasuki kamarnya, Nalla di buat takjub dengan apa yang ada di dalamnya."Ini ...,"ucap Nalla tak percaya, bahkan dia sampai menutup mulutnyaKamar mereka sudah berubah suasana, dinding kamar di rubah yang tadinya berwarna abu-abu sekarang menjadi cantik dengan wallpaper bunga-bunga berwarna pink, Sprei dan tirai juga sama, berwarna baby pink. Lalu ada lemari kecil berwarna putih, juga....Satu benda yang membuat Nalla tak bisa menahan air matanya, ada sebuah box bayi berwarna puti
Kenzo dan Nalla masuk ke dalam apartemennya, di belakang mereka ada Zaki yang mengikuti mereka karena masih penasaran dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui yang cukup membuatnya kaget."Duduk Zak,"ujar Kenzo.Zaki mengangguk, ini bukan kali pertama dia datang ke apartemen Kenzo, tapi memang sudah berapa bulan ini Kenzo melarangnya untuk datang."Silahkan di minum tehnya Kak Zaki.""Makasih La ....""Kak, Nalla istirahat dulu ya,"izin Nalla pada suaminya."Iya sayang."Setelah Nalla masuk ke kamar, Zaki menepuk bahu sahabatnya."Gila kamu Ken ... bisa-bisanya kamu buntingin adik
Arjuna menatap gadis di depannya, saat ini dia tengah duduk di sofa balkon lantai dua bersama Narra."Jadi benar kamu punya pacar?"tanya Arjuna.Narra yang menunduk hanya menganggukan kepalanya."Kamu cinta sama pacar kamu?"tanya Arjuna membuat Narra menatapnya.Narra menghela nafasnya."Aku menyukainya, cinta ...."Narra tersenyum tipis."Aku lelah dengan kata Cinta."Arjuna menatap Narra yang terlihat berbeda di depannya."Apa hubungan kalian hanya pelampiasanmu Ra karena penolakanku? "Narra menggeleng."Tidak ada istilah pelampiasan Kak, yang ada aku sedang mencoba mengobati lukaku, dan Zavin adalah pria yang begitu baik dan peduli p
Kenzo perlahan membuka matanya, pria itu mengucek matanya saat matahari menembus dari balik tirai, di lihatnya jam sudah menujukan pukul 11 siang,tadi pagi setelah subuh dia dan Nalla memutuskan kembali tidur.Kenzo tersenyum menatap wanita yang terlelap dengan tenang di sampingnya, dengan lembut Kenzo menyingkirkan rambut Nalla yang menutupi wajah cantiknya.Ia tahu istrinya itu dalam keadaan mood swings karena kehamilannya, gampang kesal gampang baik juga.Semalam saat Kenzo sudah pasrah untuk tidur di sofa, tiba-tiba istrinya membuka pintu kamarnya.Ceklek.... Kenzo menoleh dan ia langsung tersenyum."Sayang." Dia tahu Nalla tak mungkin tega membiarkannya tidur
Hari-hari terus berlalu, tanpa terasa Nalla dan Narra sudah menyelesaikan ujian akhir sekolahnya dengan baik.Saat ini semua keluarga tengah berkumpul di rumah orang tuanya merayakan selesainya ujian."Kenzo mana La?"tanya mama Kalya menghampiri putrinya yang berada di dapur tengah membumbui ayam untuk pesta nanti malam."Kuliah Ma, nanti sore baru kesini, mm ... ini sudah di bumbui gini aja Ma?""Sudah biar itu bibi yang lanjut, kamu istirahat saja sana, lihat kandungan kamu sudah besar gini,"ujar mama Kalya sambil mengusap perut besar Nalla.Kandungan Nalla sudah masuk ke usia 8 bulan, tak sabar rasanya menanti kelahiran buah hatinya dan Kenzo.
Intan tengah membersihkan meja, ia menghentikan kegiatannya saat mendengar gosip beberapa karyawan yang lainnya. "Tadi aku dengar di ruang ganti kalau besok Kenzo mau nembak cewek di sini." "Yang benar, siapa ya, aku bukan?" "Ck ... ngarep banget kamu, mm kayaknya si Intan deh, bukankah mereka dekat." "Iya ya, Intan juga beberapa kali pulang sama Kenzo." "Pasti Intan, siapa lagi yang bisa dekat dengan Kenzo, bahkan kata temenku di kampus juga katanya mereka dekat sejak masuk kuliah." Mendengar itu Intan menunduk lalu tersenyum, benarkah jika Kenzo akan menyatakan perasaannya padanya. Setahu dia hanya dia perempuan yang dekat d