Share

Part 19

Levin spontan membuka mata ketika ada sesuatu yang dingin menyentuh rahangnya. Levin kembali memejamkan mata sejenak saat melihat pelakunya adalah Barry. Ternyata adiknya tersebut tengah mengompres rahangnya menggunakan es batu yang dibalut dengan handuk kecil. Levin mengambil alih kegiatan tangan sang adik setelah ia mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk.

“Aku juga membeli obat untuk luka di sudut bibir Kakak yang robek,” beri tahu Barry setelah berhenti mengompres rahang Levin yang bengkak.

“Terima kasih,” Levin berkata singkat sambil menekan rahangnya dengan lembut menggunakan handuk dingin. Ia melihat di atas coffee table sudah ada sebuah salep, dompet, dan ponsel miliknya.

“Kak, bisa ikut aku keluar sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan,” ucap Barry seraya menatap Levin.

Levin mengangguk dan langsung berdiri. Ia menoleh saat mendengar pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan sosok Ranty. “Ran, gunakan saja ranjang khusus penunggu pasien itu untukmu tidur. Saya dan Ba
Azuretanaya

Silakan follow akun instagramku untuk mengetahui informasi seputar karya-karya terbaru yang aku kerjakan. IG: _azuretanaya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status