Share

32. Tari, Pingsan

Happy Reading

*****

"Apaan, sih, Pak. Teriak-teriak tidak jelas. Sudah malam ini, sebaiknya kendalikan kemarahan Anda. Saya tidak mau seisi kosan mencibir karena teriakan Bapak."

Setelah memarkir mobil dengan baik di halaman kos-kosan Tari. Andrian segera turun dan membukakan pintu untuk perempuan itu. Padahal Tari sudah bersiap turun.

"Turunlah! Besok aku akan membelikan HP baru untukmu. Suka tidak suka, kamu harus menerimanya sebagai pengganti dan ucapan maaf atas semua kesalahanku malam ini." Andrian mengulurkan tangannya, mengajak Tari.

Tari menepis tangan si bos, dia turun sendiri tanpa memegang tangan Andrian. Sedikit menunjukkan kemarahan, dia berkata, "Tidak perlu, Pak! Saya mampu untuk membeli benda itu sendiri. Sebaiknya, Bapak pulang sekarang. Ini sudah malam, saya mau langsung istirahat. Selamat malam."

Tangan Andrian sekali lagi terjulur untuk menuntun si gadis, tetapi Tari lagi-lagi menangkis tangan lelaki itu. Dia benar-benar jengkel dengan tabiat Andrian yang tukang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status