Share

47. Ciuman hangat

Kedua insan yang tengah dimabuk cinta, kini saling bertatapan. Pikiran mereka seakan tidak ada di tempat, jauh menembus masa depan.

Pernyataan Hajoon membuat dampak besar bagi Weni yang terbilang tengah resah akan kehidupan pernikahannya. Ia ingin menyanggupi apa yang menjadi permintaan pria asing itu, tapi bayangan Rena menghampirinya.

Weni terbilang belum siap untuk menjadikan Rena korban dari keegoisannya. Ia juga tak sanggup membayangkan bagaimana menjelaskannya.

Membayangkan Rena harus mengetahui hal yang tak seharusnya dia ketahui, membuat ia menatap pria yang tengah menanti jawabannya. Meski pria di hadapannya itu baik, tapi Weni belum yakin sepenuhnya.

“Maaf.” Hanya satu kata itu yang bisa diucapkan Weni, terlihat Hajoon terkejut dengan ucapan Weni.

“Sudah kuduga,” ucap Hajoon.

“Hajoon ....”

“Kalau kamu langsung menerimanya, bukankah itu gila?” Hajoon tersenyum. “Kamu yang masih punya Suami, bagaimana bisa dengan mudah menerima ajakan menikah pria lain. Aku sudah yakin kamu ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status