Share

Part 3

Penulis: Akiokokoru
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-12 18:55:10

Pagi hari terasa hangat di dalam mansion Alexander Dawson. Terlihat 3 orang sedang sarapan dengan posisi diam. Yaitu Alex, hilda dan Elica.

Hilda merasa sekarang keluarga nya sudah lengkap, ada anak dan kekasih nya yang satu meja makan dengan nya. Membuat tersenyum tanpa menganggu sarapan orang yang ada di sana.

"Hari ini kamu berangkat kuliah nya mau diantar Mommy apa supir sayang?" Tanya hilda pada Elica yang sedang menyuapkan sarapan ke mulutnya.

"Aku naik bus saja Mom"

"Kenapa tidak mau sama supir sayang, nanti kamu terlambat sayang. lagi pula di bus itu panas. Berdesak-desakan" mendengar hal itu Elica langsung menghentikan sarapan nya.

"Bukan kah dari dulu aku selalu memakai bus, kenapa Mommy sekarang mempermasalahkan nya? Apa Mommy pikir sekarang sudah jadi orang kaya? Ingat mom, ini semua milik orang lain bukan harta kita. Jangan berbangga diri" jawab Elica datar

"Tutup mulut mu Elica. Dari kemarin kau selalu berbicara tidak sopan" Hilda mulai tersulut oleh perkataan nya sendiri. Berbeda dengan Alex yang enggan ikut campur dengan pertikaian kecil antara ibu dan anak itu.

"Mom sendiri yang mulai"

"Baiklah. Bagaimana jika Elica berangkat dengan ku saja. Kamu mau kan Elica" kini Alex mulai angkat berbicara menengahi.

Mendengar hal itu Elica langsung menatap Alex tajam. Seolah-olah dia tidak suka tapi dia berpikir ulang. Ini adalah momen tepat untuk menjalan kan tujuan nya. Mau tidak mau di harus menyamping kan ego nya dahulu.

"Oke aku mau, pasti menyenangkan berangkat kekampus diantar oleh calon ayah tiri ku ini"

Ucap elica sarkas.

"Baiklah ayo kita berangkat sekarang nanti kau terlambat. Honey, aku berangkat dulu dan aku yang akan mengantarkan Elica ke kampus nya" ucap alex ke hilda, hilda pun mengangguk mengiyakan. Alex pun mendekat ke arah Hilda dan mengecup keningnya. 

Melihat hal memuakkan itu, Elica langsung memutar bola mata nya dan meninggalkan pasangan kekasih yang menjijikan itu. Dan keluar menuju mobil Alex.

Alex POV

Kini aku kan Elica tengah berada di dalam mobil menuju ke kampus nya, dia hanya diam menatap ke arah luar jendela. Kadang aku heran dengan sikap gadis ini. Kadang membuat kesal tapi jika diam begini sangat menggemaskan. Aku mencuri-curi pandang kepadanya. Lalu ku beranikan diri menggenggam tangan nya, dia tampak terkejut tapi tidak menolak. Aku lirik ke arah nya dia masih diam.

"Apa kamu masih marah soal Mommy mu tadi?" Tanyaku memecahkan keheningan.

"Jangan membahas nya lagi fokuslah menyetir" jawabnya datar.

"Kau ingin mobil apa, bukan kah tadi malam kau minta mobil, hm?"

Dia masih diam dan nampak berpikir.

"Lupakan, ku kira aku salah menilai mu. Kau tidak sekaya yang ku pikirkan. Ingin memberiku mobil saja seperti nya kau harus berfikir semalaman." 

Sungguh mulut gadis ini ternyata sangat tajam. Aku menggertak kan rahang ku. Aku yang tersulut emosi karena tersinggung perkataan nya yang secara tidak langsung mengatakan aku ini miskin. 

Aku menepikan mobil ku di samping jalan dan menghentikan nya. Dia menatapku tampak bingung. Ku longgarkan Dasi ku yang terasa mencekik leherku. Ku tatap dia tajam. Tapi rupanya dia malah bersikap biasa saja. Dia mentapku dengan mengerutkan alisnya.

"Kau pikir aku tidak mampu membeli kan mu sebuah mobil? Bahkan jika aku mau, aku bisa membeli harga diri mu itu, Elica" kutarik dagunya. Dia tampak terkejut. Tapi tiba-tiba mataku terfokus pada bibir nya yang ranum itu. 

Tanpa berpikir panjang aku langsung melumat bibir ranum itu. Yeah. Rasanya sangat manis dan memabukkan. Ku lihat Elica mengerjapkan mata nya berkali-kali karena terkejut. Tapi dia belum membalas ciumanku. Akhirnya aku mengigit bibir bawah nya, dan betul saja dia langsung memekik. Tak ku sia-siakan kesempatan itu untuk menerobos masuk ke mulut nya. 

Alex End.

Author POV.

Elica berusaha mendorong dada Alex namun Alex malah mencengkeram rahang nya kuat. Sungguh, Elica sudah kehabisan oksigen di paru-paru nya. Akhir nya dia pun mencoba mengigit bibir alex kuat dan alex pun langsung melepas kan ciuman nya itu.

Nafas kedua nya sama-sama terengah-engah. Elica memejamkan mata nya sambil mengatur nafas nya. Dan Alex malah menatap tajam Elica. Tatap yang mengartikan bahwa diri nya sudah di selimuti nafsu.

"Aku tidak keberatan jika hari ini tidak masuk kerja, kita bisa ke hotel untuk melanjutkan aktivitas kita, sayang" ucap Alex berbisik sambil membenarkan rambut Elica ke belakang telinga.

Elica yang mendengar itu langsung membuka mata dan menatap tak percaya pada Alex.

"Jadi, sekarang kau mau bermain api dibelakang ibu ku, denganku?" Tanya Elica pelan.

"Bukan kah itu tujuan mu, sayang. Aku tidak keberatan asal bisa bercinta dengan mu. Bagaimana?"

Sekarang Alex justu merayu elica. Tatapan nya tidak bisa luput dari bibir elica. 

"Jemput aku nanti sore, aku tidak mau menunggu lama. Dan aku akan memberikan jawaban untuk mu Mr.Dawson" ucap Elica dibuat menggoda dengan mengelus rahang Alex. Alex yang sudah dipenuhi nafsu hanya bisa memejamkan matanya menikmati sentuhan Elica.

"Sekarang antar aku ke kampus, karena aku sudah muak satu mobil dengan mu. Dan jangan lupa mobil nya. Karena kau sudah mencuri 2 ciuman dari ku" mendengar hal itu Alex hanya tertawa. Jawaban elica sangat tidak terduga. Sama seperti orangnya.

"Baiklah sayang" Alex hanya menurut dan sembari mengacak-acak rambut elica. Dia pun melanjutkan laju mobil nya dijalan.

Meraka berdua pun tiba di kampus Elica. Elica pun melepaskan sabuk pengaman dan bersiap untuk turun. Belum sempat ia keluar dari mobil, Alex menahan lengan nya.

"Jangan dekati pria asing saat di kampus" Elica yang mendengar nya mengernyitkan dahi nya

"Kenapa sekarang kau mengatur ku Mr. Dawson"

"Karena aku tidak ingin milikku di sentuh pria lain. Sekarang aku mengklaim dirimu menjadi milikku, mengerti" ucap alex dengan wajah yang serius.

"Dasar pria gila, singkirkan tangan mu" Elica pun menepis tangan Alex dan keluar dari mobil tersebut. Dan berjalan menjauh dari pandangan Alex.

Saat Elica tengah berjalan di halaman kampus tiba-tiba pundak nya di tepuk oleh seseorang. Dan Elica pun berbalik menghadap orang tersebut.

"Pagi Elica, kamu sudah mulai berangkat ke kampus rupanya" tanya si pria dengan mata coklat nya yang indah. Dia adalah Devan. Pria yang sejak lama menyukai Elica.

"Oh kau rupanya Devan. Iya kemarin aku absen karena ada urusan keluarga" jawab Elica disertai senyuman. Dan Devan pun mengangguk mengerti.

"Kau sudah sarapan Elica?"

"Sudah tadi dirumah" mengucapkan rumah, tiba-tiba dia kembali teringat dengan Alex si pria sialan itu.

"Baiklah ayo kita masuk bersama ke ruang kelas" Elica pun hanya mengangguk setuju.

Devan selalu duduk disampingnya Elica, namun Elica tidak pernah keberadaan dengan hal tersebut. Karena Devan pria yang baik dan selalu perhatian kepadanya nya.

Dulu Devan pernah menyatakan perasaannya kepada Elica. Namun Elica menolak dengan alasan lebih nyaman menjadi teman seperti saat ini. Tapi devan tidak pernah marah dengan keputusan Elica. Dia selalu sabar menunggu dan dia yakin suatu saat Elica akan membuka hati untuk nya.

"Elica apa sore ini kamu sibuk"

"Tidak, memangnya kenapa Devan?"

"Lusa adik ku ulang tahun, aku bingung membeli hadiah apa, apa kamu bisa membantu ku mencari hadiah?" Elica nampak berfikir, dia tidak mungkin menolak membantu Devan.

"Baiklah" jawab Elica sambil tersenyum

" Terimakasih Elica" devan sangat senang. Padahal membeli hadiah adalah alasan nya saja. Sebenar dia ingin mengajak Elica jalan-jalan. Tapi jika dia berkata jujur Elica pasti menolak nya.

Hari pun mulai sore, Elica dan Devan akhir nya pergi bersama ke sebuah pusat perbelanjaan. Mereka berdua memilih hadiah apa yang cocok untuk untuk adik perempuan Devan. 

Akhirnya mereka membeli sebuah gelang yang sangat cantik. Gelang itu dipilih langsung oleh Elica. Namun yang membuat Elica terkejut, gelang itu justru Devan berikan untuk Elica. Devan beralasan pilihan yang dipilih elica berarti Elica menyukai nya. Dan untuk adiknya sendiri adalah gelang yang Devan pilih sendiri.

Elica yang awal nya menolak akhirnya menerima gelang tersebut, karena Devan bilang itu sebagai ucapan terimakasihnya karena sudah mengantarkan nya membeli hadiah. Elica pun terlihat senang. Setelah membeli hadiah mereka pun bersiap pulang. 

Tadi nya devan mau mengajak Elica makan malam tapi Elica menolak. Beralasan bahwa ibu nya akan khawatir karena hari sudah malam.

Dan sial nya, dia lupa bahwa sore tadi dia sudah memiliki janji dengan Alex untuk di jemput di kampus.

Devan pun mengantar elica hanya sampe halte, itu karena Elica yang meminta. Akan rumit jika devan tau Elica sekarang tinggal di mansion Alex yang super mewah.

Elica telah sampai di mansion Alex. Memasuki ruang tamu semua terlihat sepi. Apa semua nya sudah tidur. Padahal masih jam 9 malam. Diapun langsung masuk kekamar nya dan membersihkan diri . 

Sekitar 15 menit dia selesai mandi dia, Elica pun keluar kamar mandi. Dan betapa terkejutnya dia bahwa sekarang Alex sudah masuk ke kamar nya dan sedang bersandar di ranjang nya sambil menatap nya tajam dan tangan yang bersedekap. Tapi sungguh Alex tampak sangat tampan dengan baju tidur satin nya yang menampilkan dada nya yang bidang itu. Elica hanya menelan ludah nya sendiri.

"Kau tau, aku paling benci dengan orang yang melupakan janjinya. Kira-kira hukuman apa yang tepat untuk orang yang ingkar janji dan malah pergi dengan lelaki lain, sayang?" Ucap alex terdengar dingin. 

TBC

Aku usahain up nya tiap hari. Tapi mohin untuk Like, komentar dan follow ya guys🙏😁

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Alak Hita
menarik di ikuti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Selingkuhan Ayah Tiri   Chapter 44

    Elica POV.Entah sampai berapa lama aku akan bertahan. Disakiti oleh orang yang sama dalam waktu yang berulang-ulang. Sakit, adalah hal paling akrab dengan ku akhir-akhir ini, seperti luka yang basah dan selalu di beri garam saat aku bersuara.Kau, bukankah dulu pernah mengatakan mencintai ku. Ucapan mu bagaikan angin yang berhembus ke telinga ku, terdengar meyakinkan tetapi cepat berlaluJika memang takdir tidak mengizinkan ku bahagia, lalu mengapa aku selalu berikan rasa sakit oleh dia. Aku lelah, bagaikan pasir putih yang diterpa ombak laut, aku ingin menghilang. Terkadang aku berpikir, Kenapa Tuhan memberikan ku seorang malaikat kecil, yang kini berada di perutku. Aku bahkan tidak bisa menjaga diri ku, tetapi kenapa Tuhan menitipkan nya pada ku. Aku sungguh tidak mampu, maafkan aku."Kepala ku pusing sekali" aku membuka mata ku seraya memegangi kepala ku, dan tersadar jika semalam aku tertidur di samping ranjang dengan posisi terduduk.Aku ingat jika aku menangis sangat lama dan

  • Selingkuhan Ayah Tiri   Part 43

    Alex menghentikan laju mobil di depan sebuah gedung yang cukup tinggi. Pria itu membawa koper yang biasa dibawa untuk bekerja, dan kemungkinan didalam nya terdapat dokumen yang sangat penting.Berjalan menghampiri meja resepsionis yang menyambutnya dengan sapaan sopan. Setelah Alex mengatakan jika dirinya telah memiliki janji dengan sang pimpinan, si resepsionis tersebut pun mengantar Alex menuju ke ruangan yang bertuliskan "Direktur".Mengetuk pintu ruangan tersebut satu kali dan tidak lama terdengar suara dari dalam yang mengizinkan nya untuk masuk."Tuan Andrew" sapa Alex sesaat setelah membuka pintu dan masuk keruangan itu."Oh Alex, kau datang. Silahkan duduk" ujar Tuan Andrew yang tidak lain adalah ayah dari Bianca.Kedua orang tersebut memang sudah memiliki janji untuk melakukan kerja sama antar perusahaan. Tuan Andrew seorang pemilik Hotel berkelas di kota New York, yang meminta agar Alex bisa bekerja sama dengan perusahaan miliknya. Karena pria paruh baya itu sangat mengingi

  • Selingkuhan Ayah Tiri   Chapter 42

    Curang itu adalah salah satu cara dari permainan, yang terpenting adalah menang.Permainan ini sangat lah melelahkan. Bukan hanya diri ku tapi hati ku juga merasakan hal yang sama. Perasaan ku bagi mu seolah hanyalah sebuah tali, yang kadang kau tarik dan kadang kau ulur kembali.Jika kehadiran ku hanya untuk melihat sandiwara, harus nya kau juga bisa bersandiwara untuk tidak mengetahui keberadaan ku.********"apa?"Elica menggelengkan kepalanya tegas, tentu saja dia sangat menolak hal tersebut."Tidak. Dia anak ku Alex, kau tidak bisa mengambil nya."Alex terlihat berdiri dari duduknya. Pria itu menghampiri Elica yang kini terlihat berantakan dan lagi bekas air mata di pipi nya yang masih belum menghilangkan sempurna. Menggambarkan jika perempuan itu sedang panik."Aku akan memberi mu pilihan. Tinggalkan

  • Selingkuhan Ayah Tiri   Chapter 41

    "Elica..." Ucap Alex"Hm""Bisakah kedepan nya kita hidup bersama menjadi satu keluarga?"Keduanya saling bertatapan cukup lama, karena Elica juga tertegun dengan ucapan Alex baru saja.Elica lah yang memutuskan kontak mata dengan Alex, dia tersenyum seraya melihat kearah perut nya yang sudah besar itu.Dia mengelus perut nya sendiri dengan lembut, layaknya dia tengah menyentuh calon buah hati nya secara langsung."Kau sering mengatakan hal itu Alex, dan kau pasti tau jawabannya." Ujar Elica dengan tenang."Tapi kau tidak memberi ku kesempatan apapun Elica." Sahut AlexElica menatap lagi Alex dengan tatapan hangat. "Bukankah kita bisa mengasuh anak ini bersama-sama, tanpa harus ada pernikahan. Apakah itu bukan suatu kesempatan bagi mu?" Tanya Elica yang mulai serius."Tidak cukup

  • Selingkuhan Ayah Tiri   Chapter 40

    Jika kau menyakiti ku satu kali, maka aku akan mencari alasan seribu kali untuk memaafkan mu lagi. Namun jika kau nyaman dengan masa lalu kelam mu, maka aku akan memilih pergi dengan harapan kecil pada masa depan. Tapi satu hal yang harus kau ingat, saat aku pergi mungkin aku tidak akan pernah kembali untuk jatuh lagi pada kesalahan yang pernah ku perbuat.Kesalahan karena aku di pertemuan dengan mu, kesalahan karena aku memberikan semua dunia ku padamu, dan kesalahan karena aku mencintaimu.*****Terlihat mobil BMW berwarna hitam milik Alex memasuki pelataran rumah besar. Tidak lama pria itu keluar dari mobil tersebut dan membanting pintu mobil saat menutup nya kembali.Alex dengan ekspresi wajah dingin nya langsung masuk begitu saja ke dalam rumah.Dia terlihat berantakan karena masih menggunakan pakaian yang kemarin dia kenakan. Hanya saja yang kurang jaket yang di pakai nya tadi malam tida

  • Selingkuhan Ayah Tiri   Part 39

    Konten 18+Dibawah umur harap sadar diri. Dosa ditanggung sendiri.Bianca sangat kesal pada Alex yang terang-terangan mengusir nya dari rumah besar. Padahal tadinya Bianca merasa senang karena Alex tidak pulang bersama Elica, namun apa yang dia dengar dari mulut Alex membuat nya sangat Emosi."Aku tidak mau pergi. Aku akan membicarakan hal ini pada ayah ku, jadi kau tidak bisa mengusirku begitu saja Alex" pekik Bianca yang merasa tidak terima."Itu terserah pada mu. Yang jelas aku lah pemilik rumah ini jadi kau tidak bisa menentang apa yang aku ucapkan"Setelah mengatakan itu, Alex pun memilih pergi meninggalkan Bianca dan berjalan menuju kamarnya yang ada di atas. Bianca melihat punggung Alex yang mulai menghilang dengan tatapan tajam nya.Sejak awal tujuan nya kemari adalah ingin memiliki Alex. Ternyata benar kabar yang beredar jika Alex merupakan orang yang sulit di tak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status