Pada hari aku ketahuan bukanlah putri asli dari sebuah keluarga yang kaya raya, si anak asli menyerbu ke dalam rumah dan menusuk perutku beberapa kali hingga pada akhirnya aku tidak bisa memiliki anak sendiri. Tunanganku sangat marah, begitu pula dengan orang tuaku. Mereka dengan tegas menyatakan tidak akan mengakui anak itu sebagai putri kandung mereka. Untuk menghiburku, tunanganku melamarku secepatnya. Orang tuaku juga menulis surat pernyataan pemutusan hubungan keluarga supaya aku bisa segera sembuh dari cederaku. Kemudian, mereka mengatakan bahwa putri yang tidak mereka akui itu melarikan diri ke luar negeri dan menerima karma dengan dijual ke Myano Utara. Aku percaya pada informasi itu. Enam tahun setelah aku menikah, aku justru melihat putri yang tidak diakui dan seharusnya sedang hidup menderita di Myano Utara itu. Dia sedang bersandar di pelukan suamiku dengan perutnya yang membuncit sambil mendesah. "Kalau saja enam tahun lalu aku nggak marah dan melakukan kesalahan seperti itu, kamu juga nggak perlu menikahi Sisilia." "Untung saja kamu dan orang tuaku memihak padaku. Kalau nggak, aku pasti sudah dipenjara gara-gara si pembohong itu. Dia pasti nggak menyangka aku selama ini hidup di bawah radarnya dan sedang mengandung anakmu." "Begitu anak ini lahir, kamu tinggal cari alasan untuk mengadopsinya dan jadikan putri palsu itu menjadi pengasuh buatku selamanya." "Terima kasih atas kerja kerasmu selama ini, Anton." Sorot tatapan penuh kasih sayang dari putri yang seharusnya tidak diakui itu membuat tunanganku, Anton Raksa, tersipu. "Jangan bilang begitu. Hanya dengan aku menikahinya, kamu baru bisa menjalani hidup tanpa rasa bersalah." "Asalkan kamu senang, semua yang kulakukan itu sepadan." Ternyata suami yang kukira benar-benar mencintaiku itu membohongiku selama ini. Orang tuaku juga membohongiku demi melindungi putri kandung mereka. Baiklah, aku tidak menginginkan mereka lagi!
View MoreAnton yang begitu Adinda rindukan itu justru sedang berdiri di luar rumahku saat ini.Setelah meninggalkan rumah itu, aku datang menemui orang tua kandungku karena berniat mengucapkan selamat tinggal.Anton pernah bilang bahwa orang tua kandungku tidak menyukaiku. Bagi mereka, bagaimana mungkin putri kandung yang tidak pernah mereka temui sejak kecil bisa mengalahkan putri yang mereka besarkan?Setelah Adinda menghilang, mereka pasti makin membenciku.Selama ini, aku selalu mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku sudah salah. Aku tak perlu iri pada Adinda. Orang tuaku juga menyayangiku.Ternyata, semua itu hanya mimpi. Saat aku bangun, ternyata aku kembali ke titik awal.Akan tetapi, pada pertemuan pertama kami, ibu kandungku justru langsung berlari menghampiriku sambil menangis dan memelukku erat-erat.Ibu kandungku dilema karena aku tidak kunjung pulang, tetapi juga takut aku pulang karena aku merasa tersiksa di luar sana.Baru saat itulah aku menyadari bahwa keluarga kandungku begi
Bahkan Anton pun terdiam.Dialah yang mencetuskan ide agar Adinda lolos dari kejahatan. Selama masa magang, Anton menilai Adinda sebagai pribadi yang sangat baik dan menyenangkan.Gadis seperti itu pasti terdorong oleh situasi yang sulit sehingga akhirnya melakukan hal seperti itu. Karena menyukai Adinda, Anton bersedia membereskan kekacauan yang Adinda timbulkan.Ternyata enam tahun setelah itu, Adinda malah membuat masalah dan berbicara tanpa tahu malu.Kalau itu aku, aku pasti tidak akan berbuat seperti ini.Anton pun refleks teringat kebaikanku dan ekspresinya menjadi makin tidak sabar."Adinda, nggak ada seorang pun di keluarga ini yang berutang budi padamu. Enam tahun yang lalu, orang tuamu dan aku sudah membereskan masalah yang kamu buat. Enam tahun setelahnya, jangan pikir kamu bisa menghindar begitu saja. Begitu aku menemukan Sisilia, kamu memohonlah padanya. Kalau dia ternyata nggak mau memaafkanmu, aku juga nggak akan peduli dengan semua ini."Setelah itu, Anton pergi sambil
"Wah, ternyata Keluarga Abdi benar-benar nggak tahu malu, ya. Tapi, nggak masalah. Aku sudah merekam semua ucapanmu barusan. Kalau sampai Sisilia kenapa-kenapa, kamulah yang akan dicurigai polisi terlebih dulu!"Tetangga itu menyingsingkan lengan bajunya dan menunjukkan ponselnya."Pak Beni nggak mungkin mencegatku, 'kan? Untung saja aku sudah bersiap. Aku sedang siaran langsung sekarang, jadi Pak Beni pasti paham, 'kan?"Semua komentar memuji tetanggaku sangat cerdik. Ayah mengepalkan tangannya dan memperhatikan tetangga itu berjalan pergi dengan ekspresi muram.Setelah pintu tertutup, dia pun meninju Anton. "Jawab, apa-apaan ini! Ke mana Sisilia pergi? Lalu, dari mana foto-foto ini berasal? Bukankah sudah kubilang jangan mengekspos Adinda kecuali kamu sudah 100% yakin? Apa kamu sebegitu cintanya padanya?"Sebagian besar foto yang bocor adalah foto Anton dan Adinda. Orang tuaku sama sekali tidak menduga bahwa Adinda-lah yang membocorkannya."Tanya saja pada putri kesayangan kalian itu
Anton benar-benar terkejut dengan perkataan si tetangga sampai langsung lupa tentang kepergianku dan pikirannya menjadi kosong."Dari mana kamu mendengar soal itu?"Ibulah yang pertama bereaksi. Dia langsung mencengkeram kerah si tetangga dan bertanya dengan panik.Ayah sendiri hanya diam, tetapi ekspresinya terlihat jelas kebingungan.Mereka pikir sudah menjaga rahasia dengan sangat baik, terutama orang tuaku yang mengawasiku 24 jam sehari dan akan langsung meneleponku begitu aku menghilang."Ada apa ini?"Setelah berpikir dengan saksama, Ayah pun menatap Anton dengan sorot mendalam."Kamu menyesal? Kamu memberi tahu yang sebenarnya pada Sisilia?"Hanya ini satu-satunya kemungkinan yang terpikirkan oleh Ayah."Ayah, Ibu, Adinda saja baru hamil. Mana mungkin aku melakukan hal seperti itu?"Anton pun tersadar dari keterkejutannya. Dia melirik tetangganya dan sekilas melihat ponsel si tetangga. Ponsel itu berisi gosip terbaru, beserta foto-fotonya dengan Adinda."Gawat, Pak Anton!"Belum
Sementara itu, Anton tenggelam dalam kegembiraan menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya. Adinda dengan gembira meraih tangan Anton dan mengelus perutnya."Anton, apa kamu merasakannya? Ini anak kita. Dia akan segera lahir. Kapan aku bisa pulang? Aku sudah bersembunyi selama bertahun-tahun. Aku benar-benar ingin pulang dan tinggal bersamamu.""Aku juga ingin berbakti kepada orang tuaku."Air mata pun menggenangi pelupuk mata Adinda. Ibu segera berbalik dan memeluknya, ekspresinya terlihat sangat sedih. "Tunggulah sebentar lagi. Dengan kepribadian Sisilia, asalkan dibujuk, dia pasti akan melepaskan rasa bencinya. Nanti, kamu tinggal bilang kabur dari Myano Utara setelah hidup menderita di sana selama enam tahun ini. Dia pasti nggak akan mempermasalahkannya.""Ibumu ada benarnya."Begitu mendengar penolakan itu, Adinda refleks menggenggam tangannya dan mendengkus dengan dingin."Ayah, Ibu, aku ini putri kandung kalian dan sekarang aku sedang mengandung cucu kalian. Bukti dari tahun it
Aku merasa begitu mual dan jijik dengan kata-kata "sayang" yang Anton ucapkan."Kalau aku nggak mau?"Pria di depanku seenaknya saja memutuskan untuk menggugurkan anakku. Tiba-tiba, aku berpikir bahwa menjadi tidak subur adalah sebuah keberuntungan. Setidaknya, anakku tidak akan lahir dalam keluarga setoksik ini."Sayang ….""Aku bohong." Sebelum Anton sempat bicara, aku tersenyum dan membenamkan kepalaku di dadanya. "Dokter bilang aku nggak bisa punya anak. Terima kasih, Sayang, sudah mendampingiku selama ini."Terima kasih juga untuk semua yang telah kamu lakukan kepadaku.Akhir pekan pun tiba dengan cepat. Anton bangun pagi-pagi sekali dan dia mencium wajahku, lalu segera memasak tiga jenis lauk dan sup. Kemudian, dia berbisik kepadaku."Sisil, aku pergi ya sama Ayah dan Ibu. Jaga dirimu baik-baik di rumah. Kabari aku ya kalau ada apa-apa."Aku mengiakan dan membuka ponselku sambil meneteskan air mata.Adinda sudah ada di lantai bawah. Aku menerima fotonya jauh sebelum Anton bangun.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments