Share

Bab 5

Author: Atonim
Aku merasa begitu mual dan jijik dengan kata-kata "sayang" yang Anton ucapkan.

"Kalau aku nggak mau?"

Pria di depanku seenaknya saja memutuskan untuk menggugurkan anakku. Tiba-tiba, aku berpikir bahwa menjadi tidak subur adalah sebuah keberuntungan. Setidaknya, anakku tidak akan lahir dalam keluarga setoksik ini.

"Sayang …."

"Aku bohong." Sebelum Anton sempat bicara, aku tersenyum dan membenamkan kepalaku di dadanya. "Dokter bilang aku nggak bisa punya anak. Terima kasih, Sayang, sudah mendampingiku selama ini."

Terima kasih juga untuk semua yang telah kamu lakukan kepadaku.

Akhir pekan pun tiba dengan cepat. Anton bangun pagi-pagi sekali dan dia mencium wajahku, lalu segera memasak tiga jenis lauk dan sup. Kemudian, dia berbisik kepadaku.

"Sisil, aku pergi ya sama Ayah dan Ibu. Jaga dirimu baik-baik di rumah. Kabari aku ya kalau ada apa-apa."

Aku mengiakan dan membuka ponselku sambil meneteskan air mata.

Adinda sudah ada di lantai bawah. Aku menerima fotonya jauh sebelum Anton bangun.

Adinda memberitahuku dengan bangga sambil duduk di dalam mobil.

[Sisilia, memangnya kenapa kalau kamu jadi istrinya? Akulah yang akan melahirkan anaknya. Kamu jangan naif dan berpikir bahwa mereka benar-benar pergi ke vila untuk merindukanku. Aku sudah tinggal di sana selama bertahun-tahun. Hari ini adalah hari aku kontrol kehamilan.]

[Padahal aku hanya bilang dengan santai kalau aku ingin ditemani kontrol dengan seluruh keluarga. Ayah, Ibu dan Anton langsung setuju.]

[Sama seperti enam tahun lalu, aku hanya perlu pura-pura menangis dan orang tuaku langsung mengorbankanmu demi melindungiku. Hidupmu benar-benar konyol.]

Adinda mengirimkan pesan itu bersama dengan sejumlah foto selama enam tahun terakhir. Foto-foto itu menunjukkan bagaimana Anton selalu meluangkan waktu untuk bepergian bersama Adinda, bahkan terkadang dia juga mengajak orang tuaku agar mereka berempat bisa berjalan-jalan.

Sedangkan aku, si bodoh, malah merasa bangga dengan barang-barang kecil yang kubawa pulang.

Aku benar-benar merasa putus asa. Setelah menutup antarmuka obrolan, aku membeli tiket pesawat untuk besok.

Dengan sifat pemarah Adinda, dia tidak akan membiarkan mereka kembali malam ini. Aku juga bisa menggunakan waktu yang tersisa untuk meninggalkan tempat ini.

Siang hari itu, aku melahap makananku dengan cepat dan mulai menyusun bukti-bukti. Aku harus berterima kasih kepada Adinda. Seandainya dia tidak kehilangan kesabaran, aku tidak akan punya begitu banyak kartu truf.

Ini ibarat ada yang mengirimkan bantal di saat sedang mengantuk. Dengan semua bukti ini, aku bisa membuat Anton meninggalkan rumah tanpa apa-apa dan benar-benar membongkar kedok mereka sebelum pergi.

Ketika semuanya selesai, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Seperti dugaanku, Anton tidak berencana pulang. Dia melakukan panggilan video denganku. Meskipun aku tidak bisa melihat latar belakang dengan jelas karena kamera yang buram, aku bisa merasakan dengan jelas Adinda ada di samping Anton.

Namun, aku tidak mengatakan apa-apa. Aku hanya tersenyum dan berjanji untuk menjaga diriku baik-baik.

Keesokan harinya, aku bangun pagi-pagi sekali dan melihat ada banyak orang datang ke rumahku. Mereka adalah tim dekorasi yang kupanggil. Aku meminta mereka untuk membongkar semua barang yang tidak bisa dibawa pulang.

Mengenai barang-barang kecil itu, aku juga melihatnya di Instagram Adinda. Barangku jelas-jelas hadiah.

Jika orang lain tidak menginginkannya, tentu saja aku juga tidak menginginkannya.

Dua jam kemudian, tim dekorasi pergi dengan banyak hasil rampasan. Aku mengeluarkan foto-foto yang diambil selama bertahun-tahun dan membakar semuanya dengan korek api.

Alarm kebakaran pun berbunyi, sedangkan aku keluar sambil membawa koperku.

Ini hadiah terakhir yang kuberikan untuk Anton. Saat dia pulang, aku sudah tidak ada di kota ini lagi.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Selingkuhannya Hamil   Bab 10

    Anton yang begitu Adinda rindukan itu justru sedang berdiri di luar rumahku saat ini.Setelah meninggalkan rumah itu, aku datang menemui orang tua kandungku karena berniat mengucapkan selamat tinggal.Anton pernah bilang bahwa orang tua kandungku tidak menyukaiku. Bagi mereka, bagaimana mungkin putri kandung yang tidak pernah mereka temui sejak kecil bisa mengalahkan putri yang mereka besarkan?Setelah Adinda menghilang, mereka pasti makin membenciku.Selama ini, aku selalu mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku sudah salah. Aku tak perlu iri pada Adinda. Orang tuaku juga menyayangiku.Ternyata, semua itu hanya mimpi. Saat aku bangun, ternyata aku kembali ke titik awal.Akan tetapi, pada pertemuan pertama kami, ibu kandungku justru langsung berlari menghampiriku sambil menangis dan memelukku erat-erat.Ibu kandungku dilema karena aku tidak kunjung pulang, tetapi juga takut aku pulang karena aku merasa tersiksa di luar sana.Baru saat itulah aku menyadari bahwa keluarga kandungku begi

  • Selingkuhannya Hamil   Bab 9

    Bahkan Anton pun terdiam.Dialah yang mencetuskan ide agar Adinda lolos dari kejahatan. Selama masa magang, Anton menilai Adinda sebagai pribadi yang sangat baik dan menyenangkan.Gadis seperti itu pasti terdorong oleh situasi yang sulit sehingga akhirnya melakukan hal seperti itu. Karena menyukai Adinda, Anton bersedia membereskan kekacauan yang Adinda timbulkan.Ternyata enam tahun setelah itu, Adinda malah membuat masalah dan berbicara tanpa tahu malu.Kalau itu aku, aku pasti tidak akan berbuat seperti ini.Anton pun refleks teringat kebaikanku dan ekspresinya menjadi makin tidak sabar."Adinda, nggak ada seorang pun di keluarga ini yang berutang budi padamu. Enam tahun yang lalu, orang tuamu dan aku sudah membereskan masalah yang kamu buat. Enam tahun setelahnya, jangan pikir kamu bisa menghindar begitu saja. Begitu aku menemukan Sisilia, kamu memohonlah padanya. Kalau dia ternyata nggak mau memaafkanmu, aku juga nggak akan peduli dengan semua ini."Setelah itu, Anton pergi sambil

  • Selingkuhannya Hamil   Bab 8

    "Wah, ternyata Keluarga Abdi benar-benar nggak tahu malu, ya. Tapi, nggak masalah. Aku sudah merekam semua ucapanmu barusan. Kalau sampai Sisilia kenapa-kenapa, kamulah yang akan dicurigai polisi terlebih dulu!"Tetangga itu menyingsingkan lengan bajunya dan menunjukkan ponselnya."Pak Beni nggak mungkin mencegatku, 'kan? Untung saja aku sudah bersiap. Aku sedang siaran langsung sekarang, jadi Pak Beni pasti paham, 'kan?"Semua komentar memuji tetanggaku sangat cerdik. Ayah mengepalkan tangannya dan memperhatikan tetangga itu berjalan pergi dengan ekspresi muram.Setelah pintu tertutup, dia pun meninju Anton. "Jawab, apa-apaan ini! Ke mana Sisilia pergi? Lalu, dari mana foto-foto ini berasal? Bukankah sudah kubilang jangan mengekspos Adinda kecuali kamu sudah 100% yakin? Apa kamu sebegitu cintanya padanya?"Sebagian besar foto yang bocor adalah foto Anton dan Adinda. Orang tuaku sama sekali tidak menduga bahwa Adinda-lah yang membocorkannya."Tanya saja pada putri kesayangan kalian itu

  • Selingkuhannya Hamil   Bab 7

    Anton benar-benar terkejut dengan perkataan si tetangga sampai langsung lupa tentang kepergianku dan pikirannya menjadi kosong."Dari mana kamu mendengar soal itu?"Ibulah yang pertama bereaksi. Dia langsung mencengkeram kerah si tetangga dan bertanya dengan panik.Ayah sendiri hanya diam, tetapi ekspresinya terlihat jelas kebingungan.Mereka pikir sudah menjaga rahasia dengan sangat baik, terutama orang tuaku yang mengawasiku 24 jam sehari dan akan langsung meneleponku begitu aku menghilang."Ada apa ini?"Setelah berpikir dengan saksama, Ayah pun menatap Anton dengan sorot mendalam."Kamu menyesal? Kamu memberi tahu yang sebenarnya pada Sisilia?"Hanya ini satu-satunya kemungkinan yang terpikirkan oleh Ayah."Ayah, Ibu, Adinda saja baru hamil. Mana mungkin aku melakukan hal seperti itu?"Anton pun tersadar dari keterkejutannya. Dia melirik tetangganya dan sekilas melihat ponsel si tetangga. Ponsel itu berisi gosip terbaru, beserta foto-fotonya dengan Adinda."Gawat, Pak Anton!"Belum

  • Selingkuhannya Hamil   Bab 6

    Sementara itu, Anton tenggelam dalam kegembiraan menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya. Adinda dengan gembira meraih tangan Anton dan mengelus perutnya."Anton, apa kamu merasakannya? Ini anak kita. Dia akan segera lahir. Kapan aku bisa pulang? Aku sudah bersembunyi selama bertahun-tahun. Aku benar-benar ingin pulang dan tinggal bersamamu.""Aku juga ingin berbakti kepada orang tuaku."Air mata pun menggenangi pelupuk mata Adinda. Ibu segera berbalik dan memeluknya, ekspresinya terlihat sangat sedih. "Tunggulah sebentar lagi. Dengan kepribadian Sisilia, asalkan dibujuk, dia pasti akan melepaskan rasa bencinya. Nanti, kamu tinggal bilang kabur dari Myano Utara setelah hidup menderita di sana selama enam tahun ini. Dia pasti nggak akan mempermasalahkannya.""Ibumu ada benarnya."Begitu mendengar penolakan itu, Adinda refleks menggenggam tangannya dan mendengkus dengan dingin."Ayah, Ibu, aku ini putri kandung kalian dan sekarang aku sedang mengandung cucu kalian. Bukti dari tahun it

  • Selingkuhannya Hamil   Bab 5

    Aku merasa begitu mual dan jijik dengan kata-kata "sayang" yang Anton ucapkan."Kalau aku nggak mau?"Pria di depanku seenaknya saja memutuskan untuk menggugurkan anakku. Tiba-tiba, aku berpikir bahwa menjadi tidak subur adalah sebuah keberuntungan. Setidaknya, anakku tidak akan lahir dalam keluarga setoksik ini."Sayang ….""Aku bohong." Sebelum Anton sempat bicara, aku tersenyum dan membenamkan kepalaku di dadanya. "Dokter bilang aku nggak bisa punya anak. Terima kasih, Sayang, sudah mendampingiku selama ini."Terima kasih juga untuk semua yang telah kamu lakukan kepadaku.Akhir pekan pun tiba dengan cepat. Anton bangun pagi-pagi sekali dan dia mencium wajahku, lalu segera memasak tiga jenis lauk dan sup. Kemudian, dia berbisik kepadaku."Sisil, aku pergi ya sama Ayah dan Ibu. Jaga dirimu baik-baik di rumah. Kabari aku ya kalau ada apa-apa."Aku mengiakan dan membuka ponselku sambil meneteskan air mata.Adinda sudah ada di lantai bawah. Aku menerima fotonya jauh sebelum Anton bangun.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status