Share

Bab 21

Author: Verlita
last update Last Updated: 2025-11-08 20:53:39

Hendra menautkan kedua tangannya gugup. Ia sedang menunggu Amri di kantor pusat. Amri, dialah orang yang Hendra tahu sebagai pemilik Astana Corp. Meski sebenarnya hanyalah orang kepercayaan Surya.

Beberapa menit kemudian, Amri datang dengan gagahnya. Raut wajahnya datar, dan itulah yang membuat Hendra semakin tegang. Lelaki itu segera berdiri untuk menyambut Amri dengan sopan.

“Duduk, Hendra Pratama.”

Habis sudah, Amri telah menyebut nama lengkapnya. Singkat, datar, dan tentunya menjadi pertanda buruk. Lelaki itu menunduk, menunggu Amri mengatakan sesuatu kepadanya.

“Kamu tahu apa yang menyebabkan saya memanggil kamu kesini?”

“I-iy…Tidak. Tidak pak…”

Amri terkekeh, terlihat jelas kalau Hendra gugup. Sampai-sampai menjawab pertanyaan sesederhana itu dengan jawaban yang tidak jelas.

“Seorang direktur utama, menjawab pertanyaan seperti itu? Kamu tidak mempunyai pendirian Hendra.”

“Maaf pak.” Hendra menunduk dalam.

Bruk!

Amri menyerahkan sebuah berkas kepada Hendra. Tidak dibanting
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Selingkuhmu Menjadi Awal Kemenanganku   Bab 25

    Saat jam istirahat, Hendra langsung keluar dari area kantor untuk menemui Kalina. Bahkan lelaki itu tidak berniat untuk makan siang terlebih dahulu. Didalam pikirannya, pasti Kalina ingin makan siang bersama. Namun, raut wajah Hendra seketika menggelap saat Tamara berjalan menyalipnya. Wanita itu bahkan tidak meliriknya sama sekali. “Tamara.” Panggilnya pelan. Kaki jenjang wanita itu berhenti lalu menoleh untuk melihat siapa yang memanggil namanya. Tamara menyunggingkan senyum remeh, bukan karena Hendra yang memanggilnya tanpa embel-embel bu atau semacamnya. Tapi karena Hendra masih memiliki niat untuk berinteraksi dengannya. “Ya? Kenapa Hen? Ada yang ingin kamu sampaikan kepada saya?” tanya Tamara dengan postur tubuh sangat formal. “Tidak, aku hanya tahu tentang perceraian kita.”“Oh itu, tenang saja. Semuanya sudah selesai, kita hanya perlu menunggu sidang pertama. Tapi saran saya…kamu tidak perlu membuat drama agar persidangan cepat selesai. Dengan begitu kamu bisa cepat-cepat

  • Selingkuhmu Menjadi Awal Kemenanganku   Bab 24

    Ruang rapat di Astana Corp sangat sunyi, hanya terdengar suara detik jarum jam. Padahal di dalam ruangan itu terdapat para komisaris. Hendra pun ada disana, ia duduk dihadapan komisaris dengan wajah tegang. Ketua komisaris, Harry, membuka berkas-berkas yang ada di depannya. Amri menunjuk Harry untuk membacakan apa saja yang tertulis disana secara ringkas. Sedangkan Amri sendiri, menyandarkan tubuhnya dengan tatapan tegas. “Saudara Hendra, dalam rapat ini kami akan menyampaikan keputusan akhir terkait pelanggaran kode etik yang telah anda lakukan. Meskipun anda sendiri pasti sudah mengetahui apa keputusan itu.” Suara Harry menggema. “Kami telah melakukan investigasi internal, dan semua bukti-bukti juga sudah kami terima. Oleh karena itu, jabatan anda sebagai direktur utama akan dicabut pada hari ini.”Hendra hanya bisa terdiam, napasnya tertahan selama beberapa detik. Ada sebuah rasa sesak dan marah yang ia rasakan. “Dan untuk tetap menjaga citra perusahaan…anda akan tetap bekerja,

  • Selingkuhmu Menjadi Awal Kemenanganku   Bab 23

    Kalina berjalan dengan membawa banyak paperbag ditangannya. Ditengah keterpurukan Hendra, wanita itu masih bisa shopping, makan enak, dan menikmati seperti tidak memiliki masalah apapun. Sayangnya, Kalina belum mengetahui kalau Hendra sudah lepas jabatan. “Huh! Ini taksi online pada kemana sih? Kenapa orderanku dicancel terus?”Kalina menekan ponselnya geram, sudah 5 kali ia mencari taksi online, dan 5 kali itulah ia selalu ditolak. Karena lelah berdiri, Kalina pun memilih berjalan sembari mencoba taksi lain. “Aduhhh sial sekali aku, sudah mobilku tidak segera dikembalikan sama si Shinta. Sekarang malah tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Mas Hendra juga susah dihubungi, kemana sih dia?”Kalina mengibaskan rambutnya kesal, saat menoleh ke kanan, wanita itu mengernyit saat melihat seorang pria berbadan besar sedang memainkan ponsel. “Perasaan tadi disana tidak ada orang, apa dia ngikutin aku ya? Rasanya juga seperti ada yang membuntutiku sejak dari mall.” Gumamnya lirih. Pria i

  • Selingkuhmu Menjadi Awal Kemenanganku   Bab 22

    “Sial! Sial! Sial! Aku tidak mau ini semua! ARGHHH!”“Ssttt! Pak Hendra kenapa sih itu?” bisik salah satu orang divisi yang melintas di depan ruang direktur. “Frustasi mungkin, jabatannya kan terjun bebas. Bayangin saja Shel, dari direktur utama jadi OB. Apa nggak shock tuh mentalnya.”“Serius lo? Jangan bohong! Kalau kabar ini hoax, karir lo bisa hancur loh.”“Dih nggak percaya, lo tunggu saja besok. Kalau benar…lo harus traktir gue selama seminggu.”“Okelah, gue terima!”“Tapi ingat! Kabar ini jangan sampai kedengeran sama orang luar. Semua anak-anak harus diberitahu. Kalau nggak, bukan cuma perusahaan ini yang kena imbasnya. Tapi kita juga, bayangin kalau kena PHK massal. Mau kerja dimana lagi kita?”“Aman, anak-anak lain juga pasti pada paham.”Desas-desus tentang penurunan jabatan Hendra, menyebar luas ke seluruh divisi. Awalnya, ada seseorang yang tak sengaja mendengar Hendra mengumpat setelah kembali dari kantor pusat. Akhirnya orang itu memberitahu temannya sampai berakhir me

  • Selingkuhmu Menjadi Awal Kemenanganku   Bab 21

    Hendra menautkan kedua tangannya gugup. Ia sedang menunggu Amri di kantor pusat. Amri, dialah orang yang Hendra tahu sebagai pemilik Astana Corp. Meski sebenarnya hanyalah orang kepercayaan Surya. Beberapa menit kemudian, Amri datang dengan gagahnya. Raut wajahnya datar, dan itulah yang membuat Hendra semakin tegang. Lelaki itu segera berdiri untuk menyambut Amri dengan sopan. “Duduk, Hendra Pratama.”Habis sudah, Amri telah menyebut nama lengkapnya. Singkat, datar, dan tentunya menjadi pertanda buruk. Lelaki itu menunduk, menunggu Amri mengatakan sesuatu kepadanya. “Kamu tahu apa yang menyebabkan saya memanggil kamu kesini?” “I-iy…Tidak. Tidak pak…”Amri terkekeh, terlihat jelas kalau Hendra gugup. Sampai-sampai menjawab pertanyaan sesederhana itu dengan jawaban yang tidak jelas. “Seorang direktur utama, menjawab pertanyaan seperti itu? Kamu tidak mempunyai pendirian Hendra.”“Maaf pak.” Hendra menunduk dalam. Bruk! Amri menyerahkan sebuah berkas kepada Hendra. Tidak dibanting

  • Selingkuhmu Menjadi Awal Kemenanganku   Bab 20

    Siang itu juga setelah jam istirahat, Tamara bergegas pergi ke pengadilan agama. Langkah untuk bercerai tidak semudah itu, sehingga ia tak mau menunda-nunda waktu lebih lama lagi. “Tamara, kamu yakin mau pergi ke pengadilan agama?” Hendra menarik tangan Tamara yang hendak menuju parkiran. “Ck! Jelas iya. Buat apa aku harus ragu?” Tamara melepas cekalan tangan itu dengan kasar. Hendra menarik napasnya dalam. “Kalau kamu yang mengurusnya, itu berarti semua biaya ditanggung oleh kamu. Aku tidak akan membantu sepeser pun.” Seringainya. “Ya ampun, jangan khawatir begitu dong Hen. Aku tidak semiskin itu, uangku banyak.” Wanita itu tertawa kecil, tawa yang membuat Hendra insecure sebagai lelaki. “MAS!” pekikan manja terdengar dari seberang. Dua insan itu menoleh, mereka melihat Kalina berjalan berlenggak-lenggok. Wanita itu langsung merangkul lengan Hendra. Sangat terlihat mesra, tapi bagi Tamara, hal itu sangatlah menjijikan. “Benar-benar tidak tahu malu.” Cibir Tamara di dalam hati.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status