Share

Perasaan Bersalah

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-10 08:10:40

Rain membawa Sydney pergi dari apartemennya. Tidak tahu ke mana. Tapi yang jelas jauh dari sana.

“Han, kamu udah makan? Kita makan dulu ya, aku laper nih.” Rain mengusap perut dengan sebelah tangan untuk menguatkan pernyataannya.

”Aku udah kenyang, aku nggak mau makan. Lagian kamu dari tadi kenapa sih ngomongnya muter-muter?”

”Muter-muter gimana, Han?”

“Kamu nggak jawab pertanyaan aku, malah ngelantur ke mana-mana. Aku cuma pengen klarifikasi dari kamu. Yang dibilang cewek halu tadi nggak bener kan? Dia bohong kan? Lagian kenapa dia bisa ada di apartemen kamu? Dia jadi pembantu di sana? Disuruh bunda kamu lagi?”

Rain berdeham menjernihkan tenggorokannya yang keruh. Sementara matanya aktif mencari tempat bicara yang tepat dengan Sydney.

”Bae, ngomong dong, jangan diam aja!” Sydney yang tidak sabar mengguncang-guncang lengan Rain agar segera bicara. Membuat lelaki itu menepi di pinggir jalan.

“Ngapain kita di sini?” tanya Sydney sambil menganalisa situasi di sekitarnya.

“Katanya mau ngo
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
virna putri
Jahat banget km Rain.. ucapan adl doa.. nunggu saat itu kejadian km pasti nyesel, nangis darah.. awas loh kamu ntr dibikin bucin ke lady sama othor nya.. dan lady nya ngibrit wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Tolong Sisakan Sedikit Saja Harga Diriku

    “Sama-sama apa maksud lo?” tantang Rain agar Ale menyelesaikan ucapannya dan tidak membuat gantung. Meski ia tahu persis pasti hal tersebut semacam hinaan atau ledekan untuknya.”Udahlah, Rain, gue capek debat. Nggak ada gunanya juga. Sekarang mending lo pergi dari sini, gue ada meeting bentar lagi.” Ale pikir lebih baik ia mengalah saja karena ia tahu berdebat dengan Rain hanya akan buang-buang energi.“Gue belum selesai ngomong sama lo, njing,” tukas Rain tidak terima. “Lo tadi mau menghina gue kan? Lo sebutin aja sekarang.”Ale memandang lurus pada Rain yang menantangnya. Ia tahu jika menyebutkan apa yang akan ia sampaikan Rain pasti akan meledak. ”Kenapa diem lo? Bilang ke gue sekarang. Gue pengen denger.”Ale melebarkan lengkungan bibirnya. Rain boleh saja emosi dan kecewa. Tapi Rain mungkin tidak akan tahu bahwa Ale jauh lebih kecewa atas apa yang terjadi padanya. Selain merasa dijebak, Ale juga merasa bersalah pada Zee. Tidur dengan Alana bagi Ale merupakan sebuah bentuk pengk

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Babak Belur

    “Apa, Pa?” Kali ini Rain benar-benar terkejut. Matanya yang tadi redup kini terbuka sempurna. Ia turun dari ranjangnya dan berdiri kebingungan. “Maksud Papa apa?” ”Temen kamu yang baik itu sudah menghamili tante kamu. Apa masih belum ngerti juga?” Rasya berteriak dari seberang benua sana.“Masa sih, Pa?” Rain seperti orang linglung begitu mendapat berita mengejutkan ditambah lagi dengan nyawanya yang belum terkumpul.“Masa sih kamu bilang? Maksudnya kamu nggak percaya sama Papa? Kamu mau bilang Papa yang bohong? Begitu, Rain?””Bukan, Pa, bukan begitu. Tenang ya, Pa, sabar, jangan marah-marah. Iya, iya, aku percaya sama Papa.”Rasya mematikan telepon sebelum Rain sempat bertanya bagaimana kronologinya.Rain kembali ke kasur sambil mengembuskan napas. Ia masih bingung pada apa yang terjadi. Hampir mustahil jika Ale meniduri Alana sampai hamil. Sahabat sebaik Ale?Ale yang setia kawan, yang solidaritasnya tinggi. Ale yang setiap berbicara tuturnya selalu sopan dan lemah lembut. Ale yan

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Pria Penabur Benih

    Sudah sekian menit berlalu…Malam di rumah itu terasa sangat mencekam. Hujan deras yang turun di luar menguarkan atmosfir tidak menyenangkan.Sudah sejak tadi Kiran terus memaksa agar Alana mengatakan siapa laki-laki yang telah menghamilinya. Kiran telah menggunakan berbagai cara. Mulai dari cara paling halus, halus, hingga setengah halus.Akan tetapi sekeras apa pun Kiran mencoba agar Alana bersuara maka sekuat itu pula Alana bertahan untuk menyembunyikan jati diri pria penabur benih. Alana menggunakan air matanya sebagai senjata.”Masalah ini nggak akan selesai kalau kamu terus nangis kayak gini, Na. Mama nggak akan marah, yang penting kamu jujur.”Alih-alih akan diam isak Alana bertambah kencang.“Aku nggak tau, Ma, aku nggak tau…”Alana tak berhenti menangis dan kini membelakangi Kiran sambil menutup mukanya dengan bantal.Sadar usahanya hanya sia-sia, Kiran memutuskan untuk meninggalkan kamar Alana. Ia kembali ke kamarnya sendiri.Kiran tidak menemukan Rasya di kamar. Ternyata su

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Menjadi Kenyataan

    "Aku lagi nggak mau ngomong apa-apa sama dia, Ma, suruh dia pulang aja deh. Lagian tuh orang sinting kali ya baru kenal beberapa bulan udah ngajak nikah." Alana tetap menolak meski sudah Kiran nasihati."Jangan negatif thinking dulu, Na, Mama pikir dia orangnya baik. Jarang-jarang lho laki-laki gentle kayak dia selain papa kamu."Mau tidak mau Alana tersenyum karena Kiran menyebut-nyebut Rasya."Coba deh kamu bayangkan, jauh-jauh ke sini hanya untuk datang dan melamar kamu. Jakarta dan Amsterdam tuh nggak dekat, Na.""Emang nggak, tapi kan ada pesawat." Alana terus berkilah dan mendebat apa pun yang dikatakan Kiran.Kiran lalu terdiam. Kehilangan kata-kata untuk membujuk putri bungsunya itu. Diamatinya wajah Alana lebih lekat sembari menerka apa isi hatinya. Kenapa Alana sangat antipati pada Romy? Apa Alana sudah punya seseorang? Atau setidaknya menyimpan seseorang di dalam hatinya?"Jujur sama Mama, kenapa kamu nggak suka sama Romy? Apa kurangnya dia?" tatap Kiran menyelidik."Ya ka

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Nggak Pake Lama

    “Jangan main-main, Romy,” ucap Alana.“Saya nggak main-main. Kalau ternyata tinggal di sini lebih membahagiakan dari pada di Indonesia saya akan pilih tinggal di sini.” Romy meyakinkan dengan mukanya yang bersungguh-sungguh.”Kamu ada-ada saja,” balas Alana tak percaya. Namun kemudian ia mulai khawatir ketika raut serius lelaki di hadapannya tidak juga berubah setelah beberapa menit. Jangan-jangan Romy adalah tipe pria nekat yang akan melakukan apa saja.”Nggak percaya? Saya bisa buktikan semua ke kamu.” Romy berkata seolah tahu jika Alana meragukan niatnya.”Pekerjaan kamu kan di Indonesia.”“Pekerjaan saya sifatnya fleksibel, saya bisa kerja di mana saja,” ucap laki-laki itu penuh percaya diri.“Kamu mungkin bisa kerja di mana saja, tapi di sini izinnya susah, nggak semudah itu.” Setiap kali Romy bicara maka setiap itulah Alana akan mematahkannya.Tapi Romy tidak patah arang. Tak peduli Alana menghalangi dengan alasan apa pun, ia tidak akan pernah mundur.“Tapi saya pikir tidak lebi

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Mengejar Cinta Ke Amsterdam

    Tiga bulan sudah Alana berada di Amsterdam. Sedikit demi sedikit ia mulai lagi menata hatinya. Pelan dan perlahan Alana melupakan Ale dan segala luka yang ditorehkan laki-laki itu padanya.Alana juga sudah membuka diri untuk berkomunikasi. Tapi hanya sebatas pada keluarga dekatnya saja seperti Kanayya, Rain dan Lady. Alana sudah tahu mengenai musibah yang menimpa Lady. Ia ikut prihatin mendengarnya. Yang bisa dilakukannya adalah memberi Lady semangat dan mendoakan agar secepatnya dipercayakan untuk hamil lagi. Dan tentang Sydney yang sudah melahirkan, Alana juga mengetahuinya dari Kanayya. Hingga sejauh ini mereka masih merahasiakannya dari Rasya dan Kiran.Untuk mengisi hari-harinya Alana sudah mulai bekerja. Bukan di perusahaan yang terikat dengan waktu dan peraturan tertentu. Akan tetapi Alana membuka jasa konsultan sendiri. Dan sejauh ini ia menikmatinya. Pelan-pelan pikirannya pun mulai teralihkan, terutama dari laki-laki itu.***P

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status