Share

Rumah Sakit

~Kamu akan selau istimewa di depan orang yang benar-benar mencintaimu.~

           🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

David dan Aisyah sampai di parkiran rumah sakit. David lebih dahulu keluar, bergegas mengambil kursi roda yang ada tak jauh dari parkiran, selanjutnya mendorong ke dekat mobil.

Asiyah membuka pintu mobil, matanya melotot melihat apa yang ia lihat. "Maaf, Pak, kursi rodanya buat apa?"

"Buat dimakan," jawab David ketus.

Kening Aisyah mengerut.

"Sudah tau kakimu sakit. Ya, pasti buat kamu duduk atau kamu memang ketagihan digendong saya?"

"Mana ada! Lagian saya bisa jalan, kok, Pak!" Aisyah kesal.

"Ya sudah, coba jalan sampai ke dekat IGD. Saya mau liat." David menyingkirkan kursi roda itu ke samping, membiarkan Aisyah menginjakkan kaki ke bawah. 

Baru saja berdiri, jerit kesakitan terdengar dari bibir mungil Aisyah. Ia merasakan sakit pada bagian dengkulnya.

David menggelengkan kepala. Ia mengarahkan kursi roda tepat di belakang Aisyah, lalu berkata, "Makanya, jangan keras kepala jadi perempuan! Repot sendiri jadinya."

Dengan terpaksa Aisyah menuruti keinginan David. Ia mendaratkan bokongnya ke kursi roda, duduk manis sembari didorong David menuju IGD.

Singkat cerita, Aisyah sudah mendapatkan perawatan medis. Luka dikakinya sudah diberikan perban dan juga obat untuk mencergah terjadinya infeksi.

Merasa tidak enak, Aisyah meminta David untuk berangkat kerja lebih dahulu. Ia bisa memesan layanan ojek online. Namun, lagi-lagi bibir David mengucapkan hal yang tak terduga.

"Saya bisa menunggu kamu sampai selesai," ujarnya.

Aisyah kehabisan kata-kata. Ia memilih menyerah dan ikut kembali dengan David di mobil. Keduanya menutup mulut masing-masing. Berharap saat tiba di tempat kerja, tak ada orang yang melihat mereka berangkat bersama. Jika iya, sudah pasti Aisyah akan menjadi bahan incaran para karyawan wanita yang mengagumi ketampanan David.

"Rumahmu di mana?" tanya David tiba-tiba.

Pertanyaan David berhasil membuat Aisyah meliriknya sekilas.

"Jangan berpikir macam-macam. Saya cuman mau tau. Kalau nanti pas pulang kerja masih sakit, biar saya antar sampai rumah," sambung David.

Dahi Aisyah kembali berkerut. "Tidak perlu, Pak."

David tidak menanggapi lagi. Mobilnya pun sudah sampai di parkiran. Aisyah ragu untuk keluar. Ia masih diam ketika David sudah melepas sabuk pengaman.

"Kenapa diam? Apa kamu betah tinggal di mobil Saya?" tanya David.

Aisyah heran kenapa setiap pertanyaan yang terlontar dai David selalu membuat kesal. Apa dia pikir, jika Aisyah nyaman dekat-dekat dengannya.

"Maaf, ya, Pak, kalau boleh milih. Saya justru enggak mau duduk di mobil, Bapak!" tegas Aisyah yang kesal.

"Kenapa? Mobil saya bersih dan wangi."

"Mobilnya memang wangi dan bersih, tapi yang punyanya menyebalkan!" Aisyah membuka sabuk pengaman, keluar mobil, dan berjalan tertatih-tatih menuju kantor. 

David menyusul, ia berjalan sedikit cepat sembari membawa tas ransel milik Aisyah yang tertinggal. 

"Tunggu!" cegah David. 

Aisyah berhenti. Ia mengembuskan napas kasar. Kekesalannya belum hilang sama sekali. David menghampiri Aisyah, posisinya berada di belakang wanita berhijab itu.

"Maaf, Pak, saya enggak mau jadi bahan gosipan karyawan perempuan kalau dekat-dekat sama, Pak David," kata Aisyah.

Call canter di sini memang rata-rata wanita. Maka dari itu, ketika mereka mendapatkan atas laki-laki tampan dan mapan. Sudah pasti akan menjadi incaran. Ini tidak heran. Bukankah sesuatu yang indah itu selalu menarik perhatian?

David tertawa kecil. Ia ancungi jempol untuk tingkat percaya diri Aisyah. Ia berjalan dua langkah ke depan, menyejajarkan dirinya dengan Aisyah. Tangannya menyodorkan tas ransel yang tertinggal di mobil sambil berkata, "Saya juga tidak mau dekat-dekat dengan wanita konyol dan keras kepala sepertimu. Ini ranselmu bukan? Padahal niat saya baik untuk mengembalikkan ransel. Tapi, tingkat kepercayaanmu buat saya tertawa."

Aisyah malu. Ia menggigit bibir bawahnya sembari mengambil alih ransel dari tangan David.

"Jangan lupa obati luka di kakimu." David melangkah meninggalkan Aisyah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status