Share

Menemani Tidur

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-17 23:45:03

Rania mematung sejenak di pelukan Lucas. Jantungnya masih berdebar kencang karena ia tidak bisa melihat apa pun. Ia tidak berharap Lucas memeluknya, tapi entah mengapa ada kelegaan luar biasa berada di pelukan Lucas.

Untung saja mati lampunya bukan saat pria itu sudah pulang.

"Lucas ...," lirih Rania sambil menenangkan dirinya di pelukan pria itu.

Lucas sendiri masih memeluk Rania sambil menatap sekelilingnya. Gelap. Gelap sekali, matanya belum menyesuaikan pandangan dalam kegelapan.

"Apa di sini sering mati lampu, Rania?" tanya Lucas dengan nada yang benar-benar cemas, tidak mau melepaskan Rania sama sekali dari pelukannya.

"Hmm, tidak, selama aku di sini belum pernah mati lampu. Lihatlah di luar, bahkan lampu jalan juga mati dan tidak ada cahaya dari tetangga, berarti semuanya mati," sahut Rania yang perlahan melepaskan diri dari Lucas.

"Ini tidak aman untukmu, Rania. Bagaimana kalau saat mati lampu tidak ada Sissy? Kau sendirian."

"Aku sudah biasa sendirian."

"Tapi tidak da
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Deela Purnama Aditya
entah hanya perasaanku apa gmn aq merasa lucas rania makin kesini makin hambar, semoga author bisa memberikan bumbu2 penyedapnya ya,,
goodnovel comment avatar
Siti Nurlaili
nangis baca pov lucas🥹
goodnovel comment avatar
Mira Kurnia
ooohhh sweet aku bacanya .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Bertanggung Jawab Atas Mereka

    Lucas mencari Rania ke Royal Palace siang itu. Ia berpikir untuk mengajak wanita itu makan siang. Sissy bercerita kalau Rania sangat ingin makan mie ayam tadi pagi, tapi depot mie ayamnya baru buka di siang hari. Karena itu, Lucas ingin mengajaknya segera karena ngidam itu harus segera dituruti. Lucas tidak akan membiarkan Rania dan kedua anaknya kelaparan. Lucas pun baru masuk ke parkiran Royal Palace saat ia melihat sebuah mobil mewah diparkir di parkiran VIP. Dengan cepat, ia mengenali mobil itu sebagai mobil Camilla. "Apa yang Ibu lakukan di sini?" Lucas terdiam sejenak, sebelum jantungnya memacu kencang. Lucas adalah anak yang paling mirip dengan Camilla, bukan hanya gayanya, tapi sikapnya, dan juga pemikirannya. Mengingat apa yang pernah Camilla lakukan pada Rania di pesta waktu itu, bukan tidak mungkin ibunya mencari Rania lagi. Lucas pun langsung berlari masuk ke lobby untuk mencari Rania dan saat mengetahui bahwa Rania sedang menemui tamu di ruang VIP restoran, emosi Luc

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Pergi dari Hidupnya

    Beberapa hari ini, Camilla benar-benar tidak fokus melakukan apa pun. Ia terus memantau pergerakan Lucas dan usaha anaknya itu mendekati Rania. Sekalipun ia mengusir anaknya untuk memberi pelajaran, tapi bukan berarti ia tidak peduli lagi pada anaknya itu. Anaknya tetap akan menjadi penerus keluarga, dan seorang penerus harus diluruskan ke jalan yang benar. Namun, karena Camilla tidak bisa bicara dengan anaknya itu, maka ia memilih bicara dengan Rania saja. Dan di sinilah dirinya, duduk di ruang VIP restoran Royal Palace hanya untuk menemui seorang chef di sana yaitu Rania. Rania sendiri masih mematung menatap Camilla. Jantungnya berdebar tidak karuan, dan mendadak ia mual saat tatapannya bertemu dengan tatapan dingin Camilla di sana. Sekuat tenaga, ia menahan rasa mualnya, ia tidak mau terlihat tidak sopan. Ia menelan salivanya dan berusaha sebisa mungkin untuk tetap tenang. "Hmm, s-selamat siang, Bu. Anda mencariku?" sapa Rania begitu ia tiba di hadapan Camilla. Camilla menat

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Tamu Untuknya

    "Eh, mengapa begitu gelap? Ini mati listrik?" Sissy dan Surya akhirnya tiba di rumah malam itu dan mereka terkejut mendapati rumah dan sekitarnya yang begitu gelap. "Astaga, mengapa Rania tidak memberitahu kalau mati listrik," seru Sissy yang buru-buru masuk ke rumah. Tapi ia segera teringat. "Oh, atau tadi Rania meneleponku karena ingin memberitahu ini? Astaga, aku jadi merasa bersalah." "Rania! Rania!" panggil Sissy begitu sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling yang sangat gelap. "Pak Lucas!" panggil Surya juga, tapi tidak ada jawaban. "Di mana mereka?" Sissy pun membuka pintu kamar dan ia langsung terkejut melihat dua sosok yang sedang berpelukan di ranjang. "Astaga, P-Pak Lucas dan Rania ...." Tepat saat itu, mendadak listrik menyala dan cahaya yang menyilaukan langsung membuat mereka memejamkan matanya kaget.Lucas dan Rania yang merasa silau pun langsung mengernyit dalam tidur mereka. Perlahan Lucas membuka matanya, tapi ia refleks langsung melindungi wajah Rania den

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Menemani Tidur

    Rania mematung sejenak di pelukan Lucas. Jantungnya masih berdebar kencang karena ia tidak bisa melihat apa pun. Ia tidak berharap Lucas memeluknya, tapi entah mengapa ada kelegaan luar biasa berada di pelukan Lucas. Untung saja mati lampunya bukan saat pria itu sudah pulang. "Lucas ...," lirih Rania sambil menenangkan dirinya di pelukan pria itu. Lucas sendiri masih memeluk Rania sambil menatap sekelilingnya. Gelap. Gelap sekali, matanya belum menyesuaikan pandangan dalam kegelapan. "Apa di sini sering mati lampu, Rania?" tanya Lucas dengan nada yang benar-benar cemas, tidak mau melepaskan Rania sama sekali dari pelukannya. "Hmm, tidak, selama aku di sini belum pernah mati lampu. Lihatlah di luar, bahkan lampu jalan juga mati dan tidak ada cahaya dari tetangga, berarti semuanya mati," sahut Rania yang perlahan melepaskan diri dari Lucas. "Ini tidak aman untukmu, Rania. Bagaimana kalau saat mati lampu tidak ada Sissy? Kau sendirian." "Aku sudah biasa sendirian." "Tapi tidak da

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Memeluknya Dalam Kegelapan

    "Apa itu enak? Hanya ada apel di kulkas. Surya, pergilah membeli buah jeruk dan pir, beli alpukat juga dan pisang, itu bagus untuk ...." Lucas hampir keceplosan lagi. "Untuk kesehatan." Surya menelan saliva. Lucas terlalu berbahaya. Bosnya yang biasanya tenang dan dingin, ternyata sama sekali tidak bisa menyimpan rahasia. Rania sendiri yang masih mengunyah apelnya pun menggeleng. "Tidak perlu beli lagi, apel saja sudah cukup." "Tapi kau butuh banyak buah, buah-buahan bagus untuk kesehatan. Belilah yang banyak, Surya!" "Tidak usah, Lucas! Tidak perlu banyak buah, lagipula kau baru diusir, kau harus menghemat kan?" Hati Lucas menghangat lagi mendengarnya. Di saat seperti ini, Rania masih memikirkan dirinya yang baru diusir. "Aku masih punya uang untuk membeli buah, Rania. Surya!" panggil Lucas lagi. "Baik, Pak. Aku akan pergi membeli buah," sahut Surya dengan tatapan matanya yang tidak biasa. Kedua kelopak matanya terangkat seolah memberi kode pada Lucas agar tidak membocorkan ra

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Makin Perhatian

    Lucas masih mematung mendengar ucapan Surya yang sangat mengejutkan."R-Rania hamil? Rania hamil anakku?" lirih Lucas, sungguh ia tidak pernah membayangkan akan punya anak. "Itu ... Anda dan Rania tidur bersama saat dia mabuk karena ulah Bu Camilla, Anda ingat kan?" Lucas kembali terdiam. Ya, tentu saja ia ingat, malam yang membuatnya tidak ragu lagi mendapatkan wanitanya kembali. Perasaan Lucas campur aduk. Ini mengejutkan dan ia belum tahu harus bereaksi seperti apa. Tapi satu yang pasti, ia harus menemui Rania. "Aku harus bicara dengannya sekarang." Lucas baru akan melangkah, tapi Surya sudah begitu panik. "Eh, tunggu, Pak!" seru Surya yang langsung berlari ke depan Lucas, menutup jalan keluarnya. "Minggir, Surya! Apa-apaan kau?" "Tunggu! Tunggu! Jangan bicara apa-apa dulu pada Rania!" "Apa maksudmu?" "Tenang dulu dan Anda harus pura-pura tidak tahu tentang ini, Pak." "Dia hamil anakku, mengapa aku harus pura-pura tidak tahu?" "Karena dia meminta Sissy merahasiakannya."

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status