Beranda / Rumah Tangga / Sentuhan Panas Bos Suamiku / Menginginkannya di Ranjang

Share

Menginginkannya di Ranjang

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-20 11:16:39

Rania membeku mendengar pertanyaan Lucas. Ia merinding karena merasa sedang dilecehkan sekarang. 

"A-apa maksudnya, Pak? Harga apa? Maaf, Pak, aku tidak menjual diri! Permisi!" tegas Rania yang langsung bangkit berdiri lalu berlari kabur dari sana. 

"Astaga! Rania, tunggu! Eh, maafkan aku, Bos! Maafkan aku!" seru Elvan sungkan, sebelum ia menyusul istrinya keluar. 

Sementara Lucas hanya diam di tempatnya tanpa berniat mengejar sama sekali. Ia hanya memicingkan mata menatap pintu yang sudah tertutup itu. Namun, rasa tertarik di hatinya makin menjadi-jadi. 

Setibanya di rumah, Elvan yang kesal pada istrinya pun langsung melampiaskan amarahnya. 

"Kau itu kenapa sih, Rania? Mengapa kau tidak bisa melakukan apa pun dengan benar? Menuangkan wine tidak bisa, berdiri juga oleng, lalu mengapa kau harus duduk tegak tidak bergerak seperti patung sepanjang acara? Kau itu sedang bekerja, Rania!" 

Tatapan Rania goyah mendengar bentakan suaminya. 

"Aku tidak terbiasa dengan hak tinggi, Elvan. Dan aku juga tidak tahu harus melakukan apa tadi," sahut Rania terbata. 

"Tidak tahu harus melakukan apa? Aku sudah bilang padamu, layani bosku! Tawari dia wine! Pijat dia atau apa pun! Hanya sebatas itu saja kau keberatan! Dan berani sekali kau menjawab tidak menjual diri tadi! Jangan kurang ajar pada bosku!" 

"Lalu aku harus bagaimana, Elvan? Dia terang-terangan melecehkan aku dengan bertanya berapa hargaku semalam!" 

"Melecehkan? Apanya yang melecehkan? Jangan sok suci! Bahkan dia menyentuhmu saja tidak!" 

"Tapi dia bertanya ...." 

"Itu bukan apa-apa! Kau lihat wanita yang diberi tips di dadanya tadi? Kalau uangnya sebanyak itu, kau juga harus memberikan dadamu! Itu tidak masalah!" 

"Elvan!" Rania ikut membentak suaminya saking kesalnya. 

"Kau berani membentakku! Kau ...." 

Elvan sudah mengangkat tangannya ingin menampar Rania, tapi mendadak ponselnya berbunyi dan sebuah pesan masuk. 

Ekspresi Elvan yang tadinya penuh amarah pun menjadi berbinar-binar melihat notifikasi transferan dari asisten Lucas untuk bayaran LC sekaligus tipsnya. Para wanita lain langsung menerima tipsnya, sedangkan Rania tidak berani menerimanya tadi dan meminta asisten Lucas mengirimkannya langsung pada Elvan. 

"Uangnya sudah masuk! Uangnya sudah masuk! Haha, bayaran LC dan tipsnya! Syukurlah bosku tidak mempermasalahkan apa pun! Haha, ini sudah sebanyak gaji bulananku!" 

Mendadak Elvan terus tertawa dan melupakan amarahnya. 

"Kau lihat kan, Rania? Sudah kubilang kita bisa dapat banyak uang! Aku senang sekali! Ah, tapi ini bajuku, sana cuci dulu!" seru Elvan yang langsung membuka kemejanya dan melemparnya pada Rania. 

Sontak Rania menangkap kemeja Elvan sambil menatap punggung suaminya yang langsung masuk ke kamar tanpa mempedulikan dirinya lagi. 

Kedua bahu Rania pun langsung lemas. Ia sudah berusaha patuh dan berperan menjadi LC, tapi bukannya sikap lembut yang ia dapatkan, malah amarah. 

Padahal sejak tadi Rania kedinginan dengan gaun tanpa lengannya, ia juga begitu tegang. Ia ingin dipeluk suaminya atau hanya sekedar belaian sayang. 

Bukannya ia kegenitan, tapi Rania adalah wanita dewasa normal yang juga punya kebutuhan untuk disentuh, apalagi melihat para wanita LC tadi bermesraan dengan para pria itu. 

Namun, suaminya lebih menyayangi uangnya. Rania sampai tidak ingat lagi kapan terakhir ia disentuh oleh suaminya, kapan terakhir mereka berhubungan? Elvan selalu pulang larut malam karena kelelahan bekerja dan sering tertidur di sofa. 

Sebagai istri, Rania hanya bisa terus berusaha berbakti pada suaminya, walaupun sudah lama nafkah itu tidak pernah cukup lagi, nafkah materi, maupun nafkah batin. 

Pagi harinya, teriakan Elvan terdengar begitu keras saat Rania masih berkutat di dapur. 

"Rania, mana bajuku? Cepat, aku sudah terlambat!" 

Rania yang mendengarnya pun segera menghampiri suaminya itu.

"Sebentar! Ini kemejanya." Rania menatap suaminya yang langsung mengancingkan kemejanya itu. "Aku sudah memasak, ayo sarapan dulu, Elvan!" 

"Ck, aku tidak punya waktu makan masakanmu yang hambar itu. Aku makan di kantor saja!" sahut Elvan menyakitkan. 

Tanpa mengatakan apa pun lagi, Elvan segera melesat pergi. Rania berdiri mematung, menatap pintu yang sudah tertutup dengan rasa sepi dan kecewa. 

"Untuk apa aku masak kalau tidak ada yang makan," lirih Rania yang berakhir dengan sarapan sendirian, seperti biasanya. 

Terkadang ia merasa tidak diinginkan oleh suaminya itu. Namun, ia tidak tahu kalau dirinya diinginkan oleh pria yang lain. 

Lucas baru saja tiba di gedung perusahaannya Skyline Properties dan ia langsung memanggil Elvan pagi itu. 

"Selamat pagi, Bos. Anda memanggilku?" 

Lucas mengangguk. "Wanita yang kemarin itu, aku menginginkannya lagi, Elvan," sahut Lucas tanpa basa-basi. Lucas tidak bisa tidur semalaman memikirkan LC-nya yang terlihat polos, kaku, tapi membuatnya tertarik itu. 

"Wanita ... wanita yang mana ini, Bos?" tanya Elvan ragu.  

"LC-ku kemarin." 

Tatapan Elvan langsung berbinar-binar mendengarnya. 

"Ah, apa Anda membutuhkan LC lagi? Dia bisa menemani Anda kapan saja, Bos" seru Elvan yang langsung membayangkan berapa gepokan uang yang akan ia dapat kalau Rania terus menjadi LC untuk Elvan. 

Namun, binar di mata Elvan pun seketika menghilang mendengar ucapan Lucas selanjutnya. 

"Bukan LC, tapi aku menginginkannya di ranjangku."

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
CitraAurora
Kira-kira diberikan ga ya istrinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Di Belakang Pintunya

    Lucas pasti sudah gila saat akhirnya ia mencium Rania. Ini sama sekali bukan rencananya, tapi lagi-lagi ia tidak tahan. Berdua dengan wanita itu, melihat Rania-nya berubah menjadi wanita barbar, dan melihat bibir itu terus mengaum melawannya, membuat hasrat Lucas tidak bisa dikendalikan lagi. Dan Lucas tidak menyesal saat akhirnya ia bisa merasakan bibir itu lagi, bibir lembut yang sangat ia rindukan, bibir yang selalu menjadi candunya. Lucas memagutnya dengan kasar pada awalnya, tapi begitu merasakan kelembutan bibir itu yang masih sama, perlahan Lucas mulai melembut dan berganti dengan hasrat yang membara. Rania sendiri membeku saat bibir Lucas menyentuh bibirnya lagi. Hembusan napas pria itu menerpa kulitnya, membuat tubuhnya meremang. Untuk sesaat, Rania tidak tahu harus melakukan apa. Ia juga merindukan rasa itu, ciuman Lucas yang selalu lembut padanya. Namun, ia tahu ini bukan waktunya bernostalgia karena Lucas, sang big boss, alih-alih sedang merindukannya, malah sedang m

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Merasakan Bibirnya Lagi

    "Cari tahu di mana kamarnya dan dengan siapa dia tidur sekamar, Surya!" Lucas tahu tidak seharusnya ia melakukan ini, tapi Lucas tidak bisa menahan dirinya. Begitu Rania pergi dari restoran, Lucas pun langsung meminta Surya mencari tahu kamar Rania. Dan tidak butuh waktu lama bagi Surya untuk mengetahuinya. "Ini nomor kamarnya dan dia sendirian, Pak." Lucas mengangguk dan segera berpamitan pada semua orang di sana. "Maaf semua, aku lupa kalau ada conference yang harus kulakukan lebih awal, jadi silakan lanjutkan acaranya. Aku pergi dulu!" pamit Lucas. Raynard sendiri mengangkat tangannya, memberi kode singkat, tapi Lucas menatapnya datar. Entah mengapa, mendadak ia merasa marah pada adiknya itu, padahal selama ini Lucas paling menyayangi Raynard. Raynard sampai mengerjapkan mata melihat sikap kakaknya itu, seolah tidak mengenalnya. "Ada apa dengannya?" gumam Raynard yang tetap santai, tidak ambil pusing dengan sikap kakaknya itu. Tanpa mempedulikan yang lain, Lucas pun langsun

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Tamu yang Tidak Diharapkan

    Sepanjang acara makan malam berlangsung, Rania tidak berpindah dari sisi Raynard. Ia duduk sedikit lebih dekat daripada biasanya, seolah membutuhkan perisai. Rania berlindung di samping tubuh Raynard yang besar untuk menutupi garis pandang Lucas.Tapi itu tidak berhasil.Rania sudah berusaha untuk acuh, tapi rasanya seolah ia bisa merasakan tatapan Lucas di setiap gerakannya. Raynard sendiri terus tertawa, begitu menikmati kedekatannya dengan Rania. Wajah itu jauh lebih cantik saat dilihat dari dekat. Beberapa kali rambut Rania jatuh ke depan saat wanita itu menunduk untuk makan dan tangan Raynard gatal sekali untuk menyingkirkannya. Untungnya, ia bisa menahan diri dengan baik. Namun, wanita itu terus bergerak gelisah dan beberapa kali mengembuskan napas panjangnya. Entah apa yang membuatnya tidak nyaman. "Kau baik-baik saja, Rania?" bisik Raynard dengan suara yang lebih pelan. Alunan musik di restoran itu membuat suara pelan Raynard tidak akan terdengar oleh orang di sekitar mere

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Tidak Mengenalnya

    Rania pernah berharap seumur hidupnya agar jangan dipertemukan lagi dengan Lucas.Mungkin, perasaannya memang tidak akan hilang semudah itu, tapi Rania akan mencobanya dan waktu akan menyembuhkan segalanya. Rania pun baru saja menata ulang hidupnya, dan ia tidak menyangka ia akan menemui batu besar yang menggoyahkan seperti ini. Lucas Mahendra. Pria itu berdiri tepat di hadapannya sekarang dengan kondisi yang sangat berbeda. Masih tetap tampan, gagah, dingin, dan mendebarkan. Napas Rania benar-benar tertahan di sana. Sementara Lucas sendiri mendadak membeku, bahunya menegang, tatapannya goyah. Untuk beberapa saat, seolah suara angin pantai menghilang, suara tamu meredup, dan hanya ada dirinya serta Rania berhadapan di sana. Ini bukan halusinasi kan? Demi Tuhan, Lucas setuju berlibur ke Bali dengan tujuan untuk melupakan Rania, tapi keputusannya malah membawanya ke hadapan wanita itu. Debar jantung Lucas memacu kencang, bukan hanya karena pertemuan mengejutkan ini, tapi karena w

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Pertemuan Mengejutkan

    Begitu pesawat mulai stabil di udara, perlahan Rania mulai tenang. Napasnya masih tersengal dan jantungnya memacu kencang, tapi perlahan Rania membuka matanya. Dengan cepat, ia menyadari kalau yang digenggamnya bukan sandaran lengan, tapi benar-benar lengan seseorang. Bahkan bukan sekadar menggenggam, tapi kuku-kukunya menancap di lengan Raynard di sana. Rania langsung menarik tangannya sambil menahan napas."Astaga, maafkan aku, Chef! Aku tidak sadar, aku benar-benar tegang barusan." Raynard menunduk melihat lengannya, menemukan empat bekas goresan tipis kuku Rania, tapi alih-alih marah, ia malah tertawa, tawa pelan yang hangat dan sama sekali tidak tersinggung."Haha, santai saja, Rania. Tidak apa, aku masih hidup," sahutnya sambil mengangkat alis. "Malah sejujurnya, aku lebih takut kalau kau pingsan."Rania menggigit bibirnya sejenak saking malunya, sebelum akhirnya ia tertawa. "Ini memalukan sekali, Chef. Tapi aku tidak akan pingsan." Raynard tergelak santai. "Baguslah kalau b

  • Sentuhan Panas Bos Suamiku   Kuku yang Menancap

    "Ah, Lucas ...." Desahan Rania terdengar begitu seksi saat Lucas terus menyiksa bagian bawah tubuhnya. Setiap bagian dalam diri Rania selalu menjadi candunya, membuat hasrat Lucas mengentak tidak terkendali. Wanita itu menjambak rambut Lucas dan menekan kepalanya makin ke dalam, sebelum akhirnya wanita itu mengejang dan mendapatkan pelepasannya. "Aku menginginkanmu sekarang, Rania!" seru Lucas yang langsung mengentak kemejanya terlepas.Tanpa menunggu lama, Lucas menyatukan tubuh mereka. Nikmat sekali. Bagaikan mendapat oase di tengah gurun pasir, dahaga Lucas langsung teredakan. Lucas menggerakkan tubuhnya makin cepat sampai desahan Rania makin keras juga, hingga saat Lucas merasa dirinya hampir sampai. "Rania ...," geram Lucas, yang entah bagaimana mendadak tersentak ke alam sadarnya dan membuka matanya nyalang. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah langit-langit kamarnya. Lucas sempat mematung sejenak, sebelum kesadarannya benar-benar pulih. Buru-buru Lucas menyentuh ran

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status