Share

PART 43

Sesampainya di rumah, Radit melihat Nagita dan ibu mertuanya, Bu Ratri, menyambutnya di pintu, dan Noni langsung menyongsongnya di halaman. Tubuh mungil sang buah hati langsung digendong dan diciumnya dengan perasaan gemes. Bi Ipah membawa masuk semua tas plastik yang berisi belanjaan.

“Ibu sudah pulang?” tanya Radit pa Bu Ratri, seolah-olah mengabaikan Nagita.

“Sudah dari tadi, Dit. Papamu juga baru saja pulang,” sahut Bu Ratri.

“Oh,” ucap Radit sembari berjalan ke dalam ruang keluarga dan menyandarkan tubuhnya di sofa. “Pasti acara reuniannya ramai, dong?” lanjut Radit, pura-pura bertanya.

“Ya nggak. Kakeknya Noni hanya mengajak Ibu untuk makan berdua saja sambil mengobrol-ngobrol ringan gitu. Ya, sekedar untuk mengenang masa lalu, Dit.”

“Iya, Bu, syukurlah.” Jujur sekali ibu mertuaku ini, batin Radit. Lalu bertanya pada Noni, “Trus putrinya Papa yang cantik ini sudah minum obatnya?”

“Sudah dong, Papa.”

“Duh, putri Papa, sudah cantik pi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status