Share

bab 5

Penulis: Author Rina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-07 17:31:28

Bab 5 Pelakor Mati Kutu

Herman yang hendak beristirahat karena badannya masih gatal dan perih. Akhirnya harus pergi ke kantor karena ada telepon penting dari kantor yang mengabarkan bahwa ada masalah di kantornya.

"Kamu harus segera datang di kantor ada masalah penting di sini. Kalau kamu nggak datang bos akan pecat kamu!" itulah yang dikatakan manager sekaligus teman dekatnya. Sehingga mau tak mau dia harus pergi ke kantor sekarang juga.

Sementara Melly yang mendapatkan izin untuk pergi. Apalagi dengan membawa kartu ATM milik suaminya. Tidak melepaskan kesempatan itu. Segera dia menelpon teman-temannya untuk bertemu di mall.

"Hai gank kalian ada di mana ini?" tanya Melly dengan menggunakan telp grup. Melly memiliki grup yang isinya adalah sahabatnya yang jumlahnya sekitar tiga sampai empat orang

"Gue lagi nabung," jawab salah seorang temannya. Nabung adalah istilah untuk BAB.

"Ah Jir banget sih Lo. Jorok,"jawab Melly isambil ngakak.

"Ya kan gue jujur. Daripada gue bilang pergi ke Hawaii nggak taunya gue ada di toilet," jawab teman Melly yang membuat Melly dan teman yang lain ngakak.

"Nyindir gue lo," bantah teman Melly yang lain.

"Ya gue sih nggak nyindir tapi kalau ada yang tersindir ya itu artinya tepat sasaran," jawab teman Melly yang tadi.

Melly dan temannya yang lain ngakak karena teman mereka yang itu memang lucu anaknya. Selalu menjadi penghibur di antara mereka.

"Nggak usah ada acara sindir menyindir! Nggak usah ada acara menabung, Pokoknya lo berdua siap-siap ntar gue jemput di kosan kalian," ucap Melly dengan nada riang. Dia berencana akan mentraktir dua temannya serta menunjukkan kepada mereka bahwa sekarang ini dia telah memiliki seorang suami yang tajir dan kaya raya, sesuai dengan impian mereka.

"Idih, kalau mau traktir ya traktir aja Jangan larang gue menabung dong. Gimana ceritanya orang nabung dilarang, bisa sakit gue," bantah sahabat Melly yang tadi yang bernama Mira.

"Ya udah terserah lo deh. Pokoknya beberapa menit lagi gue samperin lo berdua ke kosan. Pokoknya semua harus siap ya," ucap Melly.

"Lu bakal traktir gua apa kagak, ogah gua kalau nggak ditraktir," jawab teman Melly yang lain yang bernama Sita.

"Beres, ntar gue beliin lipstik lo satu-satu, mayan buat modal nyamperin om-om."

Taksi terus melaju dan sampailah Melly ke kosan teman-temannya yang tadi.

_________

"Loh mana si Mira?" tanya Melly kepada Sita yang kini berjalan ke arahnya.

"Masih dandan dia, katanya lumayan nanti kalau di mall dapat om-om tajir. Siapa yang mengikuti jejak lo katanya,"jawab Sita.

"Ouh gak bisa, lo berdua mimpinya kejauhan kalau pingin menikah sama laki-laki seperti laki gue. Dia tajir Beb, gajinya aja puluhan juta. Mesti kedukun dulu baru dapat suami seperti samping suami gue," ucap Melly bangga.

"Ah terserah lo deh. Pokoknya hari ini gua dapat traktiran dari lo, lipstik dengan bedak tambah lagi cream biar gue tambah cantik. Lagi ngecer Bos toko gue," jawab Sita.

"Lo lihat dulu itu Bos beneran atau bukan. Nanti mentang-mentang dia pakai baju rapi lu pikir dia Bos eh nggak taunya tukang sampah. Jangan sampai lo salah sasaran, harus diselidiki dulu seperti gue nih," Melly mengipas wajahnya," dapat laki-laki tampan terus kaya. Ya walaupun cuman istri kedua Tapi nggak masalah nyatanya sekarang gue dapat atm-nya." Melly memamerkan kedua ATM milik Herman kepada dua sahabatnya.

"wih keren lo. Dapat dukun dari mana lo bisa nundukin hati suami lo," komen Mira yang baru datang. Di antara mereka bertiga sepertinya Mira yang paling cantik. Gadis itu memiliki wajah yang tirus dengan mata yang indah kulitnya juga terlihat bersih.

"Idih gak zaman keles main dukun buat nundukin hati pasangan sekarang zamannya skin care beib. Tinggal lo beli aja skin care yang bagus terus lo pakai setiap hari habis itu ada kinclong deh. Lelaki zaman sekarang pasti akan tunduk sama kita selagi kita itu terlihat cantik. Satu lagi bonusnya harus pinter-pinter melayaninya. Buat dia ketagihan sama kita." Melly mengedipkan matanya.

"Iya deh lo emang paling jago di antara kami. Lo paling pinter mancingnya dapat ikan kakap melulu," komen Mira.

"Oh iya dong, gue Kalau dapatnya teri seperti kalian, gue ogah."

Mira dan Sita hanya mencebikkan bibirnya, bukannya tidak tahu kalau Melly diam-diam pergi ke dukun untuk menundukkan hati Herman guna menguasai hartanya. Tapi mereka enggan berdebat yang terpenting mereka mendapatkan bagian.

"Pokoknya nanti gue minta belikan bedak dan skin care yang mahal. Nggak mau gue kalau kamu belikan skin care yang abal-abal, bagus kita nggak usah kenal," ucap Mira.

"Nah betul itu. Anggap saja ini sebagai bonus karena kita selama ini selalu dukung lo," kata Mira menimpali.

"Tenang, pokoknya kalian berdua tenang aja. Di ATM ini isinya banyak karena suami gue itu gajinya banyak. Dia minta duit sama istri tuanya aja waktu itu 30 juta langsung ditransfer jadi artinya ini isinya banyak. Jangan samakan dong sama pacar-pacar kalian yang kere yang cuma tukang ojek sama bos tukang gas itu." Melly tersenyum mengejek sementara kedua temannya hanya mencebikkan bibir.

_____________

"Makan dulu yuk gue laper nih," ajak Mira ketika sampai di mall.

"Iya nih kita makan bakso dulu yuk," timpal Sita.

"Sorry ya istri manajer kok makanya bakso. Nanti kita makan sushi sama steamboat tapi sekarang kita belanja dulu. Ok." Melly tersenyum pada sahabatnya.

"Ya udah tapi nanti belikan kami tas juga ya."

"Beres lo minta apa aja pasti gue beliin.Kali ini gue traktir lo."

Sita dan Mira pun tampak bersemangat lalu mereka bertiga pun segera masuk ke dalam mall serta berbelanja sesuai dengan keinginan mereka. Melly segera mengambil tas dan segala perlengkapan lainnya Begitu juga dengan teman-temannya. Tangan mereka kanan kiri penuh dengan belanjaan.

"Eh Melly emangnya suami lo nggak marah lo traktir kita-kita?"tanya Mira dan Sita ketika jalan menuju ke kasir.

"Enggak lah mana berani suami gue sama gue. Dia itu tunduk tahu sama gue."

"Wih keren emang teman gue ini," ucap Sita membuat Melly tersenyum bangga.

Mereka segera meletakkan barang belanjaannya di atas meja kasir.

"Nggak papa mbak hitung aja jadi satu. Dua teman saya ini nanti saya yang bayarin, maklum Mbak berdua teman saya lagi bokek semua," ucap Melly yang membuat kedua temannya itu mengumpat di dalam hati,' bangke!'

"Semua belanjanya 12 juta ya mbak. Mau bayar cash atau pakai kartu kredit."

"Saya pakai ATM saja Mbak," ucap Melly sambil menyerahkan ATMnya.

Gadis cantik berpakaian kas itu segera meletakkan ATM ke dalam alat yang telah disiapkan.

"Silakan nomor pin-nya mbak." Dia mengajarkan alat itu di depan Melly dan Melly pun segera mengetik pin atm-nya.

Beberapa saat kemudian.

"Maaf Mbak saldo Anda tidak mencukupi."

"Yang bener. Mbak salah kali, saldo suami saya itu banyak jadi mana mungkin nggak cukup!" bantah Melly yang membuat Sita dan Mira saling berpandangan.

"Serius Mbak ini saya lihat saldonya tinggal rp500.000."

Wajah Melly seketika memanas menahan malu.

"Coba yang ini mbak."

Melly menyerahkan satu atm-nya lagi dan hasilnya pun sama saldo tidak mencukupi malah Ketika dilihat saldo dalam ATM itu hanya tinggal rp200.000 saja.

"Huu dasar kere! Ngakunya suaminya kaya eh tahunya ATM kosong doang. Payah Lo," ucap Sita yang kemudian segera pergi diikuti dengan Mira.

"Iya ni, kalau memang nggak punya uang itu nggak usah sok traktir kami. Malu-maluin aja!"

Melly diam menatap kepergian teman-temannya, malunya tak bisa dilukiskan lagi.

"Awas kamu, Mas!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Setelah Aku Mendua   bab 115

    Bab 115Rendra merasa lega setelah klarifikasi, dia yakin setelah itu Maria pasti tidak akan berani bicara apa-apa lagi. Wanita itu pasti nantinya akan malu sendiri. "Pak, sepertinya klarifikasi bapak itu tidak ada artinya lagi buat perempuan itu. Dia malah mengunggah hasil USG Pak.""Hah?" Rendra kaget. "Bahkan banyak sekali beredar foto-foto bapak yang berbuat mesum dengan perempuan itu di hotel. Ada juga beberapa adegan-adegan di mana Bapak sedang bermesraan dengan dia."Rendra semakin bingung. Dia segera meraih HP milik anak buahnya itu lalu kemudian melihat foto-foto tersebut. "Sial! Ini pasti rekayasa, ini pasti editan Ai.. mana mungkin aku ketemu dia di hotel lalu di tempat-tempat lain sementara aku tidak pernah melakukan hubungan sama dia sama sekali. Bahkan, semenjak putus kami juga jarang ketemu. Aku lebih fokus ke Mona," ucap Rendra kesal."Kalau begitu kita hanya punya satu jalan Pak. Tarik semua foto-foto yang beredar itu lalu kita undang ahli. Nanti biar dia bisa kl

  • Setelah Aku Mendua   bab 114

    Bab 114Mona hanya diam, seharian ini dia bahkan tak bisa bekerja sama sekali. Dia bingung kan pemberitaan online yang semakin kencang. "Menurut saya sebaiknya Ibu bicara dengan pak Rendra. Bu, di zaman sekarang ini Ibu jangan terlalu percaya dengan bukti-bukti yang beredar di media sosial apalagi hanya foto," ujar Mita."Aku juga awalnya berpikiran seperti kamu tidak ingin percaya tapi foto-foto itu kan sudah menjadi bukti yang jelas di mana mereka itu pernah melakukan hubungan seksual. Namanya laki-laki itu semua sama Mita, di depan kita Dia terlihat baik dan romantis tetapi di belakang kita kita juga tidak tahu apa yang dia lakukan. Lelaki itu ibarat kucing jika dikasih ikan dia pasti akan menyantapnya tidak peduli walau bagaimanapun rasa ikan itu," jawab Mona.Hatinya campur aduk ini antar rasa marah, dan juga bingung. Pernikahan mereka sudah di depan mata bahkan hanya tinggal menghitung hari etapi justru isu miring menerpa Rendra.Sebenarnya bisa saja Mona mengabaikan hal itu te

  • Setelah Aku Mendua   bab 113

    Bab 113"Rendra, apa kamu sudah melihat berita hari ini," ujar Doni rekan Rendra. Tepatnya dia adalah wakil Rendra ketika ada di perusahaan. "Belum, memangnya ada apa?"tanya Rendra. Beberapa hari terakhir ini dia sibuk dengan Mona untuk mempersiapkan pernikahannya. Persoalan kantor semua diserahkan kepada Doni dan juga beberapa Manager yang dia percaya. "Saham kita menurun tajam.""Hah?" Rendra kaget. Dia heran bagaimana bisa sahamnya turun pada selama ini saham selalu stabil.Pria itu langsung meraih laptop yang diberikan oleh Doni. "Ini kenapa tiba-tiba saham turun drastis. Beberapa tahun terakhir ini baru kali ini kita mengalami penurunan saham yang begini tajam?"tanya Rendra bingung.Baru kali ini dalam beberapa tahun terakhir sahamnya turun karena biasanya saham selalu stabil. "Aku tidak tahu apakah itu isu atau memang ada pemberitaan yang beredar di media. Pemberitaan yang tidak mengenakkan mengenai kamu."Rendra kaget," aku?" Pria itu menunjuk dirinya sendiri. "Sebentar a

  • Setelah Aku Mendua   bab 112

    Bab 112 "Apa yang ingin kamu bicarakan. Aku gak ada waktu," ucap Maria sengit."Heh, kamu jangan begitu. Jangan sok gak butuh aku. Aku tahu bagaimana cara menghancurkan mereka karena aku mantan suami Mona!"Maria yang hendak melangkah pergi menoleh ke arah Herman. Sementara Herman tersenyum."Bagaimana, mau menolak diskusi dengan aku?"Akhirnya Maria mau bicara dengan Herman."Ok, jadi kita to the point saja. Apa yang ingin kamu bicarakan dan apa usulan kamu?"tanya Maria."Bagaimana kalau kita minum dulu. Aku rasa satu atau dua gelas alkohol, bisa membuat pikiran kita menjadi lebih Fress," ucap Herman."Hmm, aku sudah minum dan tidak ingin minum," tolak Maria."C'mon girl. Kita bisa menyelesaikan masalah dengan segelas minuman." Herman menatap Maria. Dia tahu siapa Maria, dia adalah gadis yang biasa pergi dugem dan juga terbiasa dengan sex bebas. "Oke only one glass. Tidak boleh lebih!" Maria memperingatkan Herman."Its ok, no problem satu gelas juga sudah cukup."Mereka akhirnya p

  • Setelah Aku Mendua   bab 111

    Bab 111"Aku punya solusinya kalau kamu ingin membatalkan pernikahan cowok kamu."Beberapa saat sebelumnya "Bos saya sudah temukan perempuan pacar dari laki-laki yang ingin merebut mantan istri bos," ujar salah satu dari anak buah Herman. Herman memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu siapa pacar Rendra. Sebelumnya laki-laki itu sudah mendapatkan informasi kalau Rendra memiliki mantan kekasih. Mereka pernah bertunangan tetapi putus dan sampai saat ini infonya mantan kekasih Rendra itu masih mengejar-ngejar Rendra."Oya? Aku tidak mau kalau kamu membuat aku kecewa lagi. Kamu tahu kak balasannya kalau kamu membuat aku kecewa lagi," geram Herman. Anak buahnya yang tidak pernah bisa diandalkan apa yang dikasih tugas selalu saja gagal dan itu membuat Herman merasa kesal. "Tenang Bos. Kali ini infoku akurat Bos. Jadi mantannya Rendra itu bernama Maria, iya ini mantan seorang model dan juga dia pernah juga jadi artis film dewasa."Herman yang awal tidak begitu percaya kini menatap

  • Setelah Aku Mendua   bab 110

    Maria merasa puas, Johan memang selalu membuat dia puas. Permainannya selalu dirindukan oleh Maria."Hebat Lo, masih aja bikin gue puas," ucap Maria. Wanita yang selalu haus itu merasa keinginannya sudah terlampiaskan."Mau lagi?" Lelaki kurus hitam manis itu tersenyum menggoda."Anj*r Lo. Gak ada puas-puasnya. Pantes cewek Lo ajak cek in dua kali doang sudah hamidun," jawab Maria.Johan berdecak."Anj*r. Sekarang lu bantu gue dong gimana cara gue bisa ngatasi hal ini. Kok nggak mungkin ngebiarin tuh cewek terus-menerus pergi dari broadcast satu ke broadcast lainnya untuk menjatuhkan gue. Gue harus membersihkan nama gue kalau nggak mau kerjaan gue semua hilang," ucap JohanPria itu memang berprofesi sebagai seorang DJ. Dan semenjak ada masalah itu pekerjaannya banyak yang di cancel. Event-event besar yang telah menantinya sudah banyak dibatalkan oleh pihak penyelenggara karena tidak mau nanti nama mereka akan tercemar. "Ya satu-satunya jalan lu harus klarifikasi. Mendingan gini aja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status