Share

Salca

Auteur: Si Nicegirl
last update Dernière mise à jour: 2025-04-01 22:11:29

"Günaydın!" sapa Edzhar ketika Halwa baru saja membuka matanya, dan mendapati Edzhar yang berdiri di sampingnya.

Seketika itu juga Halwa langsung duduk, "Maaf, aku kesiangan!" ucapnya. Ia takut Edzhar akan marah karenanya.

Alih-alih marah, Edzhar malah tersenyum lembut. Pria itu benar-benar tersenyum padanya, 'Apakah aku sedang bermimpi?'

"Kau tidak perlu terburu-buru bangun seperti tadi, bagaimana kalau perutmu kram lagi?" nada lembut di dalam suara Edzhar itu membuat Halwa mengerutkan keningnya.

"A ... Aku sudah tidak merasakan kram itu lagi."

Sambil terus tersenyum, Edzhar duduk dipinggir tempat tidur, refleks Halwa beringsut mundur saat tangan Edzhar terarah ke wajahnya, dengan kedua bola matanya yang melebar ketakutan, membuat tangan pria itu terhenti di udara.

'Wanita ini masih takut padaku, aku harus bersabar. Bagaimanapun juga aku yang menyebabkan dia trauma.'

"Mandilah, Anne sudah menunggu kita di bawah!" seru Edzhar sebelum berdiri dan duduk di sofa santainya, ia mengulurk
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Keraguan

    Bab 134 - Keraguan"Untukmu!" Victor tersentak dari lamunannya saat seseorang mengulurkan sekaleng minuman dingin untuknya. Ia menengadahkan wajahnya dan mendapati Lilian yang tengah tersenyum lembut padanya,"Terima kasih," ucapnya sambil mengambil minuman itu dari tangan Lilian."Bagaimana dengan Vanes?" tanya wanita itu sambil duduk di sampingnya."Saat aku keluar tadi anak itu belum juga sadarkan diri. Tidak tahu sekarang sudah sadar atau belum, Aira belum mengabariku lagi," jawab Victor."Bukan hanya alerginya saja yang membuat Vanes seperti itu, Vic. Tapi batinnya juga, entah apa yang membuat anak itu begitu sedih hingga memperparah alerginya.""Apa maksudmu?" "Ummm, begini. Alergi kacang itu umum dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa dengan tingkat keparahan yang berbeda, tergantung imunitas tubuh mereka. Tapi umumnya penyakit ini lebih berisiko tinggi pada bayi dan anak-anak, karena sistem kekebal

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Anes Mau Pulang

    "Apa Vanes sudah sadar?"Suara Edzhar membjuat Halwa dan Victor sama-sama menjauhkan diri mereka, dan melihat pria itu yang masih terus berdiri di depan pintu,"Apa aku sudah boleh masuk?" tanyanya lagi saat mereka terdiam.Victor yang berdiri lebih dulu, ia melangkah mendekati sahabatnya itu, "Masuklah, Ed. Aku ada urusan sebentar!" serunya sambil menepuk pundak Edzhar sebelum membuka pintu dan melangkah keluar."Bagaimana keadaannya?" tanya Edzhar pada Halwa yang tengah menunduk sambil meremas jarinya sendiri,"Masih belum sadar, Ed. Maafkan aku, seharusnya aku ... ""Sstt ... Sudahlah, bukan saatnya saling menyalahkan saat ini," potong Edzhar lembut. Ia segera duduk di sisi tempat tidur Vanessa, lalu memiringkan badannya untuk mengusap lembut puncak kepala putrinya itu,"Princess ... Bangunlah sayang, jangan membuat Annemu semakin sedih. Bangun nak, ini Baba ... " ucapnya lembut.Masih belum ada reaksi juga

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Ada Apa Denganku?

    "Tolong perhatikan pola makan Vanessa, Wa. Terutama kacang, dia ... "Halwa tidak mendengar kelanjutannya karena Victor telah membunyikan klakson mobilnya, "Ed, maaf. Kami harus segera ke bandara sekarang!" serunya sambil bergegas meninggalkan Edzhar dan tidak berpaling sedikitpun padanya.Ketika teringat percakapan terakhirnya dengan Edzhar, Halwa kembali terisak sambil menciumi punggung tangan Vanessa yang masih belum juga sadarkan diri, "Maafkan Anne, Sayang ... Maafkan Anne," ucapnya lirih.Jemari tangannya kembali mengudap pipi Vanessa, ia menatap sendu wajah pucatnya, dan tanpa diminta percakapannya dengan putrinya itu saat di ruang makan kembali terngiang, juga wajah Vanessa yang berbinar ceria saat bertanya, 'Kalau Anes makan, Baba datang?'Isakan Halwa semakin kencang, ia kembali menciumi punggung tangan Vanessa, lalu meletakkan telapak tangannya di pipinya, "Bangun Vanes, Sayang ... Ini Anne, bangunlah, Nak.""Tenangkan dirimu

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Syok Analfilaksis

    Satu minggu sudah Vanessa tinggal di rumah Halwa. Selama itu pula Vanessa tidak rewel dan mencari babanya seperti sebelumnya, malah cenderung lebih menurut daripada kakaknya, Edson. KIni Halwa bisa bernapas lega dan tidak perlu mengkhawatirkan regekan Vanessa lagi, meski putrinya itu terlihat lebih pendiam dari biasanya,"Apa kamu tidak enak badan?" tanya Halwa dengan lembut sambil mengangkat Vanessa untuk mendudukkannya di atas pangkuannya, dan Vanessa hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya saja.Vanessa melirik Victor yang tengah asik mengoles selai kacang di atas rotinya, sebelum menatap wajah Halwa, "Anne ... ""Ya, Sayang?""Anes gak nakal kan? Anes nurut sama Anne kan?" tanyanya, membuat Halwa mengerutkan keningnya dengan bingung mendengar pertanyaan putrinya itu, begitu juga dengan Mama dan Papa."Iya, Sayang. Kamu tuh penurut sekali ... Memangnya kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?"Alih-alih menjawab, V

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Sudah Terlambat

    ‘Bukan sebagai pria yang kamu cintai, tapi sebagai pria yang berkali-kali patah hati karena kamu mengabaikannya. Aku rela mengalami kesakitan itu di beribu kali siklus kehidupanku sekalipun. Sebagai hukuman atas dosa-dosaku selama ini padamu, Wa. Aku harap Tuhan mengabulkan doaku itu. Karena mendapatkan maafmu di hanya satu siklus kehidupan saja itu tidak akan cukup ... ‘Napas Halwa kembali tercekat saat kembali teringat tiap kata yang Edzhar ucapkan tadi. Saat melihat ketulusan hati yang terpancar di kedua mata mantan suaminya itu, baba dari kedua anaknya.Ya, ia tahu Edzhar sudah berubah, mantan suaminya itu sudah banyak berubah, tapi itu semua tidak dapat merubah kenyataan kalau Halwa sudah terlanjur kecewa padanya, terlanjur sakit hati pada sikap buruknya dulu.Dan terlebih lagi, ia telah bertunangan dengan Victor, malaikat pelindungnya.'Maaf, Ed. Aku tidak bisa berlama-lama denganmu tanpa teringat pada kenangan buruk itu, kenangan dimana ka

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Sampai Jumpa Lagi, Baba

    Pagi harinya, Edzhar menatap penuh wajah Vanessa yang masih tertidur pulas. Kali ini ia harus berhasil membujuk Vanessa agar mau tinggal dengan Halwa. Ia tidak mau membuat Halwa terpisah lagi dengan putrinya itu, meski Edzhar harus mengorbankan perasaannya sendiri.Dan saat emari Edzhar menyusuri pipi Vanessa, kedua mata indah putrinya itu perlahan terbuka,"Baba ... " gumamnya sambil menguap lebar."Günaydın! Princess ... Tidurmu nyenyak?" tanya Edzhar sambil tersenyum lembut.Vanessa mengangguk dengan penuh semangat lalu duduk bersandar pada kepala tempat tidur,"Sekarang mandi ya ... Anne sudah menunggu Vanes di Villa!" seru Edzhar sambil mengangguk ke arah suster Mia."Anes gak mau ke Villa. Anes mau di sini sama Baba ... Sama Nene juga.""Siapkan airnya saja dulu, Sus!" perintah Edzhar pada suster Mia, dan setelah suster Mia masuk ke dalam kamar mandi, Edzhar kembali menatap putrinya lagi,"Sayang ... Boleh

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Apa Yang Telah Aku Lakukan?

    "Semua gara-gara kamu, Ed! Aku terpisah dari Vanessa dan membuat putriku jauh dariku semua gara-gara kamu! Aku sangat membencimu! Aku membencimu dengan seluruh jiwaku!!!" teriak Halwa dengan penuh emosi sebelum masuk ke dalam lift.Edzhar hanya menghela napas pelan, berusaha menghalau ribuan jarum yang menusuk-nusuk hatinya, tapi sia-sia. Karena hatinya tetap saja terasa sakit."Anne jahat ... Huhuhu ... Anne marahin Baba ... " Vanessa terisak di pelukannya dan Edzhar mendekapnya dengan erat, berusaha menenangkan Vanessa. Atau malah sebenarnya, Edzharlah yang mencari ketenangan dari dekapan putrinya itu, yang menjadi penyemangat hidupnya selama ini."Sstt, Vanes tidak boleh bicara seperti itu ... Kalau Anne dengar pasti Anne akan sedih. Anne tidak jahat, Sayang. Baba yang jahat ... " "Gak, Baba gak jahat ... Baba Anes bukan orang jahat," sanggah Vanessa."Kalau Baba tidak jahat, berarti Anne juga jauh dari kata jahat, Sayang. T

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Janji Edson

    "Ayo Edson kita pulang!" seru Halwa pada Edson dan baru akan menggendongnya ketika putranya itu berkelit,"Aku mau sama dedek Anes ... " rengeknya, membuat Halwa ternganga lebar."Edson ... ""Huhuhu ... Aku mau sama dedek Anes, Poppa ... " isak Edson sambil memeluk Victor, putranya itu tahu betul kalau Victor selalu menuruti keingininannya.Victor jongkok dan memegang kedua pundak Edson,"Kalau Edson juga tidak mau pulang, nanti Amma sedih bagaimana? Edson mau lihat Amma sedih?" tanyanya dengan lembut."Anne ... " ralat Edson,"Iya ... Maksud Poppa Anne. Edson mau membuat Anne sedih?"Edson menggelengkan kepalanya, lalu melirik Halwa sambil memberengut,"Anne bobo di sini aja ... " pintanya dengan polos."Tidak bisa, Sayang. Kasihan Oma dan Opa di Villa, mereka sudah menunggu kita," balas Halwa sambil tersenyum kecut."Tapi aku mau di sini ... Mau sama dedek Anes," ujar Edson keras ke

  • Jerat Ambisi Penguasa Kejam   Bersabarlah

    "Boleh aku menemui Tante Neya dan Vanes sebelum kita membahas masalah proyek?" tanya Odette lagi dan Edzhar mengangguk. Mereka memang sudah saling mengenal, karena Odette sering membahas masalah proyek mereka di rumah Edzhar saat Edzhar tidak bisa keluar saat Vanessa sakit. "Tante Neya ... Vanes ... " sapa Odette, membuat tiga pasang mata beralih menatapnya, "Tante Odet!" pekik Vanessa sambil lari memeluk Odette dan Odette langsung menggendongnya, "Tante kangen Princess!" serunya, ia menciumi pipi Vanessa sebelum menghampiri anne Neya, "Apa kabar Tante Neya?" tanyanya sambil mencium pipi kanan dan kiri anne Neya. "Baik, Sayang. Kamu kapan datang?" "Aku baru saja sampai Paris, Tan. Dan langsung dapat kabar kalau Tante sedang sakit, jadi aku bergegas ke sini. Ada yang harus aku bicarakan dengan Edzhar, sekaligus menjenguk Tante. Tapi sepertinya Tante sudah pulih ... "

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status