Share

Menebus Semuanya

Dengan berlinang air mata, Chandie tidak ingin melepaskan satu tangannya yang mengalung pada leher Gemi. Gadis kecil itu menggeleng berkali-kali, ketika Lee membujuknya untuk masuk ke dalam ruang check in counter. 

“Mama ikut pulang juga,” isak Chandie yang sudah sesegukan sedari tadi. “Ayo, balik ke Jakarta.”

Gemi yang sedari tadi berlutut, untuk menyamakan tingginya dengan Chandie pun mendongak menatap Lee. Menatap harap agar ikut memberikan penjelasan pada Chandie, kalau Gemi tidak bisa kembali ke Jakarta. Paling tidak, bukan saat ini.

“Chandie …” Lee menghela berat dan ikut berjongkok di belakang Chandie, lalu mengusap punggung putrinya itu dengan lembut. “Mama masih kerja di sini, nanti kalau sudah selesai, baru Mama bisa pulang.”

“Mama kapan selesainya?” lirih Chandie merebahkan kepalanya pada lengan yang mengalung pada leher Gemi. Masih terisak pilu dengan kunciran rambut yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
part paling bikin nangis haru .........
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
sekarang baru bilang anak kita maren maren Kemane bang kenapa bikin gemi sedih.........
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
it always take a time to beat kemarahan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status