Share

POV Sandiyya (1)

Siapa yang Menghamili Muridku?

Bab 8 (POV Sandiyya 1)

“Awas kamu kalau berani kabur-kabur lagi!” Ibuk mendorongku masuk ke kamar.

“Aggh ... sakit, Buk!” rintihku saat terjatuh ke lantai kamar.

“Jangan cengeng kamu, gitu aja mau nangis! Jual diri saja kamu happy-happy saja. Dasar anak tidak berguna!” Ibuk mendorong kasar kepalaku hingga membentur dinding.

“Udah, Bu, jangan siksa Diyya lagi!” Aku berusaha menghindar dari pukulan bertubi-tubinya.

Ibu berhenti memukuliku, napasnya terlihat terengah-engah. Dengan wajah yang merah padam, ia keluar dari kamar dan membanting pintu dengan sangat keras.

Dengan sambil menghapus air mata, aku naik ke atas tempat tidur dan duduk selonjoran, sambil memegangi perut yang semakin hari semakin membuncit ini. Walau sedalam apa pun penyesalanku, semuanya takkan kembali seperti dulu. Aku sudah hancur tanpa sisa, bahkan takkan bisa mengumpulkan serpihannya.

Kuhapus air mata, sembari mengeluarkan barang paling berharga dalam hidupku sebab mendapatkan perlu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status